Skandal Susu bubuk formula dan makanan lain yang mengadung melamin (bahan plastik?) dari China, sebenarnya sudah tercium sejak awal bulan Juli 2008 yang lalu, walaupun berita itu baru beredar secara terbatas dikalangan para agen distributor dan toko-toko penjual. Namun sekarang, di berbagai negara maju, praktis seluruh produk susu dari China yang mengandung melamin ditarik dari pasaran, juga semua produk China yang mengandung susu (es Cream, Yoghurt, Gula-gula, Biskuit) walaupun tidak mengandung melamin, terkena getahnya di tinggal konsumennya karena takut keracunan dan mati.
Di Indonesia baru hari (Jum'at 26 September 2008) Menteri Kesehatan bersama Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mengumumkan hasil penelitiannya terhadap bahan makanan produk China yang beredar di Indonesia, dan diduga mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan. Seperti telah diduga sebelumnya dari 19 merek makanan produk asal China yang terdaftar di BPOM (yang tidak terdaftar dan beredar di masyarakat mungkin lebih banyak lagi) ternyata 6 diantaranya mengandung bahan berbahaya melamin, yang kadarnya tergolong tinggi yaitu 8,51 mg/kg sampai 945,86mg/kg.
Pengin tahu produk makanan / minuman China yang bermelamin itu? Inilah ke enam bahan makanan/minuman yang berbahaya untuk dikonsumsi (tapi berijin/berlisensi?) tersebut ; 1. Susu bubuk full cream Guozhen, 2. Oreo Stick Wafer (kemasan kardus). 3.Oreo Stick Wafer (kemasan Plastik), 4. Kembang Gula M&Ms (kemasan plastic) 5. Kembang Gula M&Ms (kemasan tube)dan 6. Biskuit Snickers.
KronologisKejadiannya :
Pada awal bulan Agustus 2008 yang lalu, Grup Sanlu yang berpusat di Hebei China, telah memberi tahu mitra dagangnya, Fonterra, dari Selandia Baru, bahwa produk susu bubuk mereka tercemar (sengaja dicemari “dengan tujuan untuk meninggikan kadar protein” ?, sehingga lebih menarik konsumen) dengan zat kimia melamin. Informasi rahasia itu terjadi sebelum tanggal 8-8-2008 yaitu saat Pembukaan Olimpiade Beijing yang paling spektakuler sepanjang sejarah Olimpiade di planet bumi ini.
Beberapa pekan kemudian produk susu formula bermelamin tersebut ditarik dari pasaran, kemudian diganti dengan produk susu formula baru, namun anehnya selang beberapa hari produk baru tersebut juga ditarik dari peredarannya oleh sang produsen.
Ada apakah gerangan dengan susu formula produk China ini?.
Tanda tanya besar ini memberikan kebingungan kepada para distributor susu formula dari China yang ada diberbagai negara. Baru pada tanggal 11 September 2008 yang lalu, pemerintah China mengumumkan adanya zat melamin dalam produk susu bubuk mereka, kemudian pada tanggal 19 September 2008, zat yang sama juga ditemukan pada produk susu cair , dan juga pada makanan yang menggunakan bahan baku susu, termasuk dalam hal ini adalah starbucks. Dan saat ini semua produk ini SEDANG DITARIK dari peredaran dan pasaran.
Bagaimanakah dampak negatif yang ditimbulkan oleh bahan makanan dan minuman yang ber melamin ini bagi kesehatan konsumen ?.
Dari data yang ada tercatat 6.244 bayi dipastikan ginjalnya terserang, terkait dengan susu tercemar ini, gejalanya antara lain kencing batu dan sulit kencing, muntah-muntah. Dilaporkan 4 bayi sudah meninggal dunia. Dan angka 6.244 bayi ini naik dari 1.200 bayi pada hari sebelumnya, sungguh luar biasa. Menteri kesehatan China sendiri mengatakan, lebih dari 1.300 bayi kini dirawat di rumah sakit karena meminum susu tercemar tersebut, dan sekitar 158 bayi terkena gagal ginjal akut. Kemungkinan jumlah ini akan tersu meningkat seiring dengan semakin banyaknya orang tua yang memeriksakan bayinya ke rumah sakit.
Pertanyaannya sekarang, mengapa kasus ini terungkap ke publik baru pada tanggal 11 September 2008? Padahal kasus ini sudah terdeteksi sejak awal Juli 2008 dan sudah dilaporkan secara resmi kepada Fonterra dari Selandia Baru pada awal Agustus 2008. Coba kita prediksi seandainya kasus ini diungkap pada awal bulan Agustus 2008 sebelum dimulainya Olimpiade Beijing bergulir. Disana ada 10.500 atlit dari sekitar 200 negara yang tampil diberbagai event termasuk atlet Bulu tangkis dan angkat besi kita yang meraih medali emas, perak serta perunggu.. Belum lagi banyaknya penggembira termasuk para wisatawan yang datang untuk melihat langsung peristiwa bersejarah Olimpiade Beijing. Ternyata sajian makanan dan minuman dengan bahan baku susu yang mengandung melamin itu, tentu tidak pernah dilewatkan dari dalam kandungan menu yang disajikan buat para atlit dan para turis termasuk tamu-tamu Negara yang security-nya belum memperoleh bocoran info rahasia disana. Bisa dibayangkan betapa akan terjadi hispanik (kepanikan massal) di area Olimpiade Beijing seandainya hal ini diungkap ke publik saat berlangsungnya Olimpiade Beijing.
Ironi memang, akhirnya 6.200 bayi menjadi korban kasus susu tercemar melamin tersebut, demi suksesnyan pesta olahraga empat tahunan yang berharga milyaran dolar tersebut. Dan ini dipandang lebih berharga daripada nyawa manusia yang menjadi korbannya. Olimpiade yang terhebat disepanjang sejarah dengan korban nyawa manusia yang terbesar di sepanjang sejarah pula. Tumbal penyelenggaraan hajat tingkat dunia ternyata menuntut nyawa manusia yang juga spektakuler banyaknya. Mungkin akan berbeda kejadiannya, kalau saja hasil temuan kandungan melamin di dalam susu produk China tersebut dipublikasikan kepada konsumen sejak awal bulan Juli 2008, sehingga susu yang tercemar tersebut bisa segera ditarik dari peredaran, dan tidak begitu besar menimbulkan korban nyawa manusia.
Beberapa wartawan media internasional menganalisa permasalahan produk susu China yang tercemar ini memperlihatkan pengawasan kualitas produk yang lemah, media setempat menuduh para pejabat yang korup sebagai penyebab produk yang ada tidak diawasi secara maksimal, dan dibiarkan begitu saja ke pasar. Dan yang lebih mengerikan produk-produk tersebut diekspor ke negara lain karena harganya yang lebih murah.
Sebelum kejadian ini, sebenarnya sudah banyak cerita tentang jeleknya kualitas produk dari negara tirai bamboo (China) tersebut. Ingat saja bahwa pada tahun 2004, lebih dari 200 bayi di China menderita kekurangan gizi karena penggunaan formula yang keliru, sekitar 13 bayi meninggal pada saat itu.
Kemudian ada ribuan anjing dan kucing sakit dan lebih dari 200 lainnya mati di AS pada tahun 2007, rupanya dalam makanan hewan tersebut tercemar melamin, lebih dari 100 produk makanan hewan dari China ditarik dari peredaran.
Di Republik Dominika, dua merek pasta gigi asal China dilarang beredar pada Mei 2007, karena mengandung zat kimia mematikan. Pasta gigi ini juga diduga sebagai dalang dibalik kematian 100 orang di Panama karena keracunan massal pada tahun 2006.
Last but not least, di Indonesia, hari Jum’at tanggal 26 September 2008, diumumkan oleh Menkes dan BPOM adanya produk makanan/minuman yang mengandung melamin berasal dari China, beredar di Indonesia, dinyatakan berbahaya bagi kesehatan konsumennya. Kepala BPOM menduga adanya peredaran gelap alias illegal dari susu bubuk full cream Guozhen melalui system pemasaran berantai (Multilevel Marketing/MLM). Susu berbahaya tersebut diproduksi oleh YANTAI NEW ERA HEALTH di CHINA. Berbagai produk makanan dari China yang beredar di pasaran Indonesia dan tidak berlisensi BPOM ternyata ada yang mengandung susu dengan bahan berbahaya melamin , seperti Kembang gula White Rabbit(kemasan merah), Kembang gula White Rabbit (kemasan biru), Soiben Drink With Milk (kemasan kuning), Soiben Drink With Milk (kemasan hijau), Soispring Instant Milk Cereal dan Soysprinng Instant Peanut Milk. .
Keenam produk tersebut sejak tangal 26 September 2008 dilarang dijual dan harus ditarik dari peredaran. Bagi yang masih nekat menjual dinyatakan telah melanggar UU No 23/1992 tentang Kesehatan serta UU No 7/1996 tentang Pangan serta UU No 8/1999 tentang Perlindngan Konsumen, dengan ancaman hukuman penjara sampai 5 tahuan atau denda pidana sebesar 2 milyar rupiah.
Ancamannya sih OK saja dan mari kita dukung bersama, tapi bagaimana ceriteranya PRODUK ILEGAL (tanpa ijin/lisensi BPOM) dan BERBAHAYA tersebut bisa beredar bebas di pasaran Indonesia ??. Dan masih berapa banyak lagikah produk makanan/minuman yang tidak terdaftar di BPOM yang ternyata (kelak setelah ada korban) baru dinyatakan berbahaya dan ilegal?, serta rame-rame kita ancam hukuman lagi ?. Bukankah ada pekerjaan rutin yang bersifat prevensi pada Badan yang bertugas Mengawasi Obat dan Makanan yaitu BPOM?.
Atau mari kita maklumi saja bahwa memang masih pinteran malingnya (para importir besar) dibanding seluruh aparat pengawasan kita termasuk Bea Cukai dan BPOM, sehingga bisa kebobolan dan kebobolan lagi.
Apakah melamin itu sebenarnya?,
Melamin adalah senyawa nitrogen yang mengandung bahan kimia yang digunakan sebagai bahan perekat, bahan untuk produk tahan api, polimer, dan pupuk di beberapa negara. Ketika senyawa ini dicerna dalam tubuh, metabolisme menghasilkan ammonia yang dapat menyebabkan kegagalan ginjal. Penggunaan melamin pada produk makanan membuat kadar protein menjadi terlihat tinggi pada saat pengujian.
Kalau jujur, sebenarnya sudah lama kita tahu cara berdagang “mereka-mereka” yang menghalalkan segala cara untuk mengeruk keuntungan sebesar-besar-nya. Dan di sisi lain kita-kita juga yang jadi korban dimakan oleh naga mereka, yang menurutnya “itung-itung jadi tumbal hajat besarnya”!.
Lho kok begini jadinya???, makanya kita harus pinter, agar tidak dipinteri oleh mereka (yang tidak pernah punya tanggung jawab kemanusiaan).
.
28 September 2008
27 September 2008
PERJUANGAN GENDER (2)
Kali ini Saya ingin mengupas hak-hak perempuan di dalam Islam, yang diajarkan oleh Muhammad rosulullah s.a.w baik langsung melalui perilaku beliau dengan para perempuan (istri dan putri-putrinya) maupun dalam bentuk ucapan beliau kepada para sahabat dan pengikutnya. Patut disadari bahwa tidak satupun pemimpin dunia yang mampu memberikan perhatian lebih besar untuk meninggikan martabat kaum perempuan pada era serta zamannya hingga sekarang, selain beliau (rosulullah s.a.w).
Betapa tidak, di zaman Rosulullah, anak perempuan tidak lagi menjadi aib bagi Bapaknya, sehingga bukan saja hak hidup yang diperolehnya, akan tetapi juga kedudukan dan kehormatan sebagai seorang perempuan telah mulai dilakukan. Di dalam tuntunan Rosulullah s.a.w seorang ibu (Perempuan) berhak memperoleh penghormatan tidak saja dari anak-anaknya, namun juga berhak menerima penghormatan,perlindungan, pusat perhatian dan curahan segenap kasih sayang dari seluruh anggota keluarga dan terutama dari suaminya.
Islam mengakui adanya perbedaan laki-laki dan perempuan dari sudut biologis dan psikologis, dengan mendudukkan hak serta kewajibannya sesuai dengan kondisi fisik serta mentalnya.
Ketiga otoritas perempuan berikut ini, menjadi rumusan pemikiran islami dalam meghargai hak-hak perempuan, yaitu;
1. Otoritas yang melekat sebagai kalifah rumah tangga pada diri seorang laki-laki di dalam suatu keluarga, tidak dimaksudkan untuk merusak hubungan antara laki-laki (suami) dengan perempuan (istrinya) yang di dasarkan pada hubungan relasi yang setara, sehingga mampu mencegah munculnya perilaku menyimpang di dalam bahtera perkawinan yaitu hirarki "tuan dengan budaknya (majikan dengan pembantunya)" .
2. Pemberian peran dan peluang yang luas kepada perempuan untuk menggunakan semua kesempatan yang memungknkan kaum perempuan dapat mengembangkan potensi internal dirinya dalam kerangka kehidupan sosial yang dialami, sehingga dapat berkontribusi positif dalam pembangunan peradaban manusia. Langkah tersebut diberikan kepada kaumperempuan justru untuk menjaga kehormatannya sebagai seorang istri (sakinah) yang tahu dan mampu menjaga martabat dan kehormatan dirinya, suaminya maupun keluarganya.
3. Memberikan peluang seluas mungkin kepada kaum perempuan, agar dapat menggapai kedudukan setinggi mungkin sesuai dengan kodratnya sebagai seorang perempuan, dan tidak dimaksudkan agar mampu merubah hak-hak azasinya di luar koridor keperempuanannya.
Bagaimanapun juga di dalam Islam telah ditetapkan HAK SEORANG PEREMPUAN (ISTRI) untuk menerima mas kawin serta perlindungan/penjagaan dari seorang laki-laki (suaminya), seberapapun kaya dan berkuasanya perempuan itu!.
Setiap perempuan di dalam Islam, juga memiliki hak sosial yang setara dengan laki-laki, seperti haknya untuk memilih suami (laki-laki) yang disukai dan menolak diperistri oleh laki-laki yang tidak disukainya. Tak seorangpun laki-laki di dalam Islam boleh memaksa seorang perempuan untuk menjadi isterinya, manakala sang perempuan tersebut tidak menginginkannya menjadi isteri atau tidak menyetujuinya.
Konsep Islam yang memuliakan kedudukan perempuan seperti ini, telah menginspirasi fikiran "barat" sejak 14 abad yang lampau (sejak kerasulan Muhammad s.a.w), sehingga hanyalah kemustahilan saja suatu upaya mencari-cari kelemahan Islam dalam kaitan masalah "kesetaraan gender". Seperti halnya ditegaskan Allah ta'ala di dalam surat An Nisa ....bagi orang laki-laki ada bagian daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan, mohonlah kepada Allah sebagian dari karuniaNya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu .
Bukankah Tuhan telah menyempurnakan Islam dan merelakan kita memeluknya menjadi agama dengan segenap langkah kehidupan kita untuk beribadah hanya kepadaNYA? .
Subhanallah !.
26 September 2008
MINAL AIDHIN WAL FAIDZIN
Di hari yang fitri 1 Syawal tahun 1429 H ini, perkenankan Saya dan keluarga, menyampaikan ucapan Selamat Hari Raya Iedul Fitri, dan sekiranya ada kesalahan diantara kita, Saya sudah memaafkannya, demikian pula tak lupa Saya mohon maaf lahir dan bathin.
Semoga Allah s.w.t senantiasa memberikan rahmat, hidayah serta perlindunganNYA kepada kita semua, amien.
20 September 2008
PERJUANGAN GENDER (1)
Kemarin, saya menemukan dialog dalam komunitas mahasiswi (di depan lift lantai 1 Kampus Ciputat)membahas tentang persamaan gender yang begitu menarik !. Agar dapat mendengarkan lebih intens, saya sengaja tidak segera masuk ke dalam lift sehingga bisa lebih lengkap mendengar perbincangan mereka.
Salah satu mahasiswi (senior) menegaskan bahwa "kita (kaum perempuan) harus menuntut persamaan hak yang benar-benar setara dengan kaum pria. Pokoknya harus bisa jadi pemimpin di mana saja, seperti halnya kaum pria. Itulah inti dari perjuangan persamaan gender yang kta perjuangkan.
Sayang sang mahasiswa senior tadi tidak menjelaskan lebih lanjut tentang makna "setara",karena ada muatan emosional saat mengucapkan kata "pokoknya".
Di tayangan televisi saya pernah menonton perdebatan antara tokoh perempuan Indonesia yang sedang mencalonkan diri menjadi presiden pada Pemilu 2009, dengan seorang Ustads tentang pandangan agama (Islam) terhadap masalah persamaan gender ini. Bahkan 2 hari yang lalu saya juga menikmati siaran TV yang menayangkan wawancara Ibu Menteri Pemberdayaan Perempuan tentang masalah ini, melalui konteks persinggungan budaya (Jawa) perihal istilah "konco wingking" dan Letak Gedung Kantor Kementerian Pemberdayaan Perempuan yang posisinya masih berada dibelakang Gedung Kantor Kementerian yang lain.
Secara pribadi,saya sangat setuju dan mendukung perjuangan kaum perempuan untuk memperjuangkan hak-haknya yang (mungkin banyak) tertindas atau terabaikan, hanya karena agama yang saya yakini (Islam) memang memposisikan perempuan di tempat yang sangat istimewa. Bukan karena saya dilahirkan oleh seorang perempuan atau karena istri saya seorang perempuan. Atas dasar keyakinan saya itulah maka seluruh kaidah Islamiyah, saya upayakan untuk senantiasa dan sebisa mungkin saya jalani, demi mecari keridhaan Allah s.w.t.semata, dan bukan untuk hal yang lain (yang dapat menyeret saya pada kemusrikkan karena menduakan Allah) .
Oleh karena itu saat Rosulllah ditanya oleh seorang pria, "wahai Rosulullah, siapa orang yang pertama kali harus saya hormati di dunia ini ?, maka Rosulullah menjawab "Ibumu !". "Setelah itu siapa yang harus saya hormati wahai Rosulullah".jawab Rosulullah "Ibumu !" . Kemudian sang pria tersebut melanjutkan pertanyaannya lagi kepada Rosulullah "Siapa lagi setelah itu ya Rosulullah ?", dan sekali lagi Rosulullah menjawab dengan tegas "Ibumu ! dan setelah itu baru Bapakmu !". .
Islam tanpa ragu-ragu memerintahkan kepada seluruh pengikutnya (laki-laki ataupun perempuan)untuk menghormati ibu-nya (yang notabene adalah perempuan) maka tidak ada tawaran lain bagi saya selain untuk melakukan rasa hormat menurut kaidah agama maupun kaidah budaya.
Sungguh Islam justru memberikan perlindungan kepada kaum perempuan dengan ajarannya, sehingga tak satupun ada perintah Allah di dalam Al Qur'an yang beresensi paradoks merendahkan martabat kaum perempuan. Itu sebabnya kajian terhadap ajaran Islam yang menyangkut fiqih perempuan/fiqih wanita hendaknya dicermati dengan kesungguhan hati, dan bukan dengan "pokoknya" yang berkonotatif keputus-asaan. Yakinlah bahwa agama memang berasal dari Allah yang Maha Suci dan PASTI TERBEBAS dari noda kesalahan. Hanya keterbatasan berfikir kita sajalah yang menimbulkan kekeliruan,kesalahan dan dosa sebagai refleksi sifat bawaan seorang hamba.
Sungguh,hak istimewa seorang perempuan di mata Islam, bukan sekedar menuntut penghapusan etika budaya tentang istilah "konco wingking" atau memindahkan letak gedung kantor agar posisinya sejajar secara matematis maupun garis pandangan mata sejajar tanpa selisih satu senti meter-pun dengan "kantor lain" (yang berkonotatif pria punya kuasa). Hak istimewa seorang perempuan (ibu) di dalam Islam, justru menempatkan seorang ibu (perempuan)TIDAK SAMA dengan penghormatan seorang anak kepada bapaknya (pria), dan ini merupakan konskuensi logis yang harus diterima oleh seluruh penganut Islam yang taat (termasuk seluruh pria muslim tanpa kecuali), yang tidak peragu dan yang tidak mengimani keyakinan lain selain Islam itu sendiri !.
Kalau dalam hal menjadi imam Sholat dipertanyakan hak seorang pria memimpinnya, bukan berati meragukan keimanan dan kekusyukan sholatnya kaum perempuan, akan tetapi memang Allah memberikan ketentuan imam sholat haruslah seorang pria (saat makmumnya pria dan perempuan). Sama halnya tidak seorangpun diantara kita bisa menjawab mengapa tak seorang perempuan-pun di dunia ini yang diangkat oleh Allah menjadi seorang nabi atau rosulNYA, tentu hak ini bukan karena alasan KEADILAN GENDER, akan tetapi hak Allah sebagai Sang Pencipta.
Diskusi persamaan hak tentang gender mudah-mudahan tidak kepleset pada otoritas kaum perempuan untuk hamil dan (maaf) dihamili. Karena saya kelewat takut perkembangan Genetic Engineering ke depan akan merekayasa lahirnya pria-pria yang memiliki organ kandungan (Tuba Uterina) lengkap dengan ovarium dan ovum-nya bahkan sekalian dengan hormon kewanitaannya. Malapetaka ini bukan cuma karena terinspirasi skenario film Holywood yang dibintangi sang Gubernur, Arnold Swasenerger?, akan tetapi terlebih adanya peringatan Tuhan, sekian ribu tahun yang lampau, agar kita tidak berbuat melampaui batas, seperti kaum Sodom dan Gomorah.
Saya cium telapak kaki dan jemari kaki mungil Ibu, saat saya mohon ampun dan menyesali diri atas dosa dan seluruh kesalahan, (setiap kali saya sowan di bulan Syawal/Lebaran), itupun tidak akan sepadan dengan pengorbanan ibu saya saat menjalani tugas fitrohnya sebagai seorang perempuan (yang melahirkan dan membesarkan anak dengan keichlasan cintanya)
Saya juga berharap agar kaum perempuan tidak terpeleset dengan membenci kodratnya sebagai seorang perempuan, yang justru dimuliakan di hadapan Allah. Ada suatu peristiwa yang diyakinkan oleh Rosulullah kepada kita, bahwa seorang perempuan pelacur, saat menjumpai seekor anjing buduk yang sekarat dan kehausan, diberinya minum air yang diambil dengan sepatunya. Ternyata perbuatan perempuan yang mengasihi hewan ciptaan Tuhan itu, memperoleh jaminan surga jannatinnaim. Subhanallah... Sebaliknya tidak ada satupun ayat-ayat Al Qur'an yang memberikan hak istimewa kepada kaum pria penzina untuk melenggang masuk sorga tanpa chisab serta taubat yang diterimaNYA.
Kita syukuri keberadaann kita sebagai pria ataupun wanita/perempuan dengan hak-haknya yang telah diatur oleh Allah s.w.t di dalam kaidah agama, seperti yang telah dilakukan oleh presiden ke lima RI dengan mencantumkan nama seorang pria (bapaknya) di belakang namanya sendiri, dan ibu Menteri Pemberdayaan Perempuan menggunakan nama resmi beliau Meutia Hatta dan bukan Meutia Rahmi (nama seorang perempuan yaitu ibunya).
Tidak pula mengurangi rasa hormat seluruh rakyat Indonesia terhadap Ibu negara kita yang mencantumkan nama suami (pria dibelakang nama beliau) yaitu Ani Susilo Bambang Yudhoyono, atau almarhum mantan ibunegara kita yang dulu Ibu Tien Suharto,maupun Ibu Fatmawati Soekarno.
Banyak perempuan yang kita temui melajang atau sedang melajang bahkan pejuang kesetaraan gender, ternyata tidak ingin mencantumkan nama seorang pria(nama Bapaknya apalagi mantan suaminya?) namun kenyataannya dia tetap mencantumkan nama marganya yang notabene adalah nama seorang pria !.
Ya.. kita hormati saja.....karena itu memang haknya !.
Label:
WACANA PENDIDIKAN SPIRITUAL
07 September 2008
DIALOG orang BERKUALITAS.
Suatu saat terjadi dialog yang unik dan berbobot antara dua anak bangsa (yang memang berbobot) yaitu (alm) Soedjatmoko dengan Seorang Pelukis Bali.
Pulau Bali dengan tradisi Hindu-nya merupakan salah satu kawasan budaya yang unik di Indonesia. Lokasi yang dulu merupakan kawasan pulau “miskin” akan tetapi masyarakatnya memiliki tingkat integrasi yang tinggi, dinamis, kreatif dan sangat adaptif. Melalui dialog degan Soedjatmoko, seorang pelukis Bali mengungkapkan semua cerminan kualitas masyarakat Bali yang juga melekat pada dirinya. Ketika diminta untuk menjelaskan apa yang memberinya inspirasi dalam melukis, maka dijawabnya “bahwa kehidupannya sebagaimana kebudayaannya, memiliki tiga sumber inspirasi;
Sumber pertama adalah agama yang memuaskan kerinduan jiwanya.
Sumber kedua adalah seni yang memuaskan hati dan perasaannya.
Sumber ketiga adalah interaksi ritual dan adat kebiasaan masyarakatnya, yang telah memunculkan apa yang disebutnya sebagai energi sosial.
Sungguh suatu dialog antar anak bangsa yang berkualitas , hanya sayang sekali kita tidak memperoleh data tentang identitas lengkap sang pelukis Bali tersebut. Tuhan memang Maha Adil dalam memilih hambaNya untuk menjadi juru bicara tentang nilai-nilai kemanusiaan.
.
Sumber : Humanitarianisme Soedjatmoko, Siswanto Masruri, Pilar Humanika, Yogya,2005.
06 September 2008
"MANUSIA" (1)
Ada tiga kata yang digunakan Al Qur’an dalam menunjukkan identitas manusia, yaitu insan, basyar dan bani Adam.
Basyar merupakan sebutan yang lebih banyak mencacu pada pengertian manusia dari segi fisik dan nalurinya yang berbeda dengan makhluk lain. Sementara Insan menunjukkan manusia lebih pada seluruh totalitas jiwa dan raga yang terus berproses (human being), sehingga terjadi perbedaan manusia yang satu dengan yang lain karena adanya interaksi di dalam proses menjadi “manusia” berdasar bawaan fisik, mental serta kecerdasannya masing-masing. Sedangkan istilah bani Adam lebih menunjukkan pada “manusia” sebagai makhluk sosial yang selain memiliki kecerdasan sosial juga memiliki kepekaan sosial sehingga mampu melakukan kesalehan sosial.
Konsep tentang “manusia” di dalam Islam diungkapkan Allah s.w.t di dalam Al Qur’an (Al-Mukminun 23: 12-14) ; manusia diciptakan Allah dari saripati tanah yang dijadikan sperma (nuthfah) dan disimpan di tempat yang kokoh. Kemudian nuthfah itu dijadikan segumpal darah. Segumpal darah dijadikan segumpal daging. Lalu dari segumpal daging dijadikan pula tulang. Tulang kemudian dibalut dengan daging kemudian dijadikan Allah sebagai makhluk.Dalam surat As`Sajadah (32: 7-9), ditegaskan pula bahwa setelah kejadian manusia di dalam kandungan sang ibu mengambil bentuk, ditiupkan roh oleh Allah ke dalam tubuhnya, dan dijadikan pendengarannya, penglihatan serta perasaannya.
Proses perkembangan embryologis di dalam rahim seorang ibu, begitu jelas digambarkan oleh Al Qur’an, kecuali “roh”.
Di dalam tubuh manusia dijelaskan adanya dua unsur yang menyatu yaitu unsur materi yang tidak lain adalah tubuh dengan daya fisik yang dapat mengekspresikan seluruh panca indera, serta unsur immateri yang mewujud sebagai roh dengan ekspresi dua daya yaitu akal-fikiran yang berpusat di otak dan , “rasa” yang berpusat di hati/qolbu bahkan juga nafsu.
Lebih jauh tentang “roh”, sebenarnya ada keyakinan bahwa Allah telah membimbingnya dengan perintah kebaikan serta larangan untuk berbuat munkar (amar ma’ruf nahi munkar). Namun akal fikiran manusia serta nafsunya memang diberi kebebasan untuk memilihnya. Dan konsep pembebasan inilah yang disebut sebagai hak demokrasi paling azasi yang diberikan Allah kepada hamba ciptaanNya (jadi Allah memang Maha Demokratis). Roh dari sisi hati/qolbu sebenarnya begitu dominan di dalam mengambil inisiatif bahkan nyaris berperan sebagai komandan di dalam seluruh aktivitas kehidupan seseorang, manakala diberi peluang dan kesempatan untuk itu. Hanya sayang seringkali nafsu meringkusnya dengan garang bahkan melakukan “kudeta” sehingga hasil eksekusinya berupa kemunkaran !.
Dialog antara qolbu dan nafsu inilah yang sebenarnya merupakan esensi dari skenario sandiwara kehidupan manusia, seperti halnya sebuah lirik lagu rock yang pernah dinyanyikan Ahmad Albar “dunia ini panggung sandiwara……”.
Roh bukanlah “jism” (jasad) dan bukan pula arold (tubuh), karena keberadaan roh tidak melekat atau bergantung pada sesuatu atau organ manapun di dalam tubuh manusia. Roh adalah jauhar (substansi) yang wujud (ada) serta mandiri akan tetapi tidak mewujud (tertangkap pancainderawi).
Bahkan Ibnu Qoyyim menyatakan, roh adalah jism yang tak dapat diraba karena “dia” adalah jism nurani yang lembut, ringan dan tinggi sehingga mampu menembus seluruh lerung setiap anggota tubuh kita.
“Berkas roh” telah menjalinkan dirinya di dalam tenunan fisik tubuh seseorang dan secara pasti meninggalkan jejak “kehendak yang dilakukan setiap manusia”. Manakala tubuh ini sakit, rusak ataupun tidak lagi mampu menerima kehadirannya, maka “roh” akan pergi meninggalkan ragawi ke alam berikutnya yaitu alam arwah. Roh yang tidak lagi menyatu dan hilang dari tubuh kita itu disebut dengan nafs.
Memang roh adalah substansi di dalam tubuh, namun bukan unsur materi, sehingga kepergiannya dari tubuh kita dapat menimbulkan rasa sakit yang luar biasa, namun kita tak dapat memegangnya, tak dapat mencegahnya.
Itulah misteri besar dari hakekat keberadaan manusia dengan segenap esensi kemanusiaan-nya, yang tetap harus tunduk pada sunatullah yang telah menetapkan waktu untuk mengambil kembali milikNya dari badan kita yaitu “roh”.
.
Tulisan di atas tidak terlepas dari kontribusi sumber :mengenal islam, Jamal Syarief Iberani, el Kahfi, 2004.
Cijantung tiga, bakda subuh 5 September 2008 (hari kelima Ramadhan 1428 H). Darsana Setiawan.
Label:
WACANA PENDIDIKAN SPIRITUAL
SAJAK INDAH
SEMESTER GANJIL 2008
SELAMAT BERTEMU KEMBALI DALAM PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL 2008, tentu Bapak juga menyampaikan Selamat menjalani ibadah Puasa Ramadhan 1429 H, semoga Allah s.w.t senantiasa membimbing kita ke jalan yang diridhoiNYA. Amien.
Untuk mahasiswa F.MIPA Biologi semester III.Adan III.B apabila ada kesulitan studi silahkan menghubingi saya atau Ibu Ka/Sekr Prodi Biologi.
Sedangkan untuk Mahasiswa F.MIPA Biologi Unindra semester V, siap siap saja mengikuti kuliah PKM dan Fisiologi Hewan.
sELAMAT bELAJAR.
Untuk mahasiswa F.MIPA Biologi semester III.Adan III.B apabila ada kesulitan studi silahkan menghubingi saya atau Ibu Ka/Sekr Prodi Biologi.
Sedangkan untuk Mahasiswa F.MIPA Biologi Unindra semester V, siap siap saja mengikuti kuliah PKM dan Fisiologi Hewan.
sELAMAT bELAJAR.
15 Agustus 2008
AYAT PENDIDIKAN
Hari ini saat saya menulis artikel, adalah hari Jum’at tanggal 15 Agustus 2008, yang memiliki kesamaan dengan hari Jum’at bulan Agustus tahun 1945. Hanya saat itu jatuh pada tanggal 17 dan berada di bulan Ramadhan, sebagai tanggal dan bulan yang dipilihkan Allah SWT untuk bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Semuanya bukan kebetulan, karena segala peristiwa yang terjadi tidak pernah luput dari ketentuan Allah SWT sebagai Sang Maha Perencana serta Maha Penentu.
Saat Rosul Allah yang terakhir (Muhammad SAW) menjadi magnet penarik minat untuk ditiru dan diteladani perilaku serta kepribadiannya oleh bangsa Arab di era Jahiliah, muncullah rasa kekaguman di kalangan para sahabat Rosul melalui pertanyaan Abu Bakar “dari manakah pendidikan tentang perangai yang mengagumkan itu diperoleh?”.
Jawaban Muhammad Rosulullah adalah “Allah telah mendidikku, dan itulah sebaik-baiknya pendidikan”.Oleh karena itu seyogyanya lembaga dan system pendidikan yang ingin menggapai “akhlakul karimah” seperti Muhammad Rosulullah, selayaknya menggunakan dan mengikuti cara-cara yang telah diwahyukan Allah serta dijalani oleh rosulNya. Apalagi lembaga pendidikan itu berbasis agama Islam.
Lalu apa hubungannya dengan Ramadhan sebagai bulan diwajibkannya setiap muslim/muslimah menjalankan puasa?. “Shaum” atau puasa pertama kali diwajibkan saat satu setengah tahun setelah hijrah Rosulullah ke Madinah dan jatuh pada bulan Ramadhan. Sehingga mulai saat itulah puasa selama satu bulan di bulan Ramadhan, menjadi rukun Islam yang ke 3 dan berimplikasi wajib hukumnya bagi setiap pemeluk agama Islam. Makna Shaum itu sendiri adalah “pengendalian diri” terhadap tuntutan nafsu duniawi (makan, minum serta kebutuhan seks suami- istri). Pengendalian diri selama bulan Ramadhan dibutuhkan oleh setiap orang, untuk melakukan refleksi terhadap seluruh langkah kebijakan yang telah dilakoninya selama satu tahun ke belakang.
Hasil analisa terhadap aktivitas diri di masa lalu, diharapkankan mampu menghasilkan sebuah pengambilan keputusan “langkah baru” untuk melanjutkan kebijakan yang sudah baik dan sukses di masa lalu, atau merevisi total kebijakan yang dianggap keliru dan tidak ingin diulang dimasa datang.
Dalam renungan diri di bulan Ramadhan, dibutuhkan suasana bathin yang “hening” serta “peka” terhadap persinggungan dengan masalah duniawi yang didominasi oleh nafsu badaniyah (makan, minum serta kebutuhan seks suami- istri), sampai masanya tiba di tanggal 1 Syawal sebagai tanda awal kemenangan bagi setiap hamba Tuhan dalam melakoni “pengendalian dirinya”. Itu pula sebabnya tanggal 1 Syawal sering disebut sebagai hari Iedul Fitri atau hari kelahiran kembali ide,gagasan, niatan serta kemauan diri untuk melangkah serta menapaki jalan baru kehidupan duniawi serta uchrowinya. Allah SWT menetapkan puasa kepada umat muslim dan umat-umat sebelumnya untuk berlaku jujur (baik terhadap diri sendiri apalagi terhadap orang lain), karena ibadah puasa merupakan ibadah non fisik, yang tidurnya seorang hamba saja sudah diperhitungkan akan memperoleh pahala, karena dengan tidur di saat menjalani puasa, berarti menghindar dari perbuatan dosa. Sejelek apapun mimpi seseorang yang tidur, tidak akan membawa dosa dan perbuatan terlarang pada dirinya. Saat seorang hamba berpuasa dirinya mampu menahan diri dari seluruh perbuatan yang dapat membatalkan puasanya, walaupun tidak seorangpun melihatnya, namun keyakinannya tetap kokoh bahwa Allah tetap melihat dan mengetahui segenap gerak langkahnya, bahkan sampai pada detak fikirannya.
Namun berpuasa dan tetap bekerja, juga bukanlah sesuatu yang diharamkan, selama dalam menjalani puasa tersebut seorang hamba tetap melakukan pengendalian diri untuk tidak membatalkan puasanya. Justru di dalam kondisi seperti itulah seorang hamba sedang melaksanakan ujian untuk mempertahankan keyakinan keimanannya kepada Allah SWT. Itu pula sebabnya Allah berfirman bahwa “ ibadah puasa di bulan Ramadhan hanya diperuntukkan bagi hambaNya yang bertaqwa”. Dan itulah misteri dibalik tujuan ibadah puasa di bulan Ramadhan, sehingga Allah menghiasinya dengan peristiwa Nuzulul Qur’an (malam diturunkannya Al Qur’an) sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Selamat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, sebagai medium pendidikan pribadi.....semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita, amien.
11 Agustus 2008
FUNGSIONAL OTAK DALAM KEBERAGAMAAN
“Agama diperuntukkan hanya untuk hamba Tuhan yang ber-akal”. Hampir semua dari kita tahu dan setuju dengan kalimat pembuka di atas, tidak hanya karena kondisi faktual yang sering ditemui memang mengungkapkan hal itu. Ibarat organ tubuh yang lain boleh cacat, terganggu fungsinya bahkan rusak sekalipun namun selama otaknya sebagai tempat berfikir dan memproduksi akal tetap berproses, maka seseorang tersebut masih secara fungsional disebut manusia (yang ber-akal). Mata sebagai indera penglihat adalah penting, lidah sebagai indera pengecap dan alat bantu berbicara serta menelan juga penting, bahkan rambut, kulit, kuku, telinga, sampai ke anus dan organ reproduksi juga penting, namun otak tetaplah menjadi yang sangat penting.
Banyak contoh kerusakan yang terjadi pada organ seseorang, masih dapat ditanggulangi secara medis (sains dan teknologi kedokteran), seperti halnya yang dialami oleh Prof.DR.Burhanuddin Jusuf Habibie yang fungsi pacu jantungnya “ngadat dan rusak”, kemudian dapat hidup normal dengan menggunakan mesin pemacu jantung (pacemaker) saat memimpin dan menyelamatkan negeri ini dari keadaan kritis dan krisis, bahkan sehat sampai sekarang. Bangsa ini juga tak akan pernah lupa dengan Panglima Besar Jendral Sudirman, yang keluar masuk hutan saat memimpin perang gerilya melawan penjajah Belanda hanya dengan satu paru-nya saja. Bahkan saat ini telah pula diperdagangkan organ ginjal di China sebagai alternative penyembuhan gagal ginjal, sementara si pemilik ginjal dapat hidup normal dengan satu ginjal saja. Namun hal sebaliknya juga terjadi pada diri almarhum Pak Harto (mantan Presiden RI ke 2) yang secara “fisik” organ di luar otak beliau dalam keadaan normal, namun karena “stroke” yang dideritanya telah menyebabkan fungsi otaknya “menjadi tumpul” sehingga tim dokter yang memeriksanya membuat kesimpulan medis bahwa beliau tidak mampu mengingat dan bercerita tentang hal-hal yang dialami jauh sebelumnya. Bahkan Taufik Pasiak di dalam bukunya (Revolusi IQ,EQ,SQ, Mizan, 2002 halaman 317) menyebutkan “ketika seseorang mengalami stroke dapat mengakibatkan perubahan kepribadian yang dramatis”. Perubahan dramatis yang paling tragis adalah kehilangan akal, dan kondisi seperti ini dinamakan perubahan yang menyebabkan seseorang keluar dari jati diri nya. Betapa tidak, seseorang yang semula ekstrofet, suka bercanda dan tertawa, terbuka dan sosialitasnya tinggi, setelah mengalami gangguan otak tiba-tiba menjadi seorang yang introfet, pemurung, suka menyendiri, dan nyaris ingin mengakhiri hidupnya sendiri.
Dari tinjauan anatomis otak manusia, dapat dijelaskan bahwa sejak perkembangan embryologis di dalam rahim ibu, organ ini telah memperoleh keistimewaan khusus dengan pertumbuhan yang sangat cepat dibanding organ tubuh yang lain, serta berada dalam perlindungan berlapis mulai dari tulang-tulang tengkorak kepala di bagian luar serta cairan cerebrospinalis yang berperan sebagai suspensi/shockbreker di bagian tengah dan lapisan luar otak (mening) di bagian terdalam. Ibarat sebuah produksi, itulah harga mahal yang harus dibayar untuk melakukan pengelolaan perawatan terhadap otak seseorang. Pertumbuhan otak terus berlangsung walaupun seseorang telah dilahirkan bahkan tumbuh dan berkembang menjadi anak, remaja dan dewasa. Tak sedikit pula seseorang mengalami pertumbuhan otak di luar kemauan serta kontrol dirinya, bahkan kalau otak dipelihara dan dirawat dengan baik, maka semakin bertambah usia seseorang semakin bertambah pula aktivitas otaknya dan nyaris masih dapat berfungsi dengan normal melayani kebutuhan kita sampai satu abad lamanya, sementara pada organ yang lain justru akan terjadi kemunduran fungsi setelah setengah abad dioperasikan.
Adanya potensi spiritual di dalam otak, telah diperkuat dengan 4 penelitian yang terus berlanjut sampai sekarang. Pertama, penelitian dari Denis Pare dan Rudolpho L tentang Osilasi 40 Hz, yang kemudian dikembangkan oleh Danah Zohar dan Ian Marshal menjadi Spiritual Intelligence. Kedua, penelitian dari Joseph deLoux tentang aktivitas di bawah kesadaran kognitif, yang kemudian dikembangkan menjadi Emotional Intelligence oleh Daniel Golleman dan Robert Cooper. Ketiga, adanya area God Spot di pars temporalis yang ditemukan oleh Michael Persinger dan Vilyanur Ramachandran dan bukti penelitian keempat adalah adanya Somatic Marker yang diteliti oleh Antonio Damasio.
Keempat penelitian tersebut memberikan kontribusi pemikiran tentang adanya hati nurani atau intuisi di dalam otak manusia, yang senantiasa berperan serta dalam pengawalan kehidupan kemanusiaannya sejak awal mula kejadian. Pemikiran inilah yang menjadi tonggak dari konsepsi keyakinan bahwa kehidupan manusia memang tidak dapat terlepas dari Tuhan.
Kinerja otak berproses melalui tahapan awal yang sederhana yaitu otak rasional dengan bantuan panca indera. Hampir seluruh aktivitas kita keseharian, merupakan hasil tangkapan pancaindera, yang kemudian direspon oleh otak rasional. Manakala kinerja otak rasional tidak lagi mampu memecahkan masalah, maka baru akan meningkat ke tahap kedua dengan menggunakan otak intuitif. Di saat kinerja dengan otak intuitif menemui kebuntuan, maka seluruh permasalahan akan diambil alih dengan penyelesaian melalui tahap ketiga yaitu otak spiritual. Betapa besar kemurahan Tuhan di dalam membimbing hambaNYA sampai perlu memberikan proses bertingkat di dalam setiap upaya pemecahan masalah. Bahkan begitu sayangnya Tuhan dengan manusia, maka muncul suatu pemikiran (filsafati) yang berkeyakinan bahwa dengan otak spiritual itulah pencarian panjang (melalui proses bertingkat dengan operasionalisasi otak rasional kemudian otak intuitif) akan memunculkan peluang seorang hamba untuk bertemu dengan Tuhannya.
Akselerasi perpindahan operasionalisasi otak rasional ke otak intuitif kemudian berpindah lagi ke tingkat penggunaan otak spiritual, sangat bergantung pada tingkat pengalaman penggunaan di masing-masing level serta kapasitas penggunaan pada setiap levelnya. Proses akselerasi tersebut menentukan tingkat kemampuan atau kecerdasan yang disebut dengan Spiritual Quotient.
Sampai saat ini kita telah dapat mengenali adanya pilar-pilar kecerdasan yang menopang
terwujudnya pencapaian Spiritual Quotient (kecerdasan Spiritual) yaitu Intelectual Quotient (IQ), Emosional Quotient (EQ), Creativity Quotient (CQ), Adversity Quotient (AQ) dan Social Quotient (SQ).
Betapa besar pengaruh kinerja otak manusia sebagai substrat kesadaran bagi kehidupan dan masa depannya, sehingga Tuhan membebaskan tugas dan tanggung jawab seorang hamba untuk mengabdi kepada Sang Pencipta, manakala otaknya tidak berfungsi normal. Bayangkan bila seseorang mengalami disfungsi otak sampai pada tingkat kehilangan akalnya, walaupun badan jasmaninya sehat akan tetapi jiwanya terlepas sehingga tidak lagi berada di dalam gradasi hidup bersusila dan dan bersosial. Kalau saja di dalam acara ritual keagamaan, tiba-tiba muncul perilaku dari seseorang yang kehilangan akal (berteriak-teriak dalam keadaan tanpa busana alias telanjang saja), maka dapat dipastikan akan sangat mengganggu jalannya prosesi ritual keagamaan, sehingga perlu memblokade orang yang berperilaku menyimpang tersebut ke tempat rehabilitasi atau bahkan mungkin isolasi. Tragis, akan tetapi itulah yang terjadi.
Oleh karenanya melalui proses pada level pertama dengan otak rasional, semestinya kita senantiasa bersyukur kepada Tuhan, karena kita berada pada posisi yang sangat beruntung dapat menyelesaiakan seluruh permasalahan duniawi melalui level kedua (otak intuitif) maupun melalui level tertinggi yaitu otak spiritual untuk dapat bertemu dengan Sang Maha Pencipta!.
Ternyata Tuhan Maha Pemurah karena tidak perlu perkecualian (ekseption) lagi bagi kita, sehingga kita dapat menggunakan sekaligus tiga tingkatan berfikir dari fungsional otak kita, lalu mengapa tidak kita segerakan (akseleratif) untuk melangkah lebih cepat dan lebih cepat lagi agar kelak dapat mencapai dan menggapai tempat bersimpuh di hadapan Tuhan yang kita cintai dan mencintai kita?.
Sekarang terserah anda masing-masing untuk memaknainya.
04 Agustus 2008
06 Juli 2008
JAWABAN PERTANYAAN PERKULIAHAN
Pada minggu lalu 1 Juli 2008 perkuliahan terakhir semester genap 07/08 untuk mahasiswa UNINDRA, dan muncul pertanyaan pada kuliah evaluasi hasil belajar terkait dengan cara penskoran soal pilihan ganda dengan mempertimbangkan faktor peluang tebakkan jawaban (guessing).
Berikut disampaikan jawaban beserta contoh perhitungan skornya;
SKOR = ((B – S/P-1))/N x 100
B = Jumlah jawaban Benar
S = jumlah jawaban Salah
P = Jumlah Option
N = Jumlah butir soal
Contoh;
Jumlah soal 45 butir, jumlah option 5
Jumlah jawaban benar 30
Jumlah jawaban salah 12
Jumlah soal yg tidak dijawab 3
SKOR = ((30- 12/5-1))/45 x100 = 27/45 x100 = 60
perhatikan adanya 3 butir soal yang tidak dijawab --> berarti tidak ada "guessing" pada butir soal tersebut (karena memang tidak dijawab).
Apabila data tersebut dilakukan penskoran dengan cara MENGABAIKAN ADANYA GUESSING maka hasilnya :
Rumus ; SKOR = B/N x 100
SKOR = 30/45 x 100 = 66,66
Hanya sayang penskoran dengan mempertimbangkan adanya faktor tabakkan (guessing) tersebut memang jarang digunakan di sekolah, hanya karena sang Guru nggak mau repot pakai kalkulator?.
Padahal apabila Kriteria Kompetensi Minimal (KKM?SKBM)untuk Mata Pelajaran tertentu sudah ditetapkan (bersamaan dengan terbitnya KTSP) misalnya 65, maka dengan perhitungan skor menggunakan rumus yang mempertimbangkan faktor "Guessing" siswa tersebut TIDAK MEMENUHI KKM/SKBM (TIDAK KOMPETEN) karena skor perolehannya hanya 60. Sedangkan dengan rumus yang mengabaikan adanya unsur menebak, siswa bersangkutan (skornya 66,66) dinyatakan MEMENUHI KKM/SKBM (KOMPETEN).
Kalau Anda kelak ingin menjadi Guru yang profesional, tentu Anda lebih tahu mana yang harus dilakukan secara profesional.
Selamat Belajar, selamat menempuh Ujian Akhir Semester dan semoga sukses!
AKU BISA !!.
Berikut disampaikan jawaban beserta contoh perhitungan skornya;
SKOR = ((B – S/P-1))/N x 100
B = Jumlah jawaban Benar
S = jumlah jawaban Salah
P = Jumlah Option
N = Jumlah butir soal
Contoh;
Jumlah soal 45 butir, jumlah option 5
Jumlah jawaban benar 30
Jumlah jawaban salah 12
Jumlah soal yg tidak dijawab 3
SKOR = ((30- 12/5-1))/45 x100 = 27/45 x100 = 60
perhatikan adanya 3 butir soal yang tidak dijawab --> berarti tidak ada "guessing" pada butir soal tersebut (karena memang tidak dijawab).
Apabila data tersebut dilakukan penskoran dengan cara MENGABAIKAN ADANYA GUESSING maka hasilnya :
Rumus ; SKOR = B/N x 100
SKOR = 30/45 x 100 = 66,66
Hanya sayang penskoran dengan mempertimbangkan adanya faktor tabakkan (guessing) tersebut memang jarang digunakan di sekolah, hanya karena sang Guru nggak mau repot pakai kalkulator?.
Padahal apabila Kriteria Kompetensi Minimal (KKM?SKBM)untuk Mata Pelajaran tertentu sudah ditetapkan (bersamaan dengan terbitnya KTSP) misalnya 65, maka dengan perhitungan skor menggunakan rumus yang mempertimbangkan faktor "Guessing" siswa tersebut TIDAK MEMENUHI KKM/SKBM (TIDAK KOMPETEN) karena skor perolehannya hanya 60. Sedangkan dengan rumus yang mengabaikan adanya unsur menebak, siswa bersangkutan (skornya 66,66) dinyatakan MEMENUHI KKM/SKBM (KOMPETEN).
Kalau Anda kelak ingin menjadi Guru yang profesional, tentu Anda lebih tahu mana yang harus dilakukan secara profesional.
Selamat Belajar, selamat menempuh Ujian Akhir Semester dan semoga sukses!
AKU BISA !!.
25 Juni 2008
UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2007-2008
Bagi mahasiswa UNINDRA JAKARTA, silahkan siap-siap mengikuti UAS.
Jangan lupa merapikan tugas-tugas Blog nya, karena batas akhir koreksi Blog akan Bapak lakukan DUA HARI SETELAH pelaksanaan UAS.
Saran Bapak, segera kirim email ke alamat: darssetia@yahoo.co.id untuk memberitahukan alamat blog anda yang harus bapak koreksi. OK? Bapak tunggu!.
Selamat belajar dan Sukses selalu.
Salam dari Bapak
DS
04 Juni 2008
UTS dan UAS SEMESTER GENAP 2007/2008
Bagi mahasiswa UIN Jakarta Jurusan BI semester 2 dan 4, serta Jurusan PAI semester 2(E) dan 4 (E) yang telah mengikuti dan menjalani UTS maupun UAS semester Genap Bapak ucapkan selamat dan semoga LULUS SEMUA.
Manakala dalam layanan perkuliahan, ada kekhilafan dan kekurangan serta kesalahan, Bapak minta maaf, demikian pula seandainya ada hal serupa dari diri ananda (mahasiswa), Bapak sudah memaafkannya.
Sampai bertemu pada event perkuliahan yang lain.
Selamat Belajar dan Sukses selalu!.
Bapak Darsana Setiawan.
(gambar dari http://e-dukasi.net)
01 Juni 2008
REPORTASE KULIAH BJ. HABIEBIE
Saya merasa bersyukur kepada Tuhan, memperoleh kesempatan berharga untuk belajar dari pengalaman hidup orang lain dalam mendarma-baktikan pikiran serta kehidupannya bagi bangsa yang dicintai. Kehadiran saya mengikuti ceramah mantan Presiden RI ke 3 Prof.DR.BJ Habiebie dalam rangka Sidang Paripurna ke 15 Dewan Perwakilan Daerah (DPD)di gedung Nusantara DPR Senayan, Kamis 29 Mei 2008, sebenarnya adalah kuasa Tuhan yang ditunjukkan kepada hambaNYA. Pada saat itu saya sedang mengikuti Rapimnas II dan Lokakarya Nasional Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) di Hotel Century Park Senayan, sebagai anggota Pengurus Majelis Pengurus Pusat (MPP) ADI, yang rencana pembukaannya akan dilangsungkan di Istana Negara bersama Bapak Presiden RI.
Tuhan berkehendak lain, karena pada saat yang tepat datang undangan kepada seluruh peserta Rapimnas dan Lokakarya ADI tersebut (melalui Ketua ADI Pusat Bp.Prof.DR.Armai Arief,MA ) untuk hadir mengikuti perkuliahan dari Bapak BJ.Habiebie, dengan tema "Refleksi Sepuluh Tahun Reformasi dan Seratus Tahun Kebangkitan Nasional".
Bapak Prof.DR.BJ Habiebie ternyata adalah Presiden RI ke 3 yang pada tanggal 22 April 1999 telah membuka Konggres I ADI sekaligus meresmikannya di Istana Negara. Tuhan Maha Besar!.
Menarik disimak apa yang disampaikan oleh Bapak Prof.DR.Ginanjar Kartasamita selaku ketua DPD menghantarkan perkuliahan Pak Habiebie sebagai berikut;
1. Sepuluh tahun yang lalu (1988)para pendiri republik ini sedang mencari upaya untuk menjalankan proses demokratisasi agar terus tetap berjalan sambil menunggu adanya amandeman terhadap UUD 1945. Lalu apa yang dilakukan oleh Pak BJ Habiebie pada hari pertama menjabat Presiden? diluar dugaan semua pihak dan tidak ada satupun orang yang menyuruh, ternyata BJ.Habiebie melepaskan seluruh tahanan politik.
2. Mencabut Ketentuan Larangan Kebebasan Pers
3. Bebaskan Pendirian Partai-partai Politik
4. Laksanakan segera Pemilihan Umum yang bebas, jujur dan adil
5. Merativikasi kesepakatan ILO di Jenewa
6. Langsung mempelopori terwujudnya Undang-undang anti korupsi (yang I)
7. Mengundangkan UU Otonomi Daerah nomor 22 tahun 1999 (yang menjadi cikal bakal UU Otoda nomor 32 tahun 2004).
8. Bebaskan rakyat Timor Timur untuk memilih "merdeka" (dan sekarang kita semua rakyat Indonesia menyadari bahwa itu adalah keputusan yang benar, masih ingat dengan kasus statemen politik Presiden Timor Timur Ramos Horta sepulang berobat dari Australia yang memfitnah serta menyatakan adanya konspirasi para pemberontak di TIMTIM dengan kita bangsa Indonesia termasuk Desi Anwar dari TV media?*).
9. Pikiran untuk segera memisahkan antara POLRI dengan TNI bagi kepentingan yang lebih besar bangsa ini
10.Mempersiapkan Pilihan Presiden secara langsung
11.Memisahkan Bank Sentral Indonesia dengan Pemerintah, agar tidak dijadikan alat untuk membiayai keinginan sepihak dari pemerintah.
12.Menyiapkan UU anti monopoli dan persaingan usaha
13.Mengundangkan UU Lingkungan Hidup yang lebih progresif.
Ada lagi (keajaiban yang terjadi-pen*)Nilai tukar rupiah terhadap US $ yang semula Rp.14.000,- turun drastis menjadi tinggal separohnya (sekitar Rp.7.000,- sampai Rp.8.000,-). Khusus tentang hal ini saya berkomentar jujur "Ini sungguh fantastis dan riil terjadi, bukan omong kosong ala Djoko Supardi yang katanya mampu merubah air laut menjadi pengganti eneri BBM/Blue Energy dengan ongkos hanya Rp.3.000,- per liter?? .
Keputusan strategik itu semua dilakukan oleh Pak Habiebie dalam waktu jabatan kepresidenannya selama 1,5 tahun saja!!.
Namun diakhir karya nyata Pak BJ Habiebie, pada Sidang Paripurna MPR ternyata pertanggung jawaban Bapak Prof.DR.BJ.Habiebie selaku Presiden ketiga RI ditolak, dan dengan legowo beliau mempersilahkan yang lain (putra terbaik?)dari bangsa ini, untuk melanjutkan kepemimpinan bangsanya.
Sekarang, saya tuliskan isi ceramah Bapak Prof.DR.BJ.Habiebie sebagai berikut;
Tadi saat masuk ke gedung ini, ada yang bertanya "apakah Pak Habiebie tidak trauma masuk ke gedung Nusantara DPR/MPR ini?". Kemudian dijawab oleh pak Habiebie "Tidak, saya tidak taruma, saya justru mengingat kenangan manis yang selama sekitar seperempat abad di ruang ini saya selalu berdiskusi dengan para wakil rakyat untuk menghasilkan karya nyata bagi perbaikan kesejahteraan bangsa". Sambil menunjuk ke arah sisi kiri podium dimana pak Habiebie berbicara beliau melanjutkan ucapannya "di situ saya duduk dan selalu mendengarkan dengan baik kritikan, saran masukan dari para wakil rakyat".
"Makna kelahiran Boedi Oetomo 20 Mei 1908 sesungguhnya adalah kesadaran cendekiawan tentang pentingnya sumber daya manusia dalam menentukan masa depan bangsa.
Kesadaran ini pula yang melahirkan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Kebangkitan Teknologi Nasional 10 Agustus 1995, dan Reformasi 21 Mei 1998".
"Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, (satu bangsa, satu tanah air dan satu bahasa) tidak dengan Timor Timur (karena saat itu belum ada TIMTIM), jadi kalau TIMTIM ingin merdeka ya silahkan..."
"Saya tidak setuju dengan istilah Budaya Indonesia, karena bangsa ini terdiri dari orang-orang yang tinggal di kepulauan luas, sehingga yang ada adalah Peradaban Indonesia, yang ada adalah kebudayaan orang-orang yang tinggal dan hidup di bumi maritim Indonesia, ber Bhineka tapi tetap Tunggal Ika, berbeda-beda tapi tidak kontraproduktif, justru dengan keberbedaannya kehidupan mereka menjadi semakin cerah".
Lihat itu California AS yang sangat pluralistik, akan tetapi produktivitasnya sangat tinggi.
Globalisasi itu sudah ada sejak jaman dulu, sejak berabad-abad yang lalu, busana dan bahasanya saja yang berubah. Iklim Globalisasi harus kita waspadai, karena akan menyedot kekayaan bangsa kita. Oleh karena itu hadapi globalisasi dengan proaktif dan cerdas!. Ibarat kita berdansa, akan tetapi tidak dengan iringan musik serta gaya orang lain, akan tetapi kita berdansa dengan musik serta gaya yang kita ciptakan sendiri!.
*Di sisi ungkapan Pak Habiebie yang ini, penulis lalu ingat saat tahun 1964 sampai pertengahan 1965, Bung Karno mengajarkan kepada bangsa Indonesia untuk berdansa (menari) LENSO karya Bung Karno, diiringi dengan aransemen musik karya bangsa sendiri. Sayang hanya segelintir orang dari bangsa ini yang faham dengan pikiran Bung Karno yang begitu jauuuh ke depan, dan saat itu pak BJ.Habiebie yang dikirim ke Jerman oleh Bung Karno sedang berada dimana, entahlah, beliau nanti yang akan menjawab sendiri kalau penulis dapat berkomunikasi lanjut.
Ceramah yang bernuansa kontribusi pemikiran dari Bapak Prof.DR.Bj.Habiebie tentang perjalanan Reformasi bangsa ini diungkapkan antara lain sebagai berikut;
"Reformasi memberi kesadaran perlunya kebebasan untuk melengkapi kemerdekaan, yaitu kehidupan yang demokratis, menghormati hak asasi manusia, serta kehidupan bangsa yang mandiri, bermartabat, dan berdaya saing".
Namun, reformasi juga masih banyak menyisakan kekurangan, antara lain tidak adanya lagi kesinambungan pembangunan bangsa, karena Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) sudah dihapus".
”Kepentingan rakyat umum mulai terabaikan, sementara kepentingan pribadi, kelompok, dan partai menjadi lebih diutamakan,”.
Keprihatinkan Bapak BJ.Habiebie diungkapkan pula melalui pengamatan beliau bahwa proses pengembangan, pemanfaatan, dan pengendalian ilmu pengetahuan dan teknologisudah banyak yang ditinggalkan, bahkan sebagian dihentikan.
Untuk mengatasi kondisi saat ini, Bapak BJ.Habibie menyerukan untuk kembali ke dasar (back to basic). Dicontohkan oleh beliau seperti analogi berpfikir saat kita sedang menghadapi persoalan rumit, macet, ketika mengoperasikan komputer, maka ”Cara termudah restart saja!,”.
Bapak BJ.Habibie mengusulkan agar pos pelayanan terpadu dihidupkan kembali. Namun pos itu tidak terfokus pada pelayanan kesehatan, melainkan menjadi pelayanan informasi, pembinaan keluarga, pendidikan, dan pendidikan lapangan kerja (seperti RW Siaga)*.
Beliau juga mengusulkan pembangunan jalur kereta api ekspress dua jalur (rel ganda berukuran medium) dengan kecepatan 350 kilometer per jam antara Jakarta, Semarang, dan Surabaya yang memanfaatkan tenaga listrik terbarukan, bagi kepentingan ekonomi masyarakat; pengembangan sistem perairan; membuat mekanisme Bulog yang transparan; pengembangan plasma bagi golongan ekonomi lemah; memasyarakatkan produk dalam negeri secara lebih progresif; serta meminimalkan pengaruh fluktuasi ekonomi global terhadap dinamika kebijakan ekonomi nasional.
”Masalah yang kita hadapi memang kompleks dan tidak mudah. Jalan di hadapan kita memang masih panjang, terjal, dan berliku. Namun, tekad yang kuat, kebersamaan yang kokoh, dan semangat yang tetap menggelora merupakan modal kita untuk menuntaskan reformasi menuju Indonesia yang maju, mandiri, dan sejahtera”.
Demikianlah laporan reportase Kuliah B.J.Habiebie yang dapat kita renungkan kembali sebagai masukkan serta kontribusi pemikiran bagi pensejahteraan bangsa.
Selanjutnya "PR" ada ditangan kita semua yang masih muda (karena beliau sudah merasa tua untuk tampil kembali di panggung percaturan politik?), tapi bangsa ini masih memerlukan pikiran genial-nya, pikiran anugerah Tuhan yang diberikan kepada hamba yang dipilih NYA. Karena memang nyata tidak semua dari kita seperti Bacharuddin Jusuf Habiebie.
Terima Kasih pak BJ Habiebie atas nasehat dan kepedulianmu. Semoga Allah selalu melindungi dan merahmatimu. Amien.
Penulis: darsana setiawan.
sedikit tentang Bapak Bacharuddin .J. Habiebie (yang bisa anda lihat langsung dari blog friendster beliau) sebagai berikut;
Male, 71, Married
Member Since: May 2004
Location: Germany
Hometown: Sulawesi
Company: IPTN
Bacharuddin J.'s URL:http://profiles.friendster.com/8843522
Occupation:Aeronautical Engineer
Affiliations:ICMI,
Hobbies and Interests:Wayang Kulit, Berita
Favorite Movies:AirPlane!, Soul Plane, Air Force One, Con Air, Top Gun, Broken Arrow, Semua yang berhubungan dengan pesawat.
Favorite Music:Keroncong, The Beatles, Koes Plus, David Hasselhoff, Trademark.
Favorite TV Shows:Dunia Dalam berita, Liputan 6 Petang, Seputar Indonesia, The Discovery Channel, Baywatch.
About Me:
Saya professor yg pintar, salah satu cendekiawan genius produksi indonesia, , betrachten Sie meine Zusammenfassung, my resume speaks for itself, saya bekas interim president indonesia semenjak waktu pak Harto lengser (God Bless Him).Ich bin ein Experte, wenn ich Flugzeuge bilde, sekarang saya berdomisili di jerman sebagai penduduk kehormatan, selain pinter bikin pesawat terbang, saya juga multilingual, dulu saya masih terlibat di politik indonesia, sekarang i just like to enjoy my old days here in germany, ich geniesse einen netten Weg im Park mit meinen Enkelkindern...Aufpassen des Sonnenuntergangs...basically menikmati usia senja saya.
Who I Want to Meet:
Bapak mau ketemu rakyat Indonesia yang baik2 dan ramah, kalo anda mau add bapak, feel free to add bachabibie@yahoo.de to your friendster.berhubung overwhelming messages yang Ich terima di forum friendster ini, saya mohon maaf sebesar2 nya kalo saya tidak sempat membalas private messages saudara2
25 Mei 2008
SALAH DIDIK SOAL PANGAN
Kompas edisi Jum'at 23 Mei 2008 mewartakan diskusi di dalam Seminar yang diselenggarakan oleh Puslit Biologi LIPI bekerjasama dengan Plant Resources of South East Asia Association (Prosea) hari Kamis 24 Mei 2008 di IPB Bogor, dengan judul "Sumber Daya Hayati dan Pertanian: Mengapa Potensi Hayati Belum Termanfaatkan?".
Menarik disimak pendapat panelis IPB (Edi Santosa, Departemen Agronomi dan Hortikultura) yang mengatakan ; Krisis pangan dunia akibat masuknya pialang ke bursa komoditas, seharusnya membawa berkah bagi Indonesia, yang keanekaragaman hayatinya luar biasa (megadeversity).
Sejak dicanangkannya Revolusi Hijau (1960), pertanian cenderung fokus pada peningkatan produktivitas pangan primadona yaitu; padi, jagung dan kedelai. Tanaman pangan tradisional seperti "suweg, iles-iles, sagu dan ubi jalar (*telo rambat)" telah diberi stigma negatif yakni kemiskinan dan kemelaratan.
Di Jepang, pendidikan cara makan (shokuiki) di ajarkan sejak abad ke 18 (jaman restorasi Meiji) sampai sekarang. Sehingga timbul rasa malu kalau belum berkarya (belum melakukan pekerjaaan) sudah makan terlebih dahulu, dan hal ini ditandai dengan keluarnya keringat seletelah bekerja keras yang menjadi kebanggaan mereka.
Lain halnya dengan kita, yang justru menyuburkan anekdot "belum makan namanya kalau belum makan nasi", dan bangganya bukan main keluar keringat setelah makan,.....eeehhmm mohon jangan bertanya sudah berkarya/melakukan pekerjaan atau belum saat akan makan.
Seharusnya stigma negatif (dalam pendidikan) tentang bahan pangan pokok segera dihilangkan seperti pembelajaran di Sekolah Dasar yang menyampaikan bahwa "pisang adalah makanan monyet" bahkan saya saat masih anak-anak dilarang makan pisang (gedang ijo) yang ada di bagian tepi tandan (lirang) dengan alasan pisang yang besar itu sudah menjadi haknya si "buto ijo".
Wallahualam, siapa si Buto Ijo tersebut.
Menurut panelis lain dalam seminar tersebut (Justika S Baharsyah) kita harus berhati-hati menerapkan kebijakan menggantikan bahan bakar fosil (yang tak terbarukan seperti halnya minyak bumi) dengan bahan bakar terbarukan (biofuel).
Jangan terpeleset lagi biofuel diproduksi dari bahan pangan seperti halnya dari jagung atau singkong, karena hal ini kontradiktif dengan KETAHANAN PANGAN itu sendiri.
Jangan terpeleset lagi membiarkan calo dan tengkulak bergentayangan di dalam kehidupan keseharian petani kita, sehingga saat panen, harga gabah anjlok serendah-rendahnya (sak pol-pole) sedangkan saat musim tanam dan musim semi harga benih serta harga pupuk na'udzubillah mahalnya.
Kita semua tahu hal itu, karena kita pernah sukses mengelola pangan dan memperoleh penghargaan serta dicontoh oleh banyak bangsa lain di dunia (era Wijoyonomic di awal Orde Baru), akan tetapi mengapa kita "tak mampu/tak mau" mengulangi kesuksessan itu (tanpa harus mengulangi kekurangannya)?.
Itulah pertanyaan orang awam terhadap perubahan politik, lho.... kalau begitu kita harus berkorban demi pilihan politik?, apakah memang kita sudah siap makan politik saja? .
Demi harga diri sebagai konsekuensi kesepakatan WTO? waaah kalau yang ini ada cuplikan beritanya sebagai berikut;
Lee Kyung Hae Ketua Kelompok Tani Korea Selatan, rela mati diujung bayonet Petugas Keamanan Mexico, saat dirinya melakukan protes keras terhadap berlangsungnya Konferensi Internasional WTO, di Cancun 10 September 2003 yang lalu. Mengapa? karena protes kerasnya terhadap kebijakan WTO yang tidak berpihak kepada petani miskin tidak pernah digubris.
Mengapa suara petani miskin tidak digubris WTO?, berikut cuplikan tulisan dari pemerhati WTO : "Telah terjadi ironi bagi negara berkembang anggota WTO, karena negara harus tunduk menjalankan kuwajiban di bawah WTO, akan tetapi perusahaan-perusahaan swasta multinasional-lah yang lebih menikmati keuntungannya". Demi kepentingan perusahaan raksasa lintas negara itulah pemerintah negara berkembang terpaksa mengikuti perundingan keras peraturan global, dan sangat mungkin mengorbankan kepentingan rakyat kecil atau petani miskin (Hira Jhamtani, 2005)
Dan saya yakin hal itu tidak dilakukan oleh pengambil kebijakan di bidang ekonomi, perdagangan dan pertanian demi gengsi, karena .......hanya "pendidikan dan kepedulian" beliau yang bisa menjawab!.
Menutup tulisan ini perkenankan saya menuliskan kembali syair lagu yang selalu kita nyanyikan saat di sekolah dulu (kok jadi sentimentil gini yaah) ;
TANAH AIR
Tanah Air ku tidak kulupakan
Kan terkenang sepanjang hidupku
Walaupun saya pergi jauh
Tidak kan hilang dari kalbu
Tanahku yang kucintai Kau kan kuhargai
Walaupun banyak negeri kujalani
Yang masyur permai di kata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Di sanalah ku rasa senang
Tanahku tak kulupakan
Kau kan kubanggakan.
Sekali lagi "Wallahualam bissawab" yang mana saja yang salah didik soal pangan.
Info baru terkait hal ini: Presiden Brazilia menyatakan akan tetap bertahan untuk memproduksi metanol dari tebu (Pengganti BBM Fosil yang harganya terus menggila menuju ke level AS$200/barel), sehingga diperlukan pembukaan lahan hutan Amazon yang lebih luas lagi. Sementara negara-negara eropa mengecamnya, karena hutan Amazon sudah dianggap sebagai paru-paru dunia!.
Pertempuran kepentingan (agar tetap hidup, seperti teori MASLOW) masih akan terus berlangsung.
sumber: al. Kompas, Mei 2008,
http://alumnisma1kediri69.blogspot.com/
23 Mei 2008
BANGKITLAH ANAK MUDAKU!
Sebegitu besar dan pentingnya peranan anak muda di dalam melakukan perubahan menuju kondisi yang lebih baik, telah direkam oleh sejarah bangsa ini, sejak merintis kemerdekaan di tahun 1908 sampai pada mereformasi arah pengisian kemerdekaan di tahun1998.
Tak heran bila Bung Karno lebih memilih menggenggam kekuatan bara api semangat seribu pemuda yang akan beliau gerakkan untuk memindahkan gunung Semeru (Mahameru) ke tempat Indonesia sejahtera, adil dan makmur.
Dan sekarang di saat seratus tahun "awal babak baru" kebangkitan kita sebagai bangsa merdeka (20 Mei 1908 - 20 Mei 2008)kembali kita HARUS BANGKIT UNTUK MEMERDEKAKAN PIKIRAN KITA DARI BELENGGU KETIDAKFAHAMAN AKAN ARTI "MERDEKA".
Perkenankan saya mengutip ucapan Deddy Miswar melalui layar kaca RCTI yang diputar berulang sejak 20 Mei 2008 pukul 21.05 wib, berupa URAIAN KATA INDAH SEKALIGUS HEROIK, BAHKAN MENGGELITIK nurani anak bangsa yang faham akan arti "MERDEKA" sebagai berikut;
Bangkit itu susah, susah melihat orang susah , senang melihat orang senang.
Bangkit itu takut, takut korupsi, takut makan yang bukan haknya.
Bangkit itu mencuri, mencuri perhatian dunia dalam prestasi.
Bangkit itu marah, marah bila martabat bangsa diinjak.
Bangkit itu tidak ada, tidak ada kata menyerah, tidak ada kata putus asa.
Bangkit itu malu, malu menjadi benalu, malu karena minta melulu.
Bangkit itu aku, untuk bangsaku.
* dan....Bangkit itu berbuat, berbuat sesuatu untuk mewujudkan secara nyata cita-cita bangsa merdeka yang benar-benar menikmati kesejahteraan bangsanya secara merata!.
Selamat pemudaku, selamatkan bangsa ini dengan gelora semangatmu untuk merdeka!.
Cijantoeng Tiga Jakarta, medio Mei 2008
17 Mei 2008
PENDIDIKAN BERBASIS ICT SEKOLAH MASA DEPAN
Tahun lalu (Mei 2007), saat diminta menjadi moderator pada Seminar Upaya Peningkatan Mutu Sekolah Bertaraf Internasional di Balai Kartini Jakarta, Saya sudah mengingatkan teman-teman pelakon pendidikan internasional di Jakarta, bahwa Singapura tidak tinggal diam setelah banyak calon siswa mereka yang berasal dari Indonesia beralih ke program pendidikan bertaraf internasional di dalam negeri.
Salah satu upaya Singapura waktu itu adalah meninggalkan standar mutu internasional "CAMBRIDGE" yang digunakan oleh sekolah-sekolah kita di dalam negeri, dengan standar baru Singapura yang di desain memiliki keunggulan di atas standar CAMBRIDGE.
Dan seperti biasa reaksi teman-teman peserta seminar dan pelakon Sekolah Internasional yang hadir ternyata "tidak bereaksi, bahkan nyaris EGP (Emang Gua Pikirin), atau lebih pantas ditulis disini sebagai omongan orang aneh". Bagi saya perlakuan seperti itu sudah menjadi kebiasaan, karena seringnya pikiran saya dianggap aneh-aneh dan tidak atau sulit untuk dipahami.
Sebagai contoh adalah ceramah saya di Aula Masjid Dinas Dikmenti Provinsi DKI Jakarta tahun 2005, dihadapan para Kepala-kepala SMA Negeri se Jakarta, saya mengungkapkan perkembangan ekonomi yang spektakuler dari China dan India sebagai dampak positif kontribusi pembangunan sektor pendidikan yang juga sangat maju. Saat itu tidak satupun seorang peserta seminar/ceramah yang tertarik untuk menanggapinya, bahkan ada yang bergumam apa hubungannya tugas Kepala Sekolah dengan kemajuan ekonomi dan pendidikan China dan India?.
Dan hari ini, 19 Mei 2009 media MetroTV menggelar diskusi ekonomi makro yang bertajuk "Menanti Kebangkitan Ekonomi" dalam bingkai acara ECONOMIC CHALLENGES yang dipandu oleh Desi Anwar, dengan topik utama mengejar ketertinggalan dari China, India, Brasil dan Rusia..
Sungguh saya memang harus lebih banyak lagi belajar..."bersabar"...untuk menunggu, atau memang apa yang ada di benak saya saat itu salah tempat dan salah waktu.
Hari ( Sabtu, 17 Mei 2008) saya memperoleh informasi Koran SINDO yang merilisnya dari salah satu Media Corp Singapura yaitu surat kabar ToDAY (www.todayonline.com) tentang SEKOLAH MASA DEPAN di SINGAPURA yang sudah pernah saya dengar dan ketahui sejak tahun 2005 melalui seorang pembicara tamu dari Singapura (Pak Chong) dengan informasinya tentang IDE CENTRE sebagai induk dari Technoprenership yang sedang berkembang saat itu.
SEKOLAH MASA DEPAN yang sedang digarap di Singapura, merupakan sekolah yang berbasis ICT (Information Communication and Technologi) secara riil. Artinya seorang pembelajar akan terfasilitasi kebutuhan belajarnya dengan sarana ICT yang ada, seperti halnya berkomunikasi langsung via internet dengan pakar sains biologi saat sang pembelajar berada di Kebun Binatang sambil secara aktif melaporkan aktivitas pengamatannya melalui note-book komputer yang ada di tangannya, sementara pembelajar yang berhalangan hadir mengikuti studi ekskursie di lapangan, dapat menggunakan fasilitas ICT sehingga seolah-oleh dirinya juga sedang berada di hutan atau kebun binatang sebagai "habitat" dari objek biologi yang dipelajari.Ruang Kelas disini bisa secara mendadak berubah menjadi "hutan virtual" sehingga siswa dapat meneliti spesies yang tidak pernah mereka temukan di dalam lingkungan rumah mereka, serta mendiskusikannya (via internet) bahkan dengan para ahli klasifikasi hewan maupun tumbuhan sekalipun. Inilah yang disebut dengan Kelas Empat Dimensi dari Sekolah Masa Depan. Kelas yang mampu memfasilitasi praktikum kimia, tanpa bahan kimia dan tanpa takut terjadi kerusakan atau ledakkan sebagai akibat kesalahan reaksi, karena dilakukan secara "maya" melalui tangan-tangan yang aktif memegang "gambar/bayangan" peralatan kimia (tabung reaki, pipet, corong, erlen meyer, statif, pipa ukur), lengkap dengan perubahan warna hasil reaksi serta simulasi asap serta bau yang ditimbulkannya.
Laboratorium yang didukung oleh solusi teknologi bagi berlangsungnya PEMBELAJARAN KREATIF memang didesain sebagai laboratorium dengan fungsi multi-sensor disertai fasilitas ICT yang dapat meniru berbagai macam lingkugan yang dibutuhkan pembelajar, sudah dapat dinikmati oleh para siswa mulai akhir tahun 2008 ini. Tak kurang dari 4 Konsorsium Internasional melibatkan diri ke dalam mega proyek spektakuler ini seperti Hewlett-Packard dari Inggris, Sing Tel, ST Technologies dan CIVICA, dengan biaya tak kurang dari $ 80 juta Singapura.
Proyek ini sedang dipersiapkan di 5 Future School yaitu Beacon Primary, Canbera Primary, Cresent Girl's School, Hwa Chong Institution dan Jurong Secondary, termasuk pelatihan bagi para Guru yang akan siap melayani proses pembelajaran secara profesional.
Salah satu pejabat pada Kementerian Pendidikan Singapura, DR.Koh Thiam Seng mengatakan "ICT akan menghapuskan kendala sekat 4 sisi dinding kelas di sekolah dengan peluang pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar siswa melalui fasilitasi secara utuh" (holistic).
Sebelum tahun 2005, saya pernah meminta kepada pihak-pihak di sekolah untuk berani melakukan perubahan layanan laboratorium konvensional IPA dengan "VIRTUAL LAB" melalui ruang audio visual dengan bermodalkan hard-ware in-focus dan PC Computer dan soft-ware praktikum IPA di sekolah.
Kelebihan virtual lab antar lain keleluasaan manipulasi serta keamanan bekerja serta murahnya biaya yang terbebas dari bahan kimia (yang sangat mahal harganya).
Salah satu kelemahannya adalah rendahnya aktivitas kinestikal yang didominasi oleh penggunaan jari-jari di atas keyboard komputer, namun sekarang sudah dapat tereduksi dengan aktivitas maya model "touchscreen" pada gambar/bayangan objek benda yang dipegang atau digerakkan.
Kalau saat ini ratio penggunaan komputer di sekolah kita baru pada posisi 1:20.000 maka dalam waktu singkat kita berupaya merubahnya (secara spektakuler??) menjadi 1:20, walaupun salah satu negara miskin di Afrika seperti Nigeria dan Rwanda, sudah memulai dengan proyek ONE LAP-TOP PER CHILD (OLPC).
OLPC(satu laptop untuk setiap anak)atau The Children's Machine atau XO-1 atau Laptop $100 adalah sebuah program penyediaan laptop dengan harga terjangkau untuk anak-anak di seluruh dunia, khususnya anak-anak di negara berkembang, dengan harapan bahwa mereka dapat mengakses pengetahuan dan pendidikan modern melalui ICT, sehingga tidak terjadi KESENJANGAN DIGITAL.
Dikemudian hari OLPC menjadi nama dari sebuah organisasi nirlaba yang dibentuk oleh anggota MIT Media Lab. Organisasi ini bertugas mendesain , membuat dan mendistribusikan laptop yang dimaksud. Program ini diprakarsai oleh Nicholas Negroponte.
Laptopnya sendiri berupa komputer mini yang membutuhkan tenaga sangat minim, menggunakan flash memory menggantikan hardisk, serta menggunakan linux sebagai sistem operasinya basicnya. Dalam perkembangan terakhir, Produsen software terbesar di dunia Microsoft Corp telah memodifikasi sistem operasi Windows XP sehingga dapat dijalankan pada laptopXO buatan yayasan OLPC(semula laptop XO hanya dioperasikan dengan sistem open source SUGAR yang berbasis LINUX dengan alasan biaya/harga)
LaptopXO dilengkapi dengan Mobile ad-hoc networking yang akan digunakan untuk memungkinkan beberapa laptop dapat mengakses internet secara bersama-sama dari satu akses internet saja.
LaptopXO OLPC ini akan dijual kepada pemerintah-pemerintah negara berkembang yang berminat (namun ternyata AS juga memesannya) yang kemudian akan dibagikan secara cuma-cuma kepada setiap anak di sekolah.
Harga awal diharapkan berkisar US$135-140 (sekitar Rp 1.200.000,- dengan kurs Rp 9000/US$ 1) dan ditargetkan bisa mencapai US$100 (sekitar Rp 900.000,- dengan kurs Rp 9000/US$ 1) pada tahun 2008.
Pada Februari 2007, Quanta Computer, sebagai kontraktor pembuat proyek mengatakan bahwa mereka sudah mengkonfirmasi pesanan untuk satu juta unit di beberapa negara pemesan. bahkan mereka mengindikasikan bisa mengirim lima juta hingga 10 juta unit dalam waktu 1 tahun karena tujuh negara sudah berkomitmen untuk membeli XO-1 untuk anak-anak sekolahnya.
Negara-negara itu adalah Argentina, Brazil, Libya, Nigeria, Rwanda, Thailand dan Uruguay. Namun pemerintahan junta militer Thailand membatalkan partisipasi negaranya . setelah mereka mengambil alih kekuasaan melalui kudeta militer pada tahun 2006.
Tahun 2008 pesanan laptopXO berkembang menjadi lebih luas, mencakup negara-negara seperti :
Argentina ,Brazil ,Kamboja ,Costa Rica ,Republik Dominika ,Mesir ,Libya ,Nigeria Pakistan ,Rwanda ,Tunisia Amerika Serikat (terutama negara bagian Massachusetts dan Maine) dan Uruguay.
Karena proyek OLPC menggunakan prosesor Geode buatan AMD, maka Intel memutuskan untuk menciptakan Classmate PC yang mengusung prosesor Celeron sebagai kompetitornya. Prototipe laptop ini menggunakan layar LCD berukuran 7 inci.
Classmate PC berbeda dengan OLPC. Classmate menyertakan modul TPM (Trusted Platform Module) dari Infineon Technologies yang memungkinkan pemasangan sistem operasi Windows XP Embedded dari Microsoft. Di sinilah letak perbedaan tujuan kedua proyek besar itu. Proyek Classmate dimaksudkan untuk menyediakan teknologi paten tanpa kompromi yang dapat digunakan untuk memasuki lingkungan komputasi lebih tinggi (kebanyakan berbasis Windows, sedangkan OLPC bertujuan memperkenalkan anak-anak kepada sebuah lingkungan perangkat lunak open-source yang gratis dan bisa dimodifikasi sendiri sesuka hati mereka).
Intel memgumumkan bahwa mereka sedang mendiskusikan nota kesepahaman dengan pemerintah Meksiko untuk menyuplai 300.000 laptop. Seakan tidak mau kalah, pemerintah Brazil juga sedang mempertimbangkan pembelian Classmate PC atau OLPC. Pemerintah Brazil menegaskan bahwa mereka akan tetap menggunakan sistem operasi berbasis Linux, tidak peduli laptop apa yang akhirnya dipilih. Intel juga sudah memastikan akan mengirim laptop ini dengan bundel sistem operasi Mandriva Linux
Lalu kapan Indonesia melibatkan diri dalam program tersebut, mengingat sekolah masa depan kita juga tak akan mungkin menghindar dari ICT?.
Terserah bagaimana kita mensikapinya, apakah tetap terdiam dan terpaku karena ketidak fahaman, atau memang sudah menjadi hobby menurun yang lebih senang menonton saja, dari jauuuuh pula.
Ya Ampuuuuuun.....geregatan sendiri aku!!!!!
sumber utama: SINDO dan Wikipedia
12 Mei 2008
PRESIDENTIAL LECTURE FEATURING BILL GATES, CHAIRMAN MICROSOFT CORPORATION
Saya sempat menonton langsung via chanel TVone tayangan kegiatan KULIAH KEPRESIDENNAN tersebut, namun setelah saya membuka berbagai laporan kegiatannya via internet, saya tertarik untuk mengcopy berita yang berasal dari http://www.ipb.ac.id disertai editing kecil disana-sini sehingga enak dibaca, sebagai berikut;
Sekitar 1400 peserta undangan hadir pada kuliah umum dalam ajang Presidential Lecture yang menampilkan Bill Gates, Presiden Microsoft Corporation di Jakarta Convention Center Jum'at(9/5/2008), yang diawali dengan presentasi Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyuno. Dari kalangan mahasiswa, hadir pula berbagai perguruan tinggi di Indonesia antara lain dari UI, ITB, ITS, dan lain-lain serta berbagai kalangan pemerintah, CEO-pimpinan perusahaan, maupun dari para wakil asosiasi bisnis.
Mengambil judul presentasi "The Second Digital Decade", Bill Gates dengan penuh semangat menyampaikan perkembangan teknologi informasi dunia dalam pengaruhnya terhadap kehidupan masa depan umat manusia, di bidang hiburan, pendidikan, reaseach dan medis.
Banyak contoh yang dibawakan Bill Gates dalam presentasinya dan salah satunya adalah ketika bercerita tentang anak perempuannya yang sedang bersekolah dengan selalu membawa PC (notebook). "Anak saya kerap mengirim e-mail untuk bercerita tentang kejadian sehari-harinya dan mengirimkan nilai yang diperolehnya," ujar Bill Gates. Selain itu beliau juga bercerita tentang keinginannya untuk dapat memvideokan kuliah para profesor di dunia dan selanjutnya di on line kan ke internet, sehingga semua mahasiswa bisa belajar dari pakar kelas dunia dimanapun dia berada .
Khusus di Indonesia yang sebagian besar penduduknya bekerja di bidang pertanian, Bill Gates menggambarkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi (TI) dapat membuat bidang pertanian Indonesia menjadi lebih maju. Bill Gates menyampaikan bahwa melalui penyebaran TI, informasi pertanian dapat dengan mudah diterima oleh seluruh wilayah Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau.
Salah satu kejadian yang membuat para peserta 'kuliah umum' terkesan adalah ketika Bill Gates mendemokan software astronominya yang diberi nama microtelescope. Microtelescope memungkinkan kita berimaginasi dengan keaadaan luar angkasa. Dalam demo tersebut ditampilkan bagaimana kita mampu menjelajah isi galaksi disertai dengan tampilan-tampilan yang menarik. Bahkan, seorang anak SD pun terlihat mampu membuat presentasi dengan perangkat lunak tersebut dalam menjelajah galaksi.
Usai kuliah ditampilkan presentasi singkat dari Tim Aksara ITB yang berhasil menjuarai ajang perlombaan perangkat lunak yang diselenggarakan oleh Microsoft dengan karya "Perangkat Lunak Bagi Kalangan Buta Aksara".
Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab, Menteri Perdagangan RI, Dr. Mari Elka Pangestu selaku pemandu hanya memberi kesempatan kepada 5 orang peserta yaitu Bapak Gatot Suwondo (Dirut BNI), Rene Patirajawane (wartawan Kompas), James Riyadi (CEO Lippo Group), dan dua orang perwakilan mahasiswa.
Dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh salah seorang mahasiswa tentang tips dan trik menjadi orang sukses di usia muda, Bill Gates menegaskan, sekolah adalah saat yang paling tepat untuk memenuhi segala keingintahuan kita semua. "Agar masa sekolah dapat dipergunakan secara optimal, maka setiap siswa perlu melakukan program magang di berbagai perusahaan, sebagai bekal merintis sendiri bisnisnya kelak," ujar Bill Gates.
Meski tidak menyelesaikan sekolahnya, Bill Gates tidak menyarankan tindakannya untuk diikuti. Dengan tegas, Bill Gates mengatakan, sekolah adalah kesempatan penting untuk meraih kehidupan yang lebih baik di masa depan, Oleh karena itu jangan sampai disia-siakan sekolah. Selain itu beliau juga menegaskan betapa pentingnya peran orang tua dalam mendukung cita-cita seorang anak. Ia mencontohkan bagaimana orangtuanya memberikan sebuah komputer sebagai kado di hari ulang tahunnya dan terus mendorongnya untuk maju, misalnya dengan memberi izin dia untuk membuka usaha bengkel komputer di bekas garasi rumahnya.
Selanjutnya beliau menyampaikan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi itu sangat mudah, asal kita sangat senang dengannya. "Kembangkan imaginasi yang kita miliki, dan kemudian sumbangkan pengetahuan itu untuk memajukan bangsa," sambung Bill Gates sambil menutup jawaban atas semua pertanyaan yang diajukan peserta.
Selama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi kepala negara, telah dilangsungkan empat kali "Presidential Lecture" antara lain diberikan Geoffrey Sachs, Direktur Proyek Millenium Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Millenium Development Goals (MGDs), Nicholas Stern begawan ekonom Inggris yang sekaligus Penasihat Perubahan Iklim dan Pembangunan untuk Pemerintah Inggris. Selanjutnya mantan Perdana Menteri dan mantan Menteri Keuangan Pakistan, Shaukat Aziz yang menyampaikan tentang pembangunan di Pakistan, dan Muhammad Yunus dari Bangladesh--Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian tahun 2006--tentang tentang kredit mikro. Dengan demikian, Bill Gates menjadi Presidential Lecture kelima, dan seandainya saat Alvin Tofler datang dan memberikan pemikirannya di depan khalayak Indonesia, saat itu SBY sudah menjabat presiden pastilah acara tersebut ikut menjadi presidential Lecture. Kita tunggu tamu bermutu berikutnya ....(sumber :Dir.Kemahasiswaan ipb/man) dari http://www.ipb.ac.id/
Komentar saya : Tulisan tersebut mudah-mudahan mampu mengikis kesempitan berpikir "bahwa komputer hanya otoritas mahasiswa jurusan komputer atau matematik saja, karena pada dasarnya komputer adalah alat bantu untuk (belajar) mencapai tujuan". Laporan ini juga sekaligus memperkuat kewaskitaan Alvin Tofler yang pernah mengatakan ( 15 tahun yang lalu) bahwa akan terjadi penguasaan 3 panggung dunia yaitu "optic Fibre", "Biotechnologi" dan "Information Communication and Technology/ICT". Saya merasa bersyukur telah menangkap isyarat Alvin Tofler tersebut, sehingga memuatnya di dalam buku mata pelajaran Biologi SMA kelas 3 yang saya susun bersama teman-teman MGMP Biologi dan diterbitkan oleh Penerbit Lontar Mas Jakarta. AKU JUGA BISA dan ANDA PASTI BISA JUGA!!
cerio.........
05 Mei 2008
KRITIK vs KRITIK ?
Memenuhi janji saya untuk memuat suatu berita yang menarik tentang implementasi Kebijakan Pendidikan di lapangan (Program Bebas Buta Angka/Aksara) dari Depdiknas, berikut secara lengkap saya "copy" isi berita tersebut dari sumbernya.
Diakhir berita, pada saatnya nanti saya akan memberikan komentar, atau Anda boleh mengomentarinya, dengan meng-"klik" di sisi kanan bawah pada tulisan komentar dan menuliskannya.
Aparat Desa Kritik Pedas Mendiknas
http://menkokesra.go.id -- Berita 6 APRIL 2008:
Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo menuai kritik pedas dari aparat pemerintahan desa. Bambang dianggap selama ini lebih percaya kepada laporan bawahannya, tanpa pernah meneliti kebenarannya.
Kritikan itu disampaikan aparat desa kepada Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) saat menjadi pemateri dalam Kongres Gerakan Ekonomi Masyarakat (Gema) Desa di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (6/4).
Salah satu kritikan dilontarkan Karsidi, Kepala Desa Karanggayam, Kecamatan/Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Di hadapan ribuan kepala desa, lurah, dan kepala dusun peserta kongres yang berasal dari 1.000 desa se-Jawa Tengah, Karsidi dengan lantang mempertanyakan program penuntasan buta aksara yang selama ini dikatakan telah berhasil.
Padahal, katanya, jumlah warga yang tidak bisa baca, tulis, dan berhitung di pedesaan masih sangat tinggi. "Mungkin di kantor Bapak di Jakarta sana, selalu menerima laporan bahwa desa-desa sekarang sudah bebas buta aksara. Padahal, itu hanya pesanan dari atas. Lihat saja Temanggung, daerah asal Bapak, dan Jawa Tengah khususnya. Masih banyak yang buta huruf," kata Karsidi disambut suara riuh peserta lain.
Karsidi bahkan dengan terang-terangan menolak keberadaan pendidikan kesetaraan yang dinilainya berkualitas rendah.
Menanggapi kritikan Karsidi, Mendiknas menegaskan bahwa selama ini dia dan jajarannya selalu mencoba berprasangka baik kepada aparat yang berada di daerah. Kalau kemudian ternyata laporan yang mereka terima selama ini tidak sesuai kenyataan, itu artinya aparat di daerah, termasuk para kepala desa dan jajarannya yang telah melakukan kebohongan.
"Baru sekarang saya sadar kalau telah dibohongi. Ini akan saya teliti lebih jauh, kalau ternyata bohong, saya akan lapor ke Presiden bahwa aparat desa banyak yang bohong," kata Mendiknas.
Terkait tuntutan agar kualitas pendidikan kesetaraan sama dengan pendidikan formal, Mendiknas menegaskan hal itu sulit diwujudkan. "Namanya saja pengganti. Kalau minta sama, tentu tidak mungkin. Ini demi keadilan, supaya jangan ada warga yang tidak bisa sekolah," ujarnya.
Meski kualitasnya tidak sama dengan pendidikan formal, ujarnya, namun untuk pengakuan terhadap ijasah tetap sama, dijamin undang-undang sistem pendidikan nasional. Sehingga, kalau ada sekolah atau perguruan tinggi yang menolak, bisa dituntut di pengadilan. (mo/pd)
KOMENTAR : Komentar saya berupa saran (itupun kalau mau didengar)
1. Kualitasnya beda kok pengakuannya sama?. Ungkapan kebijakan seperti ini bertolak belakang dengan konsepsi kualitas yang harus mengacu pada pilar OBJEKTIVITAS, KETERBUKAAN, KEJUJURAN dan PERTANGGUNG-JAWABAN. Sebaiknya ada kalimat pintar yang benar-benar cergas (cerdas dan lugas) untuk menjawab statemen publik seperti kasus di atas, tanpa meninggalkan konsepsi mutu/kualitas (kalau ingin dinilai bermutu "tinggi").
2. Bagi teman-teman yang bertugas pada Direktorat Jenderal Pendidikan (yang dianggap mutu/kualitas output kinerja pendidikannya rendah) jangan berkecil hati. Karena memang kondisi input peserta didik dan instrumental input dari proses pendidikannya juga berbeda. Sabar...kejar ketertinggalan layanannya!.
3. Statemen publik yang terkesan memaksakan kehendak, tidak banyak menolong proses pembenaran yang hakiki, oleh karena itu seyogyanya kita dapat mengelola kritik sebagai aset berharga, yang pada saatnya kelak justru akan menjadi nilai tambah untuk diakses. Tidak mudah memang, akan tetapi hal itu menjadi kuwajiban dari setiap pelayan publik dan bukan MINTA DILAYANI PUBLIK (yang menjadi stake holder dari kinerja pejabat pelayan publik)
28 April 2008
YUUUK STUDI BANDING ke ;
Sekolah berkualitas Global
di Desa Kecil Kalibening Salatiga
FINA Af’idatussofa (14) bukan siswa sekolah internasional
dan bukan anak orang berada. Ia lahir sebagai anak petani di Desa
Kalibening, tiga kilometer perjalanan arah selatan dari kota Salatiga
menuju Kedungombo, Jawa Tengah. Karena orangtuanya tidak mampu,
ia terpaksa melanjutkan sekolah di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah
di desanya.
Namun, dalam soal kemampuan Fina boleh dipertandingkan dengan siswa
sekolah-sekolah mahal yang kini menjamur di Jakarta.
MESKI bersekolah di desa dan menumpang di rumah kepala sekolahnya, bagi
Fina internet bukan hal yang asing. Ia bisa mengakses internet
kapan saja. Setiap pagi berlatih bahasa Inggris dalam
English Morning. Ia pernah menjuarai penulisan artikel on line di
kotanya. Ia juga berbakat dalam olah vokal meski ia mengatakan tidak
ingin menjadi seorang penyanyi. “Kalau menjadi penyanyi, pekerjaanku
hanya menyanyi. Padahal,cita-citaku banyak. Aku ingin jadi presenter,
aku ingin jadi penulis, pengarang lagu, ilmuwan, dan banyak lagi….
Aku juga ingin berkeliling dunia,” kata Fina.
SMP Alternatif Qaryah Thayyibah resmi terdaftar sebagai
SMP Terbuka, sekolah yang sering diasosiasikan sebagai sekolah untuk
menampung orang-orang miskin agar bisa mengikuti program wajib belajar
sembilan tahun. Namun, siswa SMP Alternatif Qaryah Thayyibah sangat
mencintai dan bangga dengan sekolahnya.
Pukul 06.00 sekolah sudah mulai dan baru berakhir pada pukul 13.30.
Akan tetapi, jam sekolah itu terasa sangat pendek bagi murid-murid
sekolah tersebut sehingga setelah makan siang mereka biasanya kembali
lagi ke sekolah. Mereka belajar sambil bermain di sekolahnya sampai
malam, bahkan tak jarang mereka menginap di sekolah.
Murid-murid SMP Qaryah Thayyibah memang sangat menikmati sekolahnya.
Bersekolah merupakan sesuatu yang menyenangkan. Guru bukanlah penguasa
otoriter di kelas, tetapi teman belajar. Mereka bebas berbicara dengan
gurunya dalam bahasa Jawa ngoko, strata bahasa yang hanya pantas untuk
berbicara informal dengan kawan akrab.
Di kelas mereka juga sangat bebas. Mereka bisa asyik mengerjakan
soal-soal matematika dengan bersenda gurau, ada yang mengerjakan soal
sambil bersenandung, yang lain bermain monopoli. Suasana bermain itu
bahkan di taman kanak-kanak pun kini makin langka karena mereka dipaksa
oleh gurunya untuk membaca dan menulis.
SMP Qaryah Thayyibah lahir dari keprihatinan Bahruddin melihat
pendidikan di Tanah Air yang makin bobrok dan semakin mahal. Pada
pertengahan tahun 2003 anak pertamanya, Hilmy, akan masuk SMP. Hilmy
telah mendapatkan tempat di salah satu SMP favorit di Salatiga.
Namun, Bahruddin terusik dengan anak-anak petani lainnya yang tidak
mampu membayar uang masuk SMP negeri yang saat itu telah mencapai Rp
750.000, uang sekolah rata-rata Rp 35.000 per bulan, belum lagi uang
seragam dan uang buku yang jumlahnya mencapai ratusan ribu rupiah.
“Saya mungkin mampu, tetapi bagaimana dengan orang-orang lain?”
tuturnya.
Bahruddin yang menjadi ketua rukun wilayah di kampungnya kemudian
berinisiatif mengumpulkan warganya menawarkan gagasan, bagaimana jika
mereka membuat sekolah sendiri dengan mendirikan SMP alternatif. Dari
30 tetangga yang dikumpulkan, 12 orang berani memasukkan anaknya ke
sekolah coba-coba itu. Untuk menunjukkan keseriusannya, Bahruddin juga
memasukkan Hilmy ke sekolah yang diangan-angankannya.
“Saya ingin membuat sekolah yang murah, tetapi berkualitas. Saya tidak
berpikir saya akan bisa melahirkan anak yang hebat-hebat. Yang penting
mereka bisa bersekolah,” kata Bahruddin.
Bahruddin mengadopsi kurikulum SMP reguler di sekolahnya. Ia menyatakan
tidak sanggup menyusun kurikulum sendiri. Lagi pula sekolah akan diakui
sebagai sekolah berkualitas jika bisa memperoleh nilai yang baik dan
mendapatkan ijazah yang diakui pemerintah. Karena itulah ia memilih
format SMP Terbuka. Akan tetapi, ia mengubah kecenderungan SMP Terbuka
sekadar sebagai lembaga untuk membagi-bagi ijazah dengan mengelola
pendidikannya secara serius.
Sekolah itu menempati dua ruangan di rumah Bahruddin, yang sebelumnya
digunakan untuk Sekretariat Organisasi Tani Qaryah Thayyibah. Jumlah
guru yang mengajar sembilan orang, semuanya lulusan institut agama
Islam negeri dan sebagian besar di antaranya para aktivis petani.
Guru pelajaran Matematika-nya seorang lulusan SMA yang kini mondok di
pesantren. Akses internet gratis 24 jam diperoleh dari seorang
pengusaha internet di Salatiga yang tertarik dengan gagasan Bahruddin.
Dengan modal seadanya sekolah itu berjalan.
Ternyata pengakuan terhadap keberadaan SMP Alternatif Qaryah Thayyibah
tidak perlu waktu lama. Nilai rata- rata ulangan murid SMP Qaryah
Thayyibah jauh lebih baik daripada nilai rata-rata sekolah induknya,
terutama untuk mata pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris.
Sekolah itu juga tampil meyakinkan, mengimbangi sekolah-sekolah negeri
dalam lomba cerdas cermat penguasaan materi pelajaran di Salatiga.
Sekolah itu juga mewakili Salatiga dalam lomba motivasi belajar mandiri
di tingkat provinsi, dikirim mewakili Salatiga untuk hadir dalam
Konvensi Lingkungan Hidup Pemuda Asia Pasifik di Surabaya. Pada tes
kenaikan kelas satu, nilai rata-rata mata pelajaran Bahasa Inggris
siswa Qaryah Thayyibah mencapai 8,86.
SMP Alternatif Qaryah Thayyibah juga maju dalam berkesenian. Di bawah
bimbingan guru musik, Soedjono, anak-anak sekolah bergabung dalam grup
musik Suara Lintang. Kebolehan anak-anak itu dalam menyanyikan lagu
mars dan himne sekolah dalam versi bahasa Inggris dan Indonesia bisa
didengarkan ketika membuka alamat situs sekolah
www.pendidikansalatiga.net/ qaryah. Grup musik anak-anak desa kecil itu
telah mendokumentasikan lagu tradisional anak dalam kaset, MP3, maupun
video CD album Tembang Dolanan Tempo Doeloe yang diproduksi sekaligus
untuk pencarian dana. Seluruh siswa bisa bermain gitar, yang menjadi
keterampilan wajib di sekolah itu.
Sulit dibayangkan anak- anak petani sederhana itu masing-masing
memiliki sebuah komputer, gitar, sepasang kamus bahasa
Inggris-Indonesia dan Indonesia-Inggris, satu paket pelajaran Bahasa
Inggris BBC di rumahnya. Semua itu tidak digratiskan.
Anak-anak memiliki semua itu dengan mengelola uang saku bersama-sama
sebesar Rp3.000 yang diterima anak dari orangtuanya setiap hari.
Uang sebesar Rp1.000 dipergunakan untuk mengangsur pembelian komputer.
Untuk sarapan pagi, minum susu, madu, dan makanan kecil tiap hari
Rp 1.000, sedangkan Rp 1.000 lainnya untuk ditabung di sekolah.
Tabungan sekolah itu dikembalikan untuk keperluan murid dalam bentuk
gitar, kamus, dan lain-lainnya.
Tidak mengherankan jika anak-anak dan orangtua mereka bangga dengan
sekolah itu. Betapa tidak, di sekolah yang berdekatan dengan rumah di
sebuah desa kecil mereka mendapatkan banyak hal yang tidak diperoleh di
sekolah-sekolah yang dikelola dengan logika dagang.
Ismanto (43) menceritakan, anaknya sempat down saat mendaftar SLTP di
Salatiga dua tahun lalu. Uang masuknya Rp 200.000, belum termasuk buku
dan seragam. Tidak ada seorang murid pun ke sekolah dengan berjalan
kaki selain anaknya, Emi Zubaiti (13). Kini Emi menjadi seorang anak
yang pandai dalam berbagai mata pelajaran, pintar bernyanyi, dan
percaya diri. Ia tidak pernah membayangkan bisa menyekolahkan Emi, anak
pasangan tukang reparasi sofa dan bakul jamu gendong, mendapat sekolah
yang baik. Bahkan Ismanto ikut menikmati komputer yang dikredit dari
uang saku anaknya. Dibimbing anaknya, sekarang Ismanto mulai belajar
komputer. “Tidak pernah terpikir, saya bisa membelikan komputer. Kini
saya malah bisa ikut menikmati,” kata Ismanto.
(P Bambang Wisudo/ Rien Kuntari)
Sumber : http://www.kompas.com/kompas-cetak/0503/23/UTAMA/1636607.htm http://www.kompas.com/kompas-cetak/0503/23/humaniora/1636659.htm http://blog.adypermadi.com/
di Desa Kecil Kalibening Salatiga
FINA Af’idatussofa (14) bukan siswa sekolah internasional
dan bukan anak orang berada. Ia lahir sebagai anak petani di Desa
Kalibening, tiga kilometer perjalanan arah selatan dari kota Salatiga
menuju Kedungombo, Jawa Tengah. Karena orangtuanya tidak mampu,
ia terpaksa melanjutkan sekolah di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah
di desanya.
Namun, dalam soal kemampuan Fina boleh dipertandingkan dengan siswa
sekolah-sekolah mahal yang kini menjamur di Jakarta.
MESKI bersekolah di desa dan menumpang di rumah kepala sekolahnya, bagi
Fina internet bukan hal yang asing. Ia bisa mengakses internet
kapan saja. Setiap pagi berlatih bahasa Inggris dalam
English Morning. Ia pernah menjuarai penulisan artikel on line di
kotanya. Ia juga berbakat dalam olah vokal meski ia mengatakan tidak
ingin menjadi seorang penyanyi. “Kalau menjadi penyanyi, pekerjaanku
hanya menyanyi. Padahal,cita-citaku banyak. Aku ingin jadi presenter,
aku ingin jadi penulis, pengarang lagu, ilmuwan, dan banyak lagi….
Aku juga ingin berkeliling dunia,” kata Fina.
SMP Alternatif Qaryah Thayyibah resmi terdaftar sebagai
SMP Terbuka, sekolah yang sering diasosiasikan sebagai sekolah untuk
menampung orang-orang miskin agar bisa mengikuti program wajib belajar
sembilan tahun. Namun, siswa SMP Alternatif Qaryah Thayyibah sangat
mencintai dan bangga dengan sekolahnya.
Pukul 06.00 sekolah sudah mulai dan baru berakhir pada pukul 13.30.
Akan tetapi, jam sekolah itu terasa sangat pendek bagi murid-murid
sekolah tersebut sehingga setelah makan siang mereka biasanya kembali
lagi ke sekolah. Mereka belajar sambil bermain di sekolahnya sampai
malam, bahkan tak jarang mereka menginap di sekolah.
Murid-murid SMP Qaryah Thayyibah memang sangat menikmati sekolahnya.
Bersekolah merupakan sesuatu yang menyenangkan. Guru bukanlah penguasa
otoriter di kelas, tetapi teman belajar. Mereka bebas berbicara dengan
gurunya dalam bahasa Jawa ngoko, strata bahasa yang hanya pantas untuk
berbicara informal dengan kawan akrab.
Di kelas mereka juga sangat bebas. Mereka bisa asyik mengerjakan
soal-soal matematika dengan bersenda gurau, ada yang mengerjakan soal
sambil bersenandung, yang lain bermain monopoli. Suasana bermain itu
bahkan di taman kanak-kanak pun kini makin langka karena mereka dipaksa
oleh gurunya untuk membaca dan menulis.
SMP Qaryah Thayyibah lahir dari keprihatinan Bahruddin melihat
pendidikan di Tanah Air yang makin bobrok dan semakin mahal. Pada
pertengahan tahun 2003 anak pertamanya, Hilmy, akan masuk SMP. Hilmy
telah mendapatkan tempat di salah satu SMP favorit di Salatiga.
Namun, Bahruddin terusik dengan anak-anak petani lainnya yang tidak
mampu membayar uang masuk SMP negeri yang saat itu telah mencapai Rp
750.000, uang sekolah rata-rata Rp 35.000 per bulan, belum lagi uang
seragam dan uang buku yang jumlahnya mencapai ratusan ribu rupiah.
“Saya mungkin mampu, tetapi bagaimana dengan orang-orang lain?”
tuturnya.
Bahruddin yang menjadi ketua rukun wilayah di kampungnya kemudian
berinisiatif mengumpulkan warganya menawarkan gagasan, bagaimana jika
mereka membuat sekolah sendiri dengan mendirikan SMP alternatif. Dari
30 tetangga yang dikumpulkan, 12 orang berani memasukkan anaknya ke
sekolah coba-coba itu. Untuk menunjukkan keseriusannya, Bahruddin juga
memasukkan Hilmy ke sekolah yang diangan-angankannya.
“Saya ingin membuat sekolah yang murah, tetapi berkualitas. Saya tidak
berpikir saya akan bisa melahirkan anak yang hebat-hebat. Yang penting
mereka bisa bersekolah,” kata Bahruddin.
Bahruddin mengadopsi kurikulum SMP reguler di sekolahnya. Ia menyatakan
tidak sanggup menyusun kurikulum sendiri. Lagi pula sekolah akan diakui
sebagai sekolah berkualitas jika bisa memperoleh nilai yang baik dan
mendapatkan ijazah yang diakui pemerintah. Karena itulah ia memilih
format SMP Terbuka. Akan tetapi, ia mengubah kecenderungan SMP Terbuka
sekadar sebagai lembaga untuk membagi-bagi ijazah dengan mengelola
pendidikannya secara serius.
Sekolah itu menempati dua ruangan di rumah Bahruddin, yang sebelumnya
digunakan untuk Sekretariat Organisasi Tani Qaryah Thayyibah. Jumlah
guru yang mengajar sembilan orang, semuanya lulusan institut agama
Islam negeri dan sebagian besar di antaranya para aktivis petani.
Guru pelajaran Matematika-nya seorang lulusan SMA yang kini mondok di
pesantren. Akses internet gratis 24 jam diperoleh dari seorang
pengusaha internet di Salatiga yang tertarik dengan gagasan Bahruddin.
Dengan modal seadanya sekolah itu berjalan.
Ternyata pengakuan terhadap keberadaan SMP Alternatif Qaryah Thayyibah
tidak perlu waktu lama. Nilai rata- rata ulangan murid SMP Qaryah
Thayyibah jauh lebih baik daripada nilai rata-rata sekolah induknya,
terutama untuk mata pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris.
Sekolah itu juga tampil meyakinkan, mengimbangi sekolah-sekolah negeri
dalam lomba cerdas cermat penguasaan materi pelajaran di Salatiga.
Sekolah itu juga mewakili Salatiga dalam lomba motivasi belajar mandiri
di tingkat provinsi, dikirim mewakili Salatiga untuk hadir dalam
Konvensi Lingkungan Hidup Pemuda Asia Pasifik di Surabaya. Pada tes
kenaikan kelas satu, nilai rata-rata mata pelajaran Bahasa Inggris
siswa Qaryah Thayyibah mencapai 8,86.
SMP Alternatif Qaryah Thayyibah juga maju dalam berkesenian. Di bawah
bimbingan guru musik, Soedjono, anak-anak sekolah bergabung dalam grup
musik Suara Lintang. Kebolehan anak-anak itu dalam menyanyikan lagu
mars dan himne sekolah dalam versi bahasa Inggris dan Indonesia bisa
didengarkan ketika membuka alamat situs sekolah
www.pendidikansalatiga.net/ qaryah. Grup musik anak-anak desa kecil itu
telah mendokumentasikan lagu tradisional anak dalam kaset, MP3, maupun
video CD album Tembang Dolanan Tempo Doeloe yang diproduksi sekaligus
untuk pencarian dana. Seluruh siswa bisa bermain gitar, yang menjadi
keterampilan wajib di sekolah itu.
Sulit dibayangkan anak- anak petani sederhana itu masing-masing
memiliki sebuah komputer, gitar, sepasang kamus bahasa
Inggris-Indonesia dan Indonesia-Inggris, satu paket pelajaran Bahasa
Inggris BBC di rumahnya. Semua itu tidak digratiskan.
Anak-anak memiliki semua itu dengan mengelola uang saku bersama-sama
sebesar Rp3.000 yang diterima anak dari orangtuanya setiap hari.
Uang sebesar Rp1.000 dipergunakan untuk mengangsur pembelian komputer.
Untuk sarapan pagi, minum susu, madu, dan makanan kecil tiap hari
Rp 1.000, sedangkan Rp 1.000 lainnya untuk ditabung di sekolah.
Tabungan sekolah itu dikembalikan untuk keperluan murid dalam bentuk
gitar, kamus, dan lain-lainnya.
Tidak mengherankan jika anak-anak dan orangtua mereka bangga dengan
sekolah itu. Betapa tidak, di sekolah yang berdekatan dengan rumah di
sebuah desa kecil mereka mendapatkan banyak hal yang tidak diperoleh di
sekolah-sekolah yang dikelola dengan logika dagang.
Ismanto (43) menceritakan, anaknya sempat down saat mendaftar SLTP di
Salatiga dua tahun lalu. Uang masuknya Rp 200.000, belum termasuk buku
dan seragam. Tidak ada seorang murid pun ke sekolah dengan berjalan
kaki selain anaknya, Emi Zubaiti (13). Kini Emi menjadi seorang anak
yang pandai dalam berbagai mata pelajaran, pintar bernyanyi, dan
percaya diri. Ia tidak pernah membayangkan bisa menyekolahkan Emi, anak
pasangan tukang reparasi sofa dan bakul jamu gendong, mendapat sekolah
yang baik. Bahkan Ismanto ikut menikmati komputer yang dikredit dari
uang saku anaknya. Dibimbing anaknya, sekarang Ismanto mulai belajar
komputer. “Tidak pernah terpikir, saya bisa membelikan komputer. Kini
saya malah bisa ikut menikmati,” kata Ismanto.
(P Bambang Wisudo/ Rien Kuntari)
Sumber : http://www.kompas.com/kompas-cetak/0503/23/UTAMA/1636607.htm http://www.kompas.com/kompas-cetak/0503/23/humaniora/1636659.htm http://blog.adypermadi.com/
Langganan:
Postingan (Atom)