01 Juni 2008

REPORTASE KULIAH BJ. HABIEBIE


Saya merasa bersyukur kepada Tuhan, memperoleh kesempatan berharga untuk belajar dari pengalaman hidup orang lain dalam mendarma-baktikan pikiran serta kehidupannya bagi bangsa yang dicintai. Kehadiran saya mengikuti ceramah mantan Presiden RI ke 3 Prof.DR.BJ Habiebie dalam rangka Sidang Paripurna ke 15 Dewan Perwakilan Daerah (DPD)di gedung Nusantara DPR Senayan, Kamis 29 Mei 2008, sebenarnya adalah kuasa Tuhan yang ditunjukkan kepada hambaNYA. Pada saat itu saya sedang mengikuti Rapimnas II dan Lokakarya Nasional Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) di Hotel Century Park Senayan, sebagai anggota Pengurus Majelis Pengurus Pusat (MPP) ADI, yang rencana pembukaannya akan dilangsungkan di Istana Negara bersama Bapak Presiden RI.
Tuhan berkehendak lain, karena pada saat yang tepat datang undangan kepada seluruh peserta Rapimnas dan Lokakarya ADI tersebut (melalui Ketua ADI Pusat Bp.Prof.DR.Armai Arief,MA ) untuk hadir mengikuti perkuliahan dari Bapak BJ.Habiebie, dengan tema "Refleksi Sepuluh Tahun Reformasi dan Seratus Tahun Kebangkitan Nasional".
Bapak Prof.DR.BJ Habiebie ternyata adalah Presiden RI ke 3 yang pada tanggal 22 April 1999 telah membuka Konggres I ADI sekaligus meresmikannya di Istana Negara. Tuhan Maha Besar!.

Menarik disimak apa yang disampaikan oleh Bapak Prof.DR.Ginanjar Kartasamita selaku ketua DPD menghantarkan perkuliahan Pak Habiebie sebagai berikut;
1. Sepuluh tahun yang lalu (1988)para pendiri republik ini sedang mencari upaya untuk menjalankan proses demokratisasi agar terus tetap berjalan sambil menunggu adanya amandeman terhadap UUD 1945. Lalu apa yang dilakukan oleh Pak BJ Habiebie pada hari pertama menjabat Presiden? diluar dugaan semua pihak dan tidak ada satupun orang yang menyuruh, ternyata BJ.Habiebie melepaskan seluruh tahanan politik.
2. Mencabut Ketentuan Larangan Kebebasan Pers
3. Bebaskan Pendirian Partai-partai Politik
4. Laksanakan segera Pemilihan Umum yang bebas, jujur dan adil
5. Merativikasi kesepakatan ILO di Jenewa
6. Langsung mempelopori terwujudnya Undang-undang anti korupsi (yang I)
7. Mengundangkan UU Otonomi Daerah nomor 22 tahun 1999 (yang menjadi cikal bakal UU Otoda nomor 32 tahun 2004).
8. Bebaskan rakyat Timor Timur untuk memilih "merdeka" (dan sekarang kita semua rakyat Indonesia menyadari bahwa itu adalah keputusan yang benar, masih ingat dengan kasus statemen politik Presiden Timor Timur Ramos Horta sepulang berobat dari Australia yang memfitnah serta menyatakan adanya konspirasi para pemberontak di TIMTIM dengan kita bangsa Indonesia termasuk Desi Anwar dari TV media?*).
9. Pikiran untuk segera memisahkan antara POLRI dengan TNI bagi kepentingan yang lebih besar bangsa ini
10.Mempersiapkan Pilihan Presiden secara langsung
11.Memisahkan Bank Sentral Indonesia dengan Pemerintah, agar tidak dijadikan alat untuk membiayai keinginan sepihak dari pemerintah.
12.Menyiapkan UU anti monopoli dan persaingan usaha
13.Mengundangkan UU Lingkungan Hidup yang lebih progresif.

Ada lagi (keajaiban yang terjadi-pen*)Nilai tukar rupiah terhadap US $ yang semula Rp.14.000,- turun drastis menjadi tinggal separohnya (sekitar Rp.7.000,- sampai Rp.8.000,-). Khusus tentang hal ini saya berkomentar jujur "Ini sungguh fantastis dan riil terjadi, bukan omong kosong ala Djoko Supardi yang katanya mampu merubah air laut menjadi pengganti eneri BBM/Blue Energy dengan ongkos hanya Rp.3.000,- per liter?? .
Keputusan strategik itu semua dilakukan oleh Pak Habiebie dalam waktu jabatan kepresidenannya selama 1,5 tahun saja!!.
Namun diakhir karya nyata Pak BJ Habiebie, pada Sidang Paripurna MPR ternyata pertanggung jawaban Bapak Prof.DR.BJ.Habiebie selaku Presiden ketiga RI ditolak, dan dengan legowo beliau mempersilahkan yang lain (putra terbaik?)dari bangsa ini, untuk melanjutkan kepemimpinan bangsanya.

Sekarang, saya tuliskan isi ceramah Bapak Prof.DR.BJ.Habiebie sebagai berikut;
Tadi saat masuk ke gedung ini, ada yang bertanya "apakah Pak Habiebie tidak trauma masuk ke gedung Nusantara DPR/MPR ini?". Kemudian dijawab oleh pak Habiebie "Tidak, saya tidak taruma, saya justru mengingat kenangan manis yang selama sekitar seperempat abad di ruang ini saya selalu berdiskusi dengan para wakil rakyat untuk menghasilkan karya nyata bagi perbaikan kesejahteraan bangsa". Sambil menunjuk ke arah sisi kiri podium dimana pak Habiebie berbicara beliau melanjutkan ucapannya "di situ saya duduk dan selalu mendengarkan dengan baik kritikan, saran masukan dari para wakil rakyat".

"Makna kelahiran Boedi Oetomo 20 Mei 1908 sesungguhnya adalah kesadaran cendekiawan tentang pentingnya sumber daya manusia dalam menentukan masa depan bangsa.
Kesadaran ini pula yang melahirkan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Kebangkitan Teknologi Nasional 10 Agustus 1995, dan Reformasi 21 Mei 1998".

"Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, (satu bangsa, satu tanah air dan satu bahasa) tidak dengan Timor Timur (karena saat itu belum ada TIMTIM), jadi kalau TIMTIM ingin merdeka ya silahkan..."

"Saya tidak setuju dengan istilah Budaya Indonesia, karena bangsa ini terdiri dari orang-orang yang tinggal di kepulauan luas, sehingga yang ada adalah Peradaban Indonesia, yang ada adalah kebudayaan orang-orang yang tinggal dan hidup di bumi maritim Indonesia, ber Bhineka tapi tetap Tunggal Ika, berbeda-beda tapi tidak kontraproduktif, justru dengan keberbedaannya kehidupan mereka menjadi semakin cerah".
Lihat itu California AS yang sangat pluralistik, akan tetapi produktivitasnya sangat tinggi.
Globalisasi itu sudah ada sejak jaman dulu, sejak berabad-abad yang lalu, busana dan bahasanya saja yang berubah. Iklim Globalisasi harus kita waspadai, karena akan menyedot kekayaan bangsa kita. Oleh karena itu hadapi globalisasi dengan proaktif dan cerdas!. Ibarat kita berdansa, akan tetapi tidak dengan iringan musik serta gaya orang lain, akan tetapi kita berdansa dengan musik serta gaya yang kita ciptakan sendiri!.
*Di sisi ungkapan Pak Habiebie yang ini, penulis lalu ingat saat tahun 1964 sampai pertengahan 1965, Bung Karno mengajarkan kepada bangsa Indonesia untuk berdansa (menari) LENSO karya Bung Karno, diiringi dengan aransemen musik karya bangsa sendiri. Sayang hanya segelintir orang dari bangsa ini yang faham dengan pikiran Bung Karno yang begitu jauuuh ke depan, dan saat itu pak BJ.Habiebie yang dikirim ke Jerman oleh Bung Karno sedang berada dimana, entahlah, beliau nanti yang akan menjawab sendiri kalau penulis dapat berkomunikasi lanjut.

Ceramah yang bernuansa kontribusi pemikiran dari Bapak Prof.DR.Bj.Habiebie tentang perjalanan Reformasi bangsa ini diungkapkan antara lain sebagai berikut;
"Reformasi memberi kesadaran perlunya kebebasan untuk melengkapi kemerdekaan, yaitu kehidupan yang demokratis, menghormati hak asasi manusia, serta kehidupan bangsa yang mandiri, bermartabat, dan berdaya saing".
Namun, reformasi juga masih banyak menyisakan kekurangan, antara lain tidak adanya lagi kesinambungan pembangunan bangsa, karena Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) sudah dihapus".

”Kepentingan rakyat umum mulai terabaikan, sementara kepentingan pribadi, kelompok, dan partai menjadi lebih diutamakan,”.

Keprihatinkan Bapak BJ.Habiebie diungkapkan pula melalui pengamatan beliau bahwa proses pengembangan, pemanfaatan, dan pengendalian ilmu pengetahuan dan teknologisudah banyak yang ditinggalkan, bahkan sebagian dihentikan.

Untuk mengatasi kondisi saat ini, Bapak BJ.Habibie menyerukan untuk kembali ke dasar (back to basic). Dicontohkan oleh beliau seperti analogi berpfikir saat kita sedang menghadapi persoalan rumit, macet, ketika mengoperasikan komputer, maka ”Cara termudah restart saja!,”.

Bapak BJ.Habibie mengusulkan agar pos pelayanan terpadu dihidupkan kembali. Namun pos itu tidak terfokus pada pelayanan kesehatan, melainkan menjadi pelayanan informasi, pembinaan keluarga, pendidikan, dan pendidikan lapangan kerja (seperti RW Siaga)*.
Beliau juga mengusulkan pembangunan jalur kereta api ekspress dua jalur (rel ganda berukuran medium) dengan kecepatan 350 kilometer per jam antara Jakarta, Semarang, dan Surabaya yang memanfaatkan tenaga listrik terbarukan, bagi kepentingan ekonomi masyarakat; pengembangan sistem perairan; membuat mekanisme Bulog yang transparan; pengembangan plasma bagi golongan ekonomi lemah; memasyarakatkan produk dalam negeri secara lebih progresif; serta meminimalkan pengaruh fluktuasi ekonomi global terhadap dinamika kebijakan ekonomi nasional.

”Masalah yang kita hadapi memang kompleks dan tidak mudah. Jalan di hadapan kita memang masih panjang, terjal, dan berliku. Namun, tekad yang kuat, kebersamaan yang kokoh, dan semangat yang tetap menggelora merupakan modal kita untuk menuntaskan reformasi menuju Indonesia yang maju, mandiri, dan sejahtera”.

Demikianlah laporan reportase Kuliah B.J.Habiebie yang dapat kita renungkan kembali sebagai masukkan serta kontribusi pemikiran bagi pensejahteraan bangsa.

Selanjutnya "PR" ada ditangan kita semua yang masih muda (karena beliau sudah merasa tua untuk tampil kembali di panggung percaturan politik?), tapi bangsa ini masih memerlukan pikiran genial-nya, pikiran anugerah Tuhan yang diberikan kepada hamba yang dipilih NYA. Karena memang nyata tidak semua dari kita seperti Bacharuddin Jusuf Habiebie.

Terima Kasih pak BJ Habiebie atas nasehat dan kepedulianmu. Semoga Allah selalu melindungi dan merahmatimu. Amien.


Penulis: darsana setiawan.

sedikit tentang Bapak Bacharuddin .J. Habiebie (yang bisa anda lihat langsung dari blog friendster beliau) sebagai berikut;
Male, 71, Married
Member Since: May 2004
Location: Germany
Hometown: Sulawesi
Company: IPTN
Bacharuddin J.'s URL:http://profiles.friendster.com/8843522
Occupation:Aeronautical Engineer
Affiliations:ICMI,
Hobbies and Interests:Wayang Kulit, Berita
Favorite Movies:AirPlane!, Soul Plane, Air Force One, Con Air, Top Gun, Broken Arrow, Semua yang berhubungan dengan pesawat.
Favorite Music:Keroncong, The Beatles, Koes Plus, David Hasselhoff, Trademark.
Favorite TV Shows:Dunia Dalam berita, Liputan 6 Petang, Seputar Indonesia, The Discovery Channel, Baywatch.
About Me:
Saya professor yg pintar, salah satu cendekiawan genius produksi indonesia, , betrachten Sie meine Zusammenfassung, my resume speaks for itself, saya bekas interim president indonesia semenjak waktu pak Harto lengser (God Bless Him).Ich bin ein Experte, wenn ich Flugzeuge bilde, sekarang saya berdomisili di jerman sebagai penduduk kehormatan, selain pinter bikin pesawat terbang, saya juga multilingual, dulu saya masih terlibat di politik indonesia, sekarang i just like to enjoy my old days here in germany, ich geniesse einen netten Weg im Park mit meinen Enkelkindern...Aufpassen des Sonnenuntergangs...basically menikmati usia senja saya.
Who I Want to Meet:
Bapak mau ketemu rakyat Indonesia yang baik2 dan ramah, kalo anda mau add bapak, feel free to add bachabibie@yahoo.de to your friendster.berhubung overwhelming messages yang Ich terima di forum friendster ini, saya mohon maaf sebesar2 nya kalo saya tidak sempat membalas private messages saudara2

Tidak ada komentar: