21 April 2008

JAWABAN TUGAS "TERBAIK"?

Saya merasa bersyukur kehadirat Allah, karena dapat menikmati jawaban tugas yang begitu indah, menyentuh dan InsyaAllah "originil" dari buah pikir dan buah hati sang penulis jawaban. Untuk mahasiswa bersangkutan, saya memberikan apresiasi yang tinggi, dengan cara memuat tuliasan tersebut ke dalam blog kita ini. Terima Kasih ananda Mayang Maharani, semoga Anda senantiasa dirahmati Tuhan Yang Maha Pengasih, dan senantiasa dijaga hati ananda dari segala debu pikiran yang dapat mengotori atau menodai kebersihan hati. Amien.

Untuk para pemerhati blog yang lain, agar lebih nikmat dibaca maka saya sedikit mengedit, tapi TANPA MERUBAH esensi dari tulisan tersebut, selamat menikmati tulisan teman sejawat (mahasiswa) berikut;

PERTANYAAN TUGAS PERTAMA
1. Tuliskan tiga istilah PENYAKIT HATI yang Anda ketahui, dan berikan TIPS solusinya untuk survive dari BISIKAN SETAN!.

Macam & Jenis Penyakit Hati - Definisi & Pengertian Hati itu dapat hidup dan dapat mati, sehat dan sakit. Dalam hal ini, ia lebih penting dari pada tubuh.
Allah berfirman, artinya:
"Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya." (Al-An'am : 122)

Artinya, ia mati karena kekufuran, lalu Kami hidupkan kembali dengan keimanan. Hati yang hidup dan sehat, apabila ditawari kebatilan dan hal-hal yang buruk, dengan tabi'at dasarnya ia pasti menghindar, membenci dan tidak akan menolehnya. Lain halnya dengan hati yang mati. Ia tak dapat membedakan yang baik dan yang buruk.

Macam-macam arti penyakit hati dan sifat buruk manusia :

1. Iri Hati Iri hati adalah suatu sifat yang tidak senang akan rizki / rejeki dan nikmat yang didapat oleh orang lain dan cenderung berusaha untuk menyainginya. Iri hati yang diperbolehkan dalam ajaran islam adalah iri dalam hal berbuat kebajikan, seperti iri untuk menjadi pintar agar dapat menyebarkan ilmunya di kemudian hari. Atau iri untuk membelanjakan harta di jalan kebenaran.

2. Hasut / Hasud / Provokasi Hasud adalah suatu sifat yang ingin selalu berusaha mempengaruhi orang lain agar amarah / marah orang tersebut meluap dengan tujuan agar dapat memecah belah persatuan dan tali persaudaraan agar timbul permusuhan dan kebencian antar sesama.

3. Buruk Sangka Buruk sangka adalah sifat yang curiga atau menyangka orang lain berbuat buruk tanpa disertai bukti yang jelas.

Seringkali penyakit hati bertambah parah, namun pemiliknya tak juga menyadari. Karena ia tak sempat bahkan enggan mengetahui cara penyembuhan dan sebab-sebab (munculnya) penyakit tersebut. Bahkan terkadang hatinya sudah mati, pemiliknya belum juga sadar kalau sudah mati. Sebagai buktinya, ia sama sekali tidak merasa sakit akibat luka-luka dari berbagai perbuatan buruk. Ia juga tak merasa disusahkan dengan ketidak-mengertian dirinya terhadap kebenaran, dan keyakinan-keyakinannya yang batil. "Luka, tak akan dapat membuat sakit orang mati." *). Terkadang ia juga merasakan sakitnya. Namun ia tak sanggup mencicipi dan menahan pahitnya obat. Masih bersarangnya penyakit tersebut di hatinya, berpengaruh semakin sulit dirinya menelan obat. Karena obatnya dengan melawan hawa nafsu. Itu hal yang paling berat bagi jiwanya. Namun baginya, tak ada sesuatu yang lebih bermanfaat dari obat itu. Terkadang, ia memaksa dirinya untuk bersabar. Tapi kemudian tekadnya mengendor dan bisa meneruskannya lagi. Itu karena kelemahan ilmu, keyakinan dan ketabahan. Sebagai halnya orang yang memasuki jalan angker yang akhirnya akan membawa dia ke tempat yang aman. Ia sadar, kalau ia bersabar, rasa takut itu sirna dan berganti dengan rasa aman. Ia membutuhkan kesabaran dan keyakinan yang kuat, yang dengan itu ia mampu berjalan. Kalau kesabaran dan keyakinannya mengendor, ia akan balik mundur dan tidak mampu menahan kesulitan. Apalagi kalau tidak ada teman, dan takut sendirian.

Menyembuhkan Penyakit Dengan Makanan Bergizi dan Obat:

Gejala penyakit hati adalah, ketika ia menghindari makanan-makanan yang bermanfaat bagi hatinya, lalu menggantinya dengan makanan-makanan yang tak sehat bagi hatinya. Berpaling dari obat yang berguna, menggantinya dengan obat yang berbahaya. Sedangkan makanan yang paling berguna bagi hatinya adalah makanan iman. Obat yang paling manjur adalah Al-Qur'an masing-masing memiliki gizi dan obat. Barangsiapa yang mencari kesembuhan (penyakit hati) selain dari Al-kitab dan As-sunnah, maka ia adalah orang yang paling bodoh dan sesat.
Sesungguhnya Allah berfirman:
"Katakanlah: "Al-qur'an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al-qur'an itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat jauh." (Fushshilat : 44)

Al-qur'an adalah obat sempurna untuk segala penyakit tubuh dan hati, segala penyakit dunia dan akherat. Namun tak sembarangan orang mahir menggunakan Al-qur'an sebagai obat. Kalau si sakit mahir menggunakannya sebagai obat, ia letakkan pada bagian yang sakit, dengan penuh pembenaran, keimanan dan penerimaan, disertai dengan keyakinan yang kuat dan memenuhi syarat-syaratnya. Tak akan ada penyakit yang membandel. Bagaimana mungkin penyakit itu akan menentang firman Rabb langit dan bumi; yang apabila turun di atas gunung, gunung itu akan hancur, dan bila turun di bumi, bumi itu akan terbelah? Segala penyakit jasmani dan rohani, pasti terdapat dalam Al-qur'an cara memperoleh obatnya, sebab-sebab timbulnya dan cara penanggulangannya. Tentu bagi orang yang diberi kemampuan mamahami kitab-Nya.

PERTANYAAN TUGAS KEDUA;
2. Berikan uraian singkat tentang cara mengajarkan (metode) solusi untuk survive terhadap satu PENYAKIT HATI (yang belum tercantum pada nomor 1 di atas) kepada peserta didik di sekolah.
Kalau kita mau minum dan gelasnya kotor, atau mau makan dan piringnya kotor kita tidak mungkin bisa menimati minuman yang lezat atau makanan yang enak, kalau gelas dan piring yang kotor itu tidak dibersihkan dulu.

Maka dalam hal ibadah dan bertaqarub (mendekatkan diri) kepada Allahpun demikian, kita tidak mungkin bisa khusu dan dekat dengan Allah SWT kalau jiwa kita tidak dibersihkan terlebih dahulu dalam semua kotoran dan penyakit-penyakit hati. Dalam Al-Qur'an dinyatakan bahwa: "Inallaha yuhibul mutatohirin" (Allah menyenangi orang-orang yang mensucikan diri).
SolatSolat misalnya baru diterima kalau sebelumnya kita membersihkan jasmani dan rohani kita. Jadi 'toharah' yaitu pembersihan atau pensucian jiwa adalah kunci untuk bertaqarub kepada Allah SWT.

Wudu Wudu sebetulnya bukan hanya membersihkan anggota badan, tapi juga membersihkan batin atau jiwa. Sebab setiap tetesan air wudu itu membersihkan dosa-dosa kecil. Sebanyak tetesan itulah dosa-dosa itu berjatuhan.

Ketika kita membersihkan kedua tangan kita, bukan hanya tangan saja yang bersih, tapi juga dosa-dosa yang dilakukan oleh tangan kita sebelum wudud ikut jadi bersih. Mungkin sebelum wudu tangan kita memegang sesuatu yang tidak halal, atau memukul orang secara zdolim. Maka kita berdo'a: "Ya Allah ampunilah semua dosa yang dilakukan oleh kedua tangan ini".

Ketika kita berkemur (memberesihkan mulut), kita mengeluarkan semua kotoran yang ada dimulut. Tapi yang lebih jauh dari itu, sebetulnya kita sedang memohon kepada Allah, “Ya Allah! Berapa kata-kata buruk, bohong, ghibah yang keluar dari mulut ini, ya Allah beresihkanlah kedua bibir ini.”
Hati-hati para perokok, siapa tahu asap rokoknya membuat orang yang sakit astma tambah kambuh sakitnya. Atau asapnya itu mengakibatkan orang lain terkena penyakit kangker. Kalau orang yang asthma itu berdo'a, pasti do'anya dikabul karena dia sedang didzolimi.

Ketika kita membasuh muka, maka semua dosa yang dilakukan oleh mata, hidung bercucuran seperti tetesan air wudu. Ketika air sampai dikening, mohonlah kepada Allah "Ya Allah! Bersihkan kening ini dari rencana-rencana yang jelek."

Demikian juga ketika membasuh kaki, kita berdoa agar jangan dibiarkannya untuk melangkah kecuali ketempat yang diridhoi oleh Allah SWT. "Ya Allah ampunilah kalau selama ini kaki ini sering dilangkahkan ketempat-tampat ma'siat."

Jadi ketika berwudu hendaklah kita berwudu secara jasami dan rohani, atau zhahir dan batin.

Suuzdzon (Buruk Sangka) Diantara penyakit hati yang berbahaya adalah 'suuzdon'. Kita harus hati-hati, karena kalau hati kita tidak dibersihkan dari penyakit ini, maka kita tidak akan bisa bertaqarub dengan Allah, dan tidak bisa menikmati hidup ini, malah kita akan sangsara dan menderita.

Apa Bahayanya Suuzdon?
Diantara bahaya suuzdon adalah:
a. mengakibatkan kekeruhan dan perpecahan dimasyarakat
b. dapat memutusakan tali silaturrahmi antara keluarga dan karabat
c. dapat membawa orang yang suuzdzon berbuat dosa-dosa yang lain seperti 'tajasus (memata-matai) 'ghibah' dan curiga
d. kalau suuzdzon ini dibiarkan, maka akan menjadikan 'tuhmah' atau tuduhan yang belum tentu benar.
e. Dapat membawa kepada pertumpahan darah.
Siapa Umumnya Yang Suka Suuzdzon?
a. orang-orang yang mempunyai jabatan dan orang-orang yang terkemuka
b. orang-orang yang kaya dan suka bersenang-senang
c. orang yang bersharikat dalam suatu pekerjaan
d. antara keluarga dan karabat serta antara sejawat
Kecuali memang orang-orang yang mempunyai rasa taqwa dan takut kepada Allah SWT, dan mendapatkan kurnia-Nya. Yang paling berbahaya kalau seseorang bersuuzdon kepada para ulama, atau para wali-wali Allah dan orang-orang yang soleh.

Tentang Banil Mustaliq
Suatu hari datanglah suatu delegasi Yahudi dari suku Banil Mustaliq yang menyatakan diri masuk Islam, dan mereka berjanji akan membawa zakat setelah setahun. Setelah setahun lewat, maka Nabi (S) mengutus salah seorang shahabat untuk mengumpulkan zakat dari mereka. Berangkatlah shahabat tsb. Namun ditengah jalan –mungkin dibisikan oleh shaitan- shahabat itu kembali ke Madinah dan menyampaikan kepada Nabi (S) bahwa Banil Mustaliq tidak mau membayar zakat, dan malah mereka mengamcam untuk membunuhku. Nabipun marah, karena orang-orang Yahudi itu telah masuk Islam dengan suka rela, mereka datang sendiri ke Madinah, maka mengapa sekarang tiba-tiba mereka memusuhi Islam?

Dikirimnya subuah pasukan dibawah pimpinan Khalid bin Walid. Namun Nabi (S) menyeruh khalid agar datang kepada mereka dimalam hari, dan tunggu sampai fajar. Kalau terdengar suara adzan, maka jangan diserang. Ketika fajar Khalid dan pasukanya mendengar suara adzan dari perkampungan Banil Mustaliq itu. Dan ketika khalid bertemu dengan pemimpin merka Al-Harith, dia berkata, "Kami sedang manunggu utusan Rasulullah yang akan mengumpulkan zakat, tapi tidak ada yang datang."

Setelah peristiwa itu turunlah ayat 12 dari surat al-Hujuraat, yang berbunyi: "Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu."
Bayangkan kalau Nabi (S) tidak menyuruh khalid RA untuk melakukan 'tabayun', investigasi pasti akan terjadi peperangan, dan akan memakan jiwa yang banyak.

Tajasus dan Ghibah Mengapa ayat diatas setelah berbicara masalah suuzdon, langsung berbiara masalah 'tajasus' (memata-mati) dan ghibah (mengupat)? Karena umumnya kalau orang sudah suuzdzon, suka ingin tahu, benar atau tidak sangkaan buruknya itu. Maka dia akan mengadakan tajasus. Dan kalau hasil tajasusnya itu benar, maka dia akan menceritakannya kepada orang lain, maka dengan demikian dia telah bebuat 'ghibah' yang dilarang dengan keras oleh Islam.

Solusi Jadi bagaimana solusinya kalau tiba-tiba kita mempunyai sangkaan buruk pada seseorang? Jawabannya kita harus berusaha dulu untuk mencari seribu macam alasan, demikian kata Nabi SAW.

Ghosip Misalnya seorang istri menerima telepon dari seseorang tentang suaminya: "Hai hati-hati lo, suamimu punya hubungan dengan perempuan lain." Maka sebagai istri yang baik seharusnya jangan langsung percaya, atau mengadakan investigasi. Malah sebaiknya dijawab, dengan kata-kata seperti: "saya tidak akan buruk sangka sama suami saya, saya akan memohon kepada Allah SWT untuk melindungi suami saya yang tercinta. Ah mungkin teman saya salah sangka. Perempuan yang bebicara dengan suami saya itu adalah castomernya."
Dengan demikian maka hati si istri akan merasa lega. Kalau tidak maka, suasana kekeluargaan pasti akan keruh. Semua tingkah laku suami akan dicurigai. Setiap suami pulang terlambat, atau menelepon seseorang, si istri langsung akan curiga. Akhirnya si istri hidupnya menderita, dan tidak bahagia lagi.

Anak Pulang Lambat
Suatu hari seorang ibu agak gelisah karena anaknya yang perempuan pulang kerja agak terlembat. Daripada curiga atau suuzdzon, si ibu malah solat dan berdo'a: "Ya Allah! Engkau yang Maha Mengetahui segala sesuatu, segala rahasia yang ada dialam ini. Engkau tahu apa yang terjadi pada anak saya. Saya tidak mau buruk sangka, maka, ya Allah jagalah dia, janganlah saya dipisahkan denganya."
Baru saja selesai si ibu itu berdo'a, terdengar suara telepon mendering, "Ibu maaf saya hari ini pulangnya agak lambat, karena ada lembur (overtime), sebentar lagi saya pulang bu!." Demikian terdengar suara anaknya. Itulah yang disebut dengan suara hati atau kontak batin. Siapa yang menghubungkan parasaan ibu yang gelisah itu kepada anaknya? Adalah Allah yang mendengar do'a ibunya yang tidak suuzdzon itu. Itulah diantara keuntungan berhusnuzdzon (baik sangka) kepada Allah dan kepada orang lain.

Tetangga Atau kita punya tetangga yang mengadakan hajatan (kenduri) dan kita tidak diundang, jangan langsung bersuuzdzon (buruk sangka). "Ah mungkin dia sudah tidak senang lagi sama saya." Jangan, hibur hati kita dengan mencari berbagai macam alasan.
a. mungkin dia menganggap saya sudah seperti saudara, jadi tidak perlu diundang lagi.
b. atau mungkin dia sudah mengundang saya, tapi saya lupa
c. atau mungkin, waktu dia mengundang saya tidak ada dirumah, istri atau anak saya lupa untuk menyampaikannya.
d. Dll
Atau tetangga membagi-bagikan hadiah, kalau kita tidak dikasih jangan marah, mungkin kita dianggap orang punya, dan tidak perlu.
Atau kita dengar bahwa teman kita mengupat tentang kita, jangan langsung percaya.. Anggap saja mungkin orang yang menyampaikannya itu salah dengar. Jadi tetap berhusnuzdzon. Karena kalau kita bersuuzdzon maka kita akan jauh dari pertolongan Allah SWT. Karena kalau benar, nanti Allah yang akan memberikan tahu kepada kita benar tidaknya.

Rapat
Kalau dalam rapat teman kita terlambat, atau ngantuk, jangan kotori hati kita, tapi cari alasan "oh mungkin jalan macet (traffic jam), atau mungkin tadi malam dia kurang tidur karena anaknya sakit."
Pernah suatu ketika dalam suatu rapat, seorang boss marah kepada salah seorang pegawainya yang agak ngantuk dalam rapat: "Kamu tidak tahu diri, sudah datang terlambat, ngantuk lagi. Ini kan rapat penting!" kata si bos. Orang lain yang hadir rapatpun meliriknya dengan mata sinis.
Lalu orang itu berkata:"Maaf saya datang agak terlambat, dan agak ngantuk, karena sejak sore kemarin sampai tadi pagi saya tidak tidur menemani istri saya yang melahirkan dirumah sakit. Sebetulnya saya tidak mau datang, tapi karena, bos tadi menelepon, dan bos bilang rapat ini penting, maka saya datang juga, jadi please maafkan saya."Maka bos dan yang lain, mulai saling memandang dengan mata kesihan, dan menyesal karena telah bersuuzdzon kepadanya.

Penutup
Mari kita bersihkan hati kita dari suuzdzon, hasud, dengki dan semua penyakit hati. Karena maskipun kita memakai pakaian yang bagus dan bersih, tapi hati kita selau curiga dan kotor, maka tidak ada gunanya. Kita akan hidup menderita, cape dan selalu gelisah. Akhirnya kita rugi didunia dan di akhirat. Penulis jawaban Mayang Maharani.

Tidak ada komentar: