Sekolah berkualitas Global
di Desa Kecil Kalibening Salatiga
FINA Af’idatussofa (14) bukan siswa sekolah internasional
dan bukan anak orang berada. Ia lahir sebagai anak petani di Desa
Kalibening, tiga kilometer perjalanan arah selatan dari kota Salatiga
menuju Kedungombo, Jawa Tengah. Karena orangtuanya tidak mampu,
ia terpaksa melanjutkan sekolah di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah
di desanya.
Namun, dalam soal kemampuan Fina boleh dipertandingkan dengan siswa
sekolah-sekolah mahal yang kini menjamur di Jakarta.
MESKI bersekolah di desa dan menumpang di rumah kepala sekolahnya, bagi
Fina internet bukan hal yang asing. Ia bisa mengakses internet
kapan saja. Setiap pagi berlatih bahasa Inggris dalam
English Morning. Ia pernah menjuarai penulisan artikel on line di
kotanya. Ia juga berbakat dalam olah vokal meski ia mengatakan tidak
ingin menjadi seorang penyanyi. “Kalau menjadi penyanyi, pekerjaanku
hanya menyanyi. Padahal,cita-citaku banyak. Aku ingin jadi presenter,
aku ingin jadi penulis, pengarang lagu, ilmuwan, dan banyak lagi….
Aku juga ingin berkeliling dunia,” kata Fina.
SMP Alternatif Qaryah Thayyibah resmi terdaftar sebagai
SMP Terbuka, sekolah yang sering diasosiasikan sebagai sekolah untuk
menampung orang-orang miskin agar bisa mengikuti program wajib belajar
sembilan tahun. Namun, siswa SMP Alternatif Qaryah Thayyibah sangat
mencintai dan bangga dengan sekolahnya.
Pukul 06.00 sekolah sudah mulai dan baru berakhir pada pukul 13.30.
Akan tetapi, jam sekolah itu terasa sangat pendek bagi murid-murid
sekolah tersebut sehingga setelah makan siang mereka biasanya kembali
lagi ke sekolah. Mereka belajar sambil bermain di sekolahnya sampai
malam, bahkan tak jarang mereka menginap di sekolah.
Murid-murid SMP Qaryah Thayyibah memang sangat menikmati sekolahnya.
Bersekolah merupakan sesuatu yang menyenangkan. Guru bukanlah penguasa
otoriter di kelas, tetapi teman belajar. Mereka bebas berbicara dengan
gurunya dalam bahasa Jawa ngoko, strata bahasa yang hanya pantas untuk
berbicara informal dengan kawan akrab.
Di kelas mereka juga sangat bebas. Mereka bisa asyik mengerjakan
soal-soal matematika dengan bersenda gurau, ada yang mengerjakan soal
sambil bersenandung, yang lain bermain monopoli. Suasana bermain itu
bahkan di taman kanak-kanak pun kini makin langka karena mereka dipaksa
oleh gurunya untuk membaca dan menulis.
SMP Qaryah Thayyibah lahir dari keprihatinan Bahruddin melihat
pendidikan di Tanah Air yang makin bobrok dan semakin mahal. Pada
pertengahan tahun 2003 anak pertamanya, Hilmy, akan masuk SMP. Hilmy
telah mendapatkan tempat di salah satu SMP favorit di Salatiga.
Namun, Bahruddin terusik dengan anak-anak petani lainnya yang tidak
mampu membayar uang masuk SMP negeri yang saat itu telah mencapai Rp
750.000, uang sekolah rata-rata Rp 35.000 per bulan, belum lagi uang
seragam dan uang buku yang jumlahnya mencapai ratusan ribu rupiah.
“Saya mungkin mampu, tetapi bagaimana dengan orang-orang lain?”
tuturnya.
Bahruddin yang menjadi ketua rukun wilayah di kampungnya kemudian
berinisiatif mengumpulkan warganya menawarkan gagasan, bagaimana jika
mereka membuat sekolah sendiri dengan mendirikan SMP alternatif. Dari
30 tetangga yang dikumpulkan, 12 orang berani memasukkan anaknya ke
sekolah coba-coba itu. Untuk menunjukkan keseriusannya, Bahruddin juga
memasukkan Hilmy ke sekolah yang diangan-angankannya.
“Saya ingin membuat sekolah yang murah, tetapi berkualitas. Saya tidak
berpikir saya akan bisa melahirkan anak yang hebat-hebat. Yang penting
mereka bisa bersekolah,” kata Bahruddin.
Bahruddin mengadopsi kurikulum SMP reguler di sekolahnya. Ia menyatakan
tidak sanggup menyusun kurikulum sendiri. Lagi pula sekolah akan diakui
sebagai sekolah berkualitas jika bisa memperoleh nilai yang baik dan
mendapatkan ijazah yang diakui pemerintah. Karena itulah ia memilih
format SMP Terbuka. Akan tetapi, ia mengubah kecenderungan SMP Terbuka
sekadar sebagai lembaga untuk membagi-bagi ijazah dengan mengelola
pendidikannya secara serius.
Sekolah itu menempati dua ruangan di rumah Bahruddin, yang sebelumnya
digunakan untuk Sekretariat Organisasi Tani Qaryah Thayyibah. Jumlah
guru yang mengajar sembilan orang, semuanya lulusan institut agama
Islam negeri dan sebagian besar di antaranya para aktivis petani.
Guru pelajaran Matematika-nya seorang lulusan SMA yang kini mondok di
pesantren. Akses internet gratis 24 jam diperoleh dari seorang
pengusaha internet di Salatiga yang tertarik dengan gagasan Bahruddin.
Dengan modal seadanya sekolah itu berjalan.
Ternyata pengakuan terhadap keberadaan SMP Alternatif Qaryah Thayyibah
tidak perlu waktu lama. Nilai rata- rata ulangan murid SMP Qaryah
Thayyibah jauh lebih baik daripada nilai rata-rata sekolah induknya,
terutama untuk mata pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris.
Sekolah itu juga tampil meyakinkan, mengimbangi sekolah-sekolah negeri
dalam lomba cerdas cermat penguasaan materi pelajaran di Salatiga.
Sekolah itu juga mewakili Salatiga dalam lomba motivasi belajar mandiri
di tingkat provinsi, dikirim mewakili Salatiga untuk hadir dalam
Konvensi Lingkungan Hidup Pemuda Asia Pasifik di Surabaya. Pada tes
kenaikan kelas satu, nilai rata-rata mata pelajaran Bahasa Inggris
siswa Qaryah Thayyibah mencapai 8,86.
SMP Alternatif Qaryah Thayyibah juga maju dalam berkesenian. Di bawah
bimbingan guru musik, Soedjono, anak-anak sekolah bergabung dalam grup
musik Suara Lintang. Kebolehan anak-anak itu dalam menyanyikan lagu
mars dan himne sekolah dalam versi bahasa Inggris dan Indonesia bisa
didengarkan ketika membuka alamat situs sekolah
www.pendidikansalatiga.net/ qaryah. Grup musik anak-anak desa kecil itu
telah mendokumentasikan lagu tradisional anak dalam kaset, MP3, maupun
video CD album Tembang Dolanan Tempo Doeloe yang diproduksi sekaligus
untuk pencarian dana. Seluruh siswa bisa bermain gitar, yang menjadi
keterampilan wajib di sekolah itu.
Sulit dibayangkan anak- anak petani sederhana itu masing-masing
memiliki sebuah komputer, gitar, sepasang kamus bahasa
Inggris-Indonesia dan Indonesia-Inggris, satu paket pelajaran Bahasa
Inggris BBC di rumahnya. Semua itu tidak digratiskan.
Anak-anak memiliki semua itu dengan mengelola uang saku bersama-sama
sebesar Rp3.000 yang diterima anak dari orangtuanya setiap hari.
Uang sebesar Rp1.000 dipergunakan untuk mengangsur pembelian komputer.
Untuk sarapan pagi, minum susu, madu, dan makanan kecil tiap hari
Rp 1.000, sedangkan Rp 1.000 lainnya untuk ditabung di sekolah.
Tabungan sekolah itu dikembalikan untuk keperluan murid dalam bentuk
gitar, kamus, dan lain-lainnya.
Tidak mengherankan jika anak-anak dan orangtua mereka bangga dengan
sekolah itu. Betapa tidak, di sekolah yang berdekatan dengan rumah di
sebuah desa kecil mereka mendapatkan banyak hal yang tidak diperoleh di
sekolah-sekolah yang dikelola dengan logika dagang.
Ismanto (43) menceritakan, anaknya sempat down saat mendaftar SLTP di
Salatiga dua tahun lalu. Uang masuknya Rp 200.000, belum termasuk buku
dan seragam. Tidak ada seorang murid pun ke sekolah dengan berjalan
kaki selain anaknya, Emi Zubaiti (13). Kini Emi menjadi seorang anak
yang pandai dalam berbagai mata pelajaran, pintar bernyanyi, dan
percaya diri. Ia tidak pernah membayangkan bisa menyekolahkan Emi, anak
pasangan tukang reparasi sofa dan bakul jamu gendong, mendapat sekolah
yang baik. Bahkan Ismanto ikut menikmati komputer yang dikredit dari
uang saku anaknya. Dibimbing anaknya, sekarang Ismanto mulai belajar
komputer. “Tidak pernah terpikir, saya bisa membelikan komputer. Kini
saya malah bisa ikut menikmati,” kata Ismanto.
(P Bambang Wisudo/ Rien Kuntari)
Sumber : http://www.kompas.com/kompas-cetak/0503/23/UTAMA/1636607.htm http://www.kompas.com/kompas-cetak/0503/23/humaniora/1636659.htm http://blog.adypermadi.com/
28 April 2008
22 April 2008
DIALOG ; TANYA JAWAB VIA EMAIL
PERTANYAAN
ass....
pa diny mau tanya dalam pengajaran ada berapa metode si? yang saya tau ada metode jigsaw, metode tgt, metode inquiri. selain itu apa lagi,trus apayang yang lebih mudah didalam penerapanya?blzznya secepatnya ya... hehe...
Wass....
from : Dinny Bio Unindra.
JAWABAN
mbak Dinny, ada banyak metode pembelajaran yang digunakan oleh seorang Guru untuk mensukseskan program-nya. Bahkan ada yang berpendapat bahwa setiap siswa memerlukan metode pembelajaran yang berbeda sesuai dengan karakteristik bawaannya (ada yang lebih senang melalui visual /mengamati/melihat, ada yang senang kinestikal/ melakukan, bahkan ada yang senang audial/ mendengar), nah pertanyaan berikutnya adalah, "bagaimana penerapannya di dalam kelas?", karena tidaklah mungkin melayani siswa melalui metode pembelajaran sebanyak siswa di dalam kelas.
Sebagai Guru yang baik, seyogyanya kita dapat melayani siswa sesuai dengan kebutuhan mereka (Student Centered Learning), sehinggan Guru yang bijak, tidak hanya memiliki satu metode pembelajaran, mengingat setiap topik pembahasanan di dalam Kompetensi Dasar (KD) memiliki karakristik yang sangat mungkin berbeda.
Berikut Bapak nukilkan pemahaman tentang salah satu pendekatan yang nanda Dinny tanyakan ke Bapak yaitu model JIGSAW:
Guru siswa di dalam kelas menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil (sekitar 4-5 orang /kelompok). Selanjutnya guru menugaskan siswa di dalam kelompok untuk bekerja sama berbagi tugas(belajar kooperatif), sehingga setiap anggota (siswa) di dalam kelompok bertanggungjawab terhadap penguasaan setiap komponen/subtopik yang ditugaskan oleh guru dengan sebaik-baiknya. Siswa dari masing-masing kelompok yang bertanggungjawab terhadap subtopik yang sama membentuk kelompok kecil lagi yang terdiri dari dua atau tiga orang.
Dengan demikian para siswa tersebut akan bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kooperatifnya seperti:
1. belajar untuk memahami esensi materi sekaligus menjadi ahli dalam subtopik bagiannya;
2. para siswa belajar merencanakan bagaimana menyajikan subtopik yang menjadi bagiannya kepada anggota kelompok besarnya, sampai saatnya nanti akan bertugas mewakili kelompok untuk menjelaskan subtopik yang dipelajarinya kepada seluruh teman sekelasnya. Setelah itu siswa tersebut kembali lagi ke kelompok masing-masing sebagai “ahli” dalam subtopiknya dan mengajarkan informasi penting dalam subtopik tersebut kepada teman-teman lainnya. Ahli dalam subtopik lainnya (dari kelompok kecil/ ahli sub topik tertentu) juga melakukan hal yang sama kepada seluruh teman sekelasnya.
Pada akhirnya, setiap siswa di dalam kelas akan menguasai topik secara utuh.
Namun perlu nanda ingat bahwa pembelajaran IPA/Biologi di sekolah, lebih banyak memerlukan pendekatan INQUIRY agar siswa memperoleh pengalaman belajar (Experience Learning) melalui aktivitas mencari dan menemukan sendiri.
Dalam perkuliahan Strategi dan Metodologi Pembelajaran mBak Dinny akan memperoleh banyak metode yang diinginkan, dan saat bertemu di kampus kita dapat melanjutkan dilog dan diskusi ini.
Selamat Belajar dan Sukses selalu. AKU BISA!!! Terima Kasih atas e-mailnya.
salam,
Bp.DS
ass....
pa diny mau tanya dalam pengajaran ada berapa metode si? yang saya tau ada metode jigsaw, metode tgt, metode inquiri. selain itu apa lagi,trus apayang yang lebih mudah didalam penerapanya?blzznya secepatnya ya... hehe...
Wass....
from : Dinny Bio Unindra.
JAWABAN
mbak Dinny, ada banyak metode pembelajaran yang digunakan oleh seorang Guru untuk mensukseskan program-nya. Bahkan ada yang berpendapat bahwa setiap siswa memerlukan metode pembelajaran yang berbeda sesuai dengan karakteristik bawaannya (ada yang lebih senang melalui visual /mengamati/melihat, ada yang senang kinestikal/ melakukan, bahkan ada yang senang audial/ mendengar), nah pertanyaan berikutnya adalah, "bagaimana penerapannya di dalam kelas?", karena tidaklah mungkin melayani siswa melalui metode pembelajaran sebanyak siswa di dalam kelas.
Sebagai Guru yang baik, seyogyanya kita dapat melayani siswa sesuai dengan kebutuhan mereka (Student Centered Learning), sehinggan Guru yang bijak, tidak hanya memiliki satu metode pembelajaran, mengingat setiap topik pembahasanan di dalam Kompetensi Dasar (KD) memiliki karakristik yang sangat mungkin berbeda.
Berikut Bapak nukilkan pemahaman tentang salah satu pendekatan yang nanda Dinny tanyakan ke Bapak yaitu model JIGSAW:
Guru siswa di dalam kelas menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil (sekitar 4-5 orang /kelompok). Selanjutnya guru menugaskan siswa di dalam kelompok untuk bekerja sama berbagi tugas(belajar kooperatif), sehingga setiap anggota (siswa) di dalam kelompok bertanggungjawab terhadap penguasaan setiap komponen/subtopik yang ditugaskan oleh guru dengan sebaik-baiknya. Siswa dari masing-masing kelompok yang bertanggungjawab terhadap subtopik yang sama membentuk kelompok kecil lagi yang terdiri dari dua atau tiga orang.
Dengan demikian para siswa tersebut akan bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kooperatifnya seperti:
1. belajar untuk memahami esensi materi sekaligus menjadi ahli dalam subtopik bagiannya;
2. para siswa belajar merencanakan bagaimana menyajikan subtopik yang menjadi bagiannya kepada anggota kelompok besarnya, sampai saatnya nanti akan bertugas mewakili kelompok untuk menjelaskan subtopik yang dipelajarinya kepada seluruh teman sekelasnya. Setelah itu siswa tersebut kembali lagi ke kelompok masing-masing sebagai “ahli” dalam subtopiknya dan mengajarkan informasi penting dalam subtopik tersebut kepada teman-teman lainnya. Ahli dalam subtopik lainnya (dari kelompok kecil/ ahli sub topik tertentu) juga melakukan hal yang sama kepada seluruh teman sekelasnya.
Pada akhirnya, setiap siswa di dalam kelas akan menguasai topik secara utuh.
Namun perlu nanda ingat bahwa pembelajaran IPA/Biologi di sekolah, lebih banyak memerlukan pendekatan INQUIRY agar siswa memperoleh pengalaman belajar (Experience Learning) melalui aktivitas mencari dan menemukan sendiri.
Dalam perkuliahan Strategi dan Metodologi Pembelajaran mBak Dinny akan memperoleh banyak metode yang diinginkan, dan saat bertemu di kampus kita dapat melanjutkan dilog dan diskusi ini.
Selamat Belajar dan Sukses selalu. AKU BISA!!! Terima Kasih atas e-mailnya.
salam,
Bp.DS
Label:
TANYA JAWAB VIA E-MAIL
21 April 2008
JAWABAN TUGAS "TERBAIK"?
Saya merasa bersyukur kehadirat Allah, karena dapat menikmati jawaban tugas yang begitu indah, menyentuh dan InsyaAllah "originil" dari buah pikir dan buah hati sang penulis jawaban. Untuk mahasiswa bersangkutan, saya memberikan apresiasi yang tinggi, dengan cara memuat tuliasan tersebut ke dalam blog kita ini. Terima Kasih ananda Mayang Maharani, semoga Anda senantiasa dirahmati Tuhan Yang Maha Pengasih, dan senantiasa dijaga hati ananda dari segala debu pikiran yang dapat mengotori atau menodai kebersihan hati. Amien.
Untuk para pemerhati blog yang lain, agar lebih nikmat dibaca maka saya sedikit mengedit, tapi TANPA MERUBAH esensi dari tulisan tersebut, selamat menikmati tulisan teman sejawat (mahasiswa) berikut;
PERTANYAAN TUGAS PERTAMA
1. Tuliskan tiga istilah PENYAKIT HATI yang Anda ketahui, dan berikan TIPS solusinya untuk survive dari BISIKAN SETAN!.
Macam & Jenis Penyakit Hati - Definisi & Pengertian Hati itu dapat hidup dan dapat mati, sehat dan sakit. Dalam hal ini, ia lebih penting dari pada tubuh.
Allah berfirman, artinya:
"Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya." (Al-An'am : 122)
Artinya, ia mati karena kekufuran, lalu Kami hidupkan kembali dengan keimanan. Hati yang hidup dan sehat, apabila ditawari kebatilan dan hal-hal yang buruk, dengan tabi'at dasarnya ia pasti menghindar, membenci dan tidak akan menolehnya. Lain halnya dengan hati yang mati. Ia tak dapat membedakan yang baik dan yang buruk.
Macam-macam arti penyakit hati dan sifat buruk manusia :
1. Iri Hati Iri hati adalah suatu sifat yang tidak senang akan rizki / rejeki dan nikmat yang didapat oleh orang lain dan cenderung berusaha untuk menyainginya. Iri hati yang diperbolehkan dalam ajaran islam adalah iri dalam hal berbuat kebajikan, seperti iri untuk menjadi pintar agar dapat menyebarkan ilmunya di kemudian hari. Atau iri untuk membelanjakan harta di jalan kebenaran.
2. Hasut / Hasud / Provokasi Hasud adalah suatu sifat yang ingin selalu berusaha mempengaruhi orang lain agar amarah / marah orang tersebut meluap dengan tujuan agar dapat memecah belah persatuan dan tali persaudaraan agar timbul permusuhan dan kebencian antar sesama.
3. Buruk Sangka Buruk sangka adalah sifat yang curiga atau menyangka orang lain berbuat buruk tanpa disertai bukti yang jelas.
Seringkali penyakit hati bertambah parah, namun pemiliknya tak juga menyadari. Karena ia tak sempat bahkan enggan mengetahui cara penyembuhan dan sebab-sebab (munculnya) penyakit tersebut. Bahkan terkadang hatinya sudah mati, pemiliknya belum juga sadar kalau sudah mati. Sebagai buktinya, ia sama sekali tidak merasa sakit akibat luka-luka dari berbagai perbuatan buruk. Ia juga tak merasa disusahkan dengan ketidak-mengertian dirinya terhadap kebenaran, dan keyakinan-keyakinannya yang batil. "Luka, tak akan dapat membuat sakit orang mati." *). Terkadang ia juga merasakan sakitnya. Namun ia tak sanggup mencicipi dan menahan pahitnya obat. Masih bersarangnya penyakit tersebut di hatinya, berpengaruh semakin sulit dirinya menelan obat. Karena obatnya dengan melawan hawa nafsu. Itu hal yang paling berat bagi jiwanya. Namun baginya, tak ada sesuatu yang lebih bermanfaat dari obat itu. Terkadang, ia memaksa dirinya untuk bersabar. Tapi kemudian tekadnya mengendor dan bisa meneruskannya lagi. Itu karena kelemahan ilmu, keyakinan dan ketabahan. Sebagai halnya orang yang memasuki jalan angker yang akhirnya akan membawa dia ke tempat yang aman. Ia sadar, kalau ia bersabar, rasa takut itu sirna dan berganti dengan rasa aman. Ia membutuhkan kesabaran dan keyakinan yang kuat, yang dengan itu ia mampu berjalan. Kalau kesabaran dan keyakinannya mengendor, ia akan balik mundur dan tidak mampu menahan kesulitan. Apalagi kalau tidak ada teman, dan takut sendirian.
Menyembuhkan Penyakit Dengan Makanan Bergizi dan Obat:
Gejala penyakit hati adalah, ketika ia menghindari makanan-makanan yang bermanfaat bagi hatinya, lalu menggantinya dengan makanan-makanan yang tak sehat bagi hatinya. Berpaling dari obat yang berguna, menggantinya dengan obat yang berbahaya. Sedangkan makanan yang paling berguna bagi hatinya adalah makanan iman. Obat yang paling manjur adalah Al-Qur'an masing-masing memiliki gizi dan obat. Barangsiapa yang mencari kesembuhan (penyakit hati) selain dari Al-kitab dan As-sunnah, maka ia adalah orang yang paling bodoh dan sesat.
Sesungguhnya Allah berfirman:
"Katakanlah: "Al-qur'an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al-qur'an itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat jauh." (Fushshilat : 44)
Al-qur'an adalah obat sempurna untuk segala penyakit tubuh dan hati, segala penyakit dunia dan akherat. Namun tak sembarangan orang mahir menggunakan Al-qur'an sebagai obat. Kalau si sakit mahir menggunakannya sebagai obat, ia letakkan pada bagian yang sakit, dengan penuh pembenaran, keimanan dan penerimaan, disertai dengan keyakinan yang kuat dan memenuhi syarat-syaratnya. Tak akan ada penyakit yang membandel. Bagaimana mungkin penyakit itu akan menentang firman Rabb langit dan bumi; yang apabila turun di atas gunung, gunung itu akan hancur, dan bila turun di bumi, bumi itu akan terbelah? Segala penyakit jasmani dan rohani, pasti terdapat dalam Al-qur'an cara memperoleh obatnya, sebab-sebab timbulnya dan cara penanggulangannya. Tentu bagi orang yang diberi kemampuan mamahami kitab-Nya.
PERTANYAAN TUGAS KEDUA;
2. Berikan uraian singkat tentang cara mengajarkan (metode) solusi untuk survive terhadap satu PENYAKIT HATI (yang belum tercantum pada nomor 1 di atas) kepada peserta didik di sekolah.
Kalau kita mau minum dan gelasnya kotor, atau mau makan dan piringnya kotor kita tidak mungkin bisa menimati minuman yang lezat atau makanan yang enak, kalau gelas dan piring yang kotor itu tidak dibersihkan dulu.
Maka dalam hal ibadah dan bertaqarub (mendekatkan diri) kepada Allahpun demikian, kita tidak mungkin bisa khusu dan dekat dengan Allah SWT kalau jiwa kita tidak dibersihkan terlebih dahulu dalam semua kotoran dan penyakit-penyakit hati. Dalam Al-Qur'an dinyatakan bahwa: "Inallaha yuhibul mutatohirin" (Allah menyenangi orang-orang yang mensucikan diri).
SolatSolat misalnya baru diterima kalau sebelumnya kita membersihkan jasmani dan rohani kita. Jadi 'toharah' yaitu pembersihan atau pensucian jiwa adalah kunci untuk bertaqarub kepada Allah SWT.
Wudu Wudu sebetulnya bukan hanya membersihkan anggota badan, tapi juga membersihkan batin atau jiwa. Sebab setiap tetesan air wudu itu membersihkan dosa-dosa kecil. Sebanyak tetesan itulah dosa-dosa itu berjatuhan.
Ketika kita membersihkan kedua tangan kita, bukan hanya tangan saja yang bersih, tapi juga dosa-dosa yang dilakukan oleh tangan kita sebelum wudud ikut jadi bersih. Mungkin sebelum wudu tangan kita memegang sesuatu yang tidak halal, atau memukul orang secara zdolim. Maka kita berdo'a: "Ya Allah ampunilah semua dosa yang dilakukan oleh kedua tangan ini".
Ketika kita berkemur (memberesihkan mulut), kita mengeluarkan semua kotoran yang ada dimulut. Tapi yang lebih jauh dari itu, sebetulnya kita sedang memohon kepada Allah, “Ya Allah! Berapa kata-kata buruk, bohong, ghibah yang keluar dari mulut ini, ya Allah beresihkanlah kedua bibir ini.”
Hati-hati para perokok, siapa tahu asap rokoknya membuat orang yang sakit astma tambah kambuh sakitnya. Atau asapnya itu mengakibatkan orang lain terkena penyakit kangker. Kalau orang yang asthma itu berdo'a, pasti do'anya dikabul karena dia sedang didzolimi.
Ketika kita membasuh muka, maka semua dosa yang dilakukan oleh mata, hidung bercucuran seperti tetesan air wudu. Ketika air sampai dikening, mohonlah kepada Allah "Ya Allah! Bersihkan kening ini dari rencana-rencana yang jelek."
Demikian juga ketika membasuh kaki, kita berdoa agar jangan dibiarkannya untuk melangkah kecuali ketempat yang diridhoi oleh Allah SWT. "Ya Allah ampunilah kalau selama ini kaki ini sering dilangkahkan ketempat-tampat ma'siat."
Jadi ketika berwudu hendaklah kita berwudu secara jasami dan rohani, atau zhahir dan batin.
Suuzdzon (Buruk Sangka) Diantara penyakit hati yang berbahaya adalah 'suuzdon'. Kita harus hati-hati, karena kalau hati kita tidak dibersihkan dari penyakit ini, maka kita tidak akan bisa bertaqarub dengan Allah, dan tidak bisa menikmati hidup ini, malah kita akan sangsara dan menderita.
Apa Bahayanya Suuzdon?
Diantara bahaya suuzdon adalah:
a. mengakibatkan kekeruhan dan perpecahan dimasyarakat
b. dapat memutusakan tali silaturrahmi antara keluarga dan karabat
c. dapat membawa orang yang suuzdzon berbuat dosa-dosa yang lain seperti 'tajasus (memata-matai) 'ghibah' dan curiga
d. kalau suuzdzon ini dibiarkan, maka akan menjadikan 'tuhmah' atau tuduhan yang belum tentu benar.
e. Dapat membawa kepada pertumpahan darah.
Siapa Umumnya Yang Suka Suuzdzon?
a. orang-orang yang mempunyai jabatan dan orang-orang yang terkemuka
b. orang-orang yang kaya dan suka bersenang-senang
c. orang yang bersharikat dalam suatu pekerjaan
d. antara keluarga dan karabat serta antara sejawat
Kecuali memang orang-orang yang mempunyai rasa taqwa dan takut kepada Allah SWT, dan mendapatkan kurnia-Nya. Yang paling berbahaya kalau seseorang bersuuzdon kepada para ulama, atau para wali-wali Allah dan orang-orang yang soleh.
Tentang Banil Mustaliq
Suatu hari datanglah suatu delegasi Yahudi dari suku Banil Mustaliq yang menyatakan diri masuk Islam, dan mereka berjanji akan membawa zakat setelah setahun. Setelah setahun lewat, maka Nabi (S) mengutus salah seorang shahabat untuk mengumpulkan zakat dari mereka. Berangkatlah shahabat tsb. Namun ditengah jalan –mungkin dibisikan oleh shaitan- shahabat itu kembali ke Madinah dan menyampaikan kepada Nabi (S) bahwa Banil Mustaliq tidak mau membayar zakat, dan malah mereka mengamcam untuk membunuhku. Nabipun marah, karena orang-orang Yahudi itu telah masuk Islam dengan suka rela, mereka datang sendiri ke Madinah, maka mengapa sekarang tiba-tiba mereka memusuhi Islam?
Dikirimnya subuah pasukan dibawah pimpinan Khalid bin Walid. Namun Nabi (S) menyeruh khalid agar datang kepada mereka dimalam hari, dan tunggu sampai fajar. Kalau terdengar suara adzan, maka jangan diserang. Ketika fajar Khalid dan pasukanya mendengar suara adzan dari perkampungan Banil Mustaliq itu. Dan ketika khalid bertemu dengan pemimpin merka Al-Harith, dia berkata, "Kami sedang manunggu utusan Rasulullah yang akan mengumpulkan zakat, tapi tidak ada yang datang."
Setelah peristiwa itu turunlah ayat 12 dari surat al-Hujuraat, yang berbunyi: "Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu."
Bayangkan kalau Nabi (S) tidak menyuruh khalid RA untuk melakukan 'tabayun', investigasi pasti akan terjadi peperangan, dan akan memakan jiwa yang banyak.
Tajasus dan Ghibah Mengapa ayat diatas setelah berbicara masalah suuzdon, langsung berbiara masalah 'tajasus' (memata-mati) dan ghibah (mengupat)? Karena umumnya kalau orang sudah suuzdzon, suka ingin tahu, benar atau tidak sangkaan buruknya itu. Maka dia akan mengadakan tajasus. Dan kalau hasil tajasusnya itu benar, maka dia akan menceritakannya kepada orang lain, maka dengan demikian dia telah bebuat 'ghibah' yang dilarang dengan keras oleh Islam.
Solusi Jadi bagaimana solusinya kalau tiba-tiba kita mempunyai sangkaan buruk pada seseorang? Jawabannya kita harus berusaha dulu untuk mencari seribu macam alasan, demikian kata Nabi SAW.
Ghosip Misalnya seorang istri menerima telepon dari seseorang tentang suaminya: "Hai hati-hati lo, suamimu punya hubungan dengan perempuan lain." Maka sebagai istri yang baik seharusnya jangan langsung percaya, atau mengadakan investigasi. Malah sebaiknya dijawab, dengan kata-kata seperti: "saya tidak akan buruk sangka sama suami saya, saya akan memohon kepada Allah SWT untuk melindungi suami saya yang tercinta. Ah mungkin teman saya salah sangka. Perempuan yang bebicara dengan suami saya itu adalah castomernya."
Dengan demikian maka hati si istri akan merasa lega. Kalau tidak maka, suasana kekeluargaan pasti akan keruh. Semua tingkah laku suami akan dicurigai. Setiap suami pulang terlambat, atau menelepon seseorang, si istri langsung akan curiga. Akhirnya si istri hidupnya menderita, dan tidak bahagia lagi.
Anak Pulang Lambat
Suatu hari seorang ibu agak gelisah karena anaknya yang perempuan pulang kerja agak terlembat. Daripada curiga atau suuzdzon, si ibu malah solat dan berdo'a: "Ya Allah! Engkau yang Maha Mengetahui segala sesuatu, segala rahasia yang ada dialam ini. Engkau tahu apa yang terjadi pada anak saya. Saya tidak mau buruk sangka, maka, ya Allah jagalah dia, janganlah saya dipisahkan denganya."
Baru saja selesai si ibu itu berdo'a, terdengar suara telepon mendering, "Ibu maaf saya hari ini pulangnya agak lambat, karena ada lembur (overtime), sebentar lagi saya pulang bu!." Demikian terdengar suara anaknya. Itulah yang disebut dengan suara hati atau kontak batin. Siapa yang menghubungkan parasaan ibu yang gelisah itu kepada anaknya? Adalah Allah yang mendengar do'a ibunya yang tidak suuzdzon itu. Itulah diantara keuntungan berhusnuzdzon (baik sangka) kepada Allah dan kepada orang lain.
Tetangga Atau kita punya tetangga yang mengadakan hajatan (kenduri) dan kita tidak diundang, jangan langsung bersuuzdzon (buruk sangka). "Ah mungkin dia sudah tidak senang lagi sama saya." Jangan, hibur hati kita dengan mencari berbagai macam alasan.
a. mungkin dia menganggap saya sudah seperti saudara, jadi tidak perlu diundang lagi.
b. atau mungkin dia sudah mengundang saya, tapi saya lupa
c. atau mungkin, waktu dia mengundang saya tidak ada dirumah, istri atau anak saya lupa untuk menyampaikannya.
d. Dll
Atau tetangga membagi-bagikan hadiah, kalau kita tidak dikasih jangan marah, mungkin kita dianggap orang punya, dan tidak perlu.
Atau kita dengar bahwa teman kita mengupat tentang kita, jangan langsung percaya.. Anggap saja mungkin orang yang menyampaikannya itu salah dengar. Jadi tetap berhusnuzdzon. Karena kalau kita bersuuzdzon maka kita akan jauh dari pertolongan Allah SWT. Karena kalau benar, nanti Allah yang akan memberikan tahu kepada kita benar tidaknya.
Rapat
Kalau dalam rapat teman kita terlambat, atau ngantuk, jangan kotori hati kita, tapi cari alasan "oh mungkin jalan macet (traffic jam), atau mungkin tadi malam dia kurang tidur karena anaknya sakit."
Pernah suatu ketika dalam suatu rapat, seorang boss marah kepada salah seorang pegawainya yang agak ngantuk dalam rapat: "Kamu tidak tahu diri, sudah datang terlambat, ngantuk lagi. Ini kan rapat penting!" kata si bos. Orang lain yang hadir rapatpun meliriknya dengan mata sinis.
Lalu orang itu berkata:"Maaf saya datang agak terlambat, dan agak ngantuk, karena sejak sore kemarin sampai tadi pagi saya tidak tidur menemani istri saya yang melahirkan dirumah sakit. Sebetulnya saya tidak mau datang, tapi karena, bos tadi menelepon, dan bos bilang rapat ini penting, maka saya datang juga, jadi please maafkan saya."Maka bos dan yang lain, mulai saling memandang dengan mata kesihan, dan menyesal karena telah bersuuzdzon kepadanya.
Penutup
Mari kita bersihkan hati kita dari suuzdzon, hasud, dengki dan semua penyakit hati. Karena maskipun kita memakai pakaian yang bagus dan bersih, tapi hati kita selau curiga dan kotor, maka tidak ada gunanya. Kita akan hidup menderita, cape dan selalu gelisah. Akhirnya kita rugi didunia dan di akhirat. Penulis jawaban Mayang Maharani.
Untuk para pemerhati blog yang lain, agar lebih nikmat dibaca maka saya sedikit mengedit, tapi TANPA MERUBAH esensi dari tulisan tersebut, selamat menikmati tulisan teman sejawat (mahasiswa) berikut;
PERTANYAAN TUGAS PERTAMA
1. Tuliskan tiga istilah PENYAKIT HATI yang Anda ketahui, dan berikan TIPS solusinya untuk survive dari BISIKAN SETAN!.
Macam & Jenis Penyakit Hati - Definisi & Pengertian Hati itu dapat hidup dan dapat mati, sehat dan sakit. Dalam hal ini, ia lebih penting dari pada tubuh.
Allah berfirman, artinya:
"Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya." (Al-An'am : 122)
Artinya, ia mati karena kekufuran, lalu Kami hidupkan kembali dengan keimanan. Hati yang hidup dan sehat, apabila ditawari kebatilan dan hal-hal yang buruk, dengan tabi'at dasarnya ia pasti menghindar, membenci dan tidak akan menolehnya. Lain halnya dengan hati yang mati. Ia tak dapat membedakan yang baik dan yang buruk.
Macam-macam arti penyakit hati dan sifat buruk manusia :
1. Iri Hati Iri hati adalah suatu sifat yang tidak senang akan rizki / rejeki dan nikmat yang didapat oleh orang lain dan cenderung berusaha untuk menyainginya. Iri hati yang diperbolehkan dalam ajaran islam adalah iri dalam hal berbuat kebajikan, seperti iri untuk menjadi pintar agar dapat menyebarkan ilmunya di kemudian hari. Atau iri untuk membelanjakan harta di jalan kebenaran.
2. Hasut / Hasud / Provokasi Hasud adalah suatu sifat yang ingin selalu berusaha mempengaruhi orang lain agar amarah / marah orang tersebut meluap dengan tujuan agar dapat memecah belah persatuan dan tali persaudaraan agar timbul permusuhan dan kebencian antar sesama.
3. Buruk Sangka Buruk sangka adalah sifat yang curiga atau menyangka orang lain berbuat buruk tanpa disertai bukti yang jelas.
Seringkali penyakit hati bertambah parah, namun pemiliknya tak juga menyadari. Karena ia tak sempat bahkan enggan mengetahui cara penyembuhan dan sebab-sebab (munculnya) penyakit tersebut. Bahkan terkadang hatinya sudah mati, pemiliknya belum juga sadar kalau sudah mati. Sebagai buktinya, ia sama sekali tidak merasa sakit akibat luka-luka dari berbagai perbuatan buruk. Ia juga tak merasa disusahkan dengan ketidak-mengertian dirinya terhadap kebenaran, dan keyakinan-keyakinannya yang batil. "Luka, tak akan dapat membuat sakit orang mati." *). Terkadang ia juga merasakan sakitnya. Namun ia tak sanggup mencicipi dan menahan pahitnya obat. Masih bersarangnya penyakit tersebut di hatinya, berpengaruh semakin sulit dirinya menelan obat. Karena obatnya dengan melawan hawa nafsu. Itu hal yang paling berat bagi jiwanya. Namun baginya, tak ada sesuatu yang lebih bermanfaat dari obat itu. Terkadang, ia memaksa dirinya untuk bersabar. Tapi kemudian tekadnya mengendor dan bisa meneruskannya lagi. Itu karena kelemahan ilmu, keyakinan dan ketabahan. Sebagai halnya orang yang memasuki jalan angker yang akhirnya akan membawa dia ke tempat yang aman. Ia sadar, kalau ia bersabar, rasa takut itu sirna dan berganti dengan rasa aman. Ia membutuhkan kesabaran dan keyakinan yang kuat, yang dengan itu ia mampu berjalan. Kalau kesabaran dan keyakinannya mengendor, ia akan balik mundur dan tidak mampu menahan kesulitan. Apalagi kalau tidak ada teman, dan takut sendirian.
Menyembuhkan Penyakit Dengan Makanan Bergizi dan Obat:
Gejala penyakit hati adalah, ketika ia menghindari makanan-makanan yang bermanfaat bagi hatinya, lalu menggantinya dengan makanan-makanan yang tak sehat bagi hatinya. Berpaling dari obat yang berguna, menggantinya dengan obat yang berbahaya. Sedangkan makanan yang paling berguna bagi hatinya adalah makanan iman. Obat yang paling manjur adalah Al-Qur'an masing-masing memiliki gizi dan obat. Barangsiapa yang mencari kesembuhan (penyakit hati) selain dari Al-kitab dan As-sunnah, maka ia adalah orang yang paling bodoh dan sesat.
Sesungguhnya Allah berfirman:
"Katakanlah: "Al-qur'an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al-qur'an itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat jauh." (Fushshilat : 44)
Al-qur'an adalah obat sempurna untuk segala penyakit tubuh dan hati, segala penyakit dunia dan akherat. Namun tak sembarangan orang mahir menggunakan Al-qur'an sebagai obat. Kalau si sakit mahir menggunakannya sebagai obat, ia letakkan pada bagian yang sakit, dengan penuh pembenaran, keimanan dan penerimaan, disertai dengan keyakinan yang kuat dan memenuhi syarat-syaratnya. Tak akan ada penyakit yang membandel. Bagaimana mungkin penyakit itu akan menentang firman Rabb langit dan bumi; yang apabila turun di atas gunung, gunung itu akan hancur, dan bila turun di bumi, bumi itu akan terbelah? Segala penyakit jasmani dan rohani, pasti terdapat dalam Al-qur'an cara memperoleh obatnya, sebab-sebab timbulnya dan cara penanggulangannya. Tentu bagi orang yang diberi kemampuan mamahami kitab-Nya.
PERTANYAAN TUGAS KEDUA;
2. Berikan uraian singkat tentang cara mengajarkan (metode) solusi untuk survive terhadap satu PENYAKIT HATI (yang belum tercantum pada nomor 1 di atas) kepada peserta didik di sekolah.
Kalau kita mau minum dan gelasnya kotor, atau mau makan dan piringnya kotor kita tidak mungkin bisa menimati minuman yang lezat atau makanan yang enak, kalau gelas dan piring yang kotor itu tidak dibersihkan dulu.
Maka dalam hal ibadah dan bertaqarub (mendekatkan diri) kepada Allahpun demikian, kita tidak mungkin bisa khusu dan dekat dengan Allah SWT kalau jiwa kita tidak dibersihkan terlebih dahulu dalam semua kotoran dan penyakit-penyakit hati. Dalam Al-Qur'an dinyatakan bahwa: "Inallaha yuhibul mutatohirin" (Allah menyenangi orang-orang yang mensucikan diri).
SolatSolat misalnya baru diterima kalau sebelumnya kita membersihkan jasmani dan rohani kita. Jadi 'toharah' yaitu pembersihan atau pensucian jiwa adalah kunci untuk bertaqarub kepada Allah SWT.
Wudu Wudu sebetulnya bukan hanya membersihkan anggota badan, tapi juga membersihkan batin atau jiwa. Sebab setiap tetesan air wudu itu membersihkan dosa-dosa kecil. Sebanyak tetesan itulah dosa-dosa itu berjatuhan.
Ketika kita membersihkan kedua tangan kita, bukan hanya tangan saja yang bersih, tapi juga dosa-dosa yang dilakukan oleh tangan kita sebelum wudud ikut jadi bersih. Mungkin sebelum wudu tangan kita memegang sesuatu yang tidak halal, atau memukul orang secara zdolim. Maka kita berdo'a: "Ya Allah ampunilah semua dosa yang dilakukan oleh kedua tangan ini".
Ketika kita berkemur (memberesihkan mulut), kita mengeluarkan semua kotoran yang ada dimulut. Tapi yang lebih jauh dari itu, sebetulnya kita sedang memohon kepada Allah, “Ya Allah! Berapa kata-kata buruk, bohong, ghibah yang keluar dari mulut ini, ya Allah beresihkanlah kedua bibir ini.”
Hati-hati para perokok, siapa tahu asap rokoknya membuat orang yang sakit astma tambah kambuh sakitnya. Atau asapnya itu mengakibatkan orang lain terkena penyakit kangker. Kalau orang yang asthma itu berdo'a, pasti do'anya dikabul karena dia sedang didzolimi.
Ketika kita membasuh muka, maka semua dosa yang dilakukan oleh mata, hidung bercucuran seperti tetesan air wudu. Ketika air sampai dikening, mohonlah kepada Allah "Ya Allah! Bersihkan kening ini dari rencana-rencana yang jelek."
Demikian juga ketika membasuh kaki, kita berdoa agar jangan dibiarkannya untuk melangkah kecuali ketempat yang diridhoi oleh Allah SWT. "Ya Allah ampunilah kalau selama ini kaki ini sering dilangkahkan ketempat-tampat ma'siat."
Jadi ketika berwudu hendaklah kita berwudu secara jasami dan rohani, atau zhahir dan batin.
Suuzdzon (Buruk Sangka) Diantara penyakit hati yang berbahaya adalah 'suuzdon'. Kita harus hati-hati, karena kalau hati kita tidak dibersihkan dari penyakit ini, maka kita tidak akan bisa bertaqarub dengan Allah, dan tidak bisa menikmati hidup ini, malah kita akan sangsara dan menderita.
Apa Bahayanya Suuzdon?
Diantara bahaya suuzdon adalah:
a. mengakibatkan kekeruhan dan perpecahan dimasyarakat
b. dapat memutusakan tali silaturrahmi antara keluarga dan karabat
c. dapat membawa orang yang suuzdzon berbuat dosa-dosa yang lain seperti 'tajasus (memata-matai) 'ghibah' dan curiga
d. kalau suuzdzon ini dibiarkan, maka akan menjadikan 'tuhmah' atau tuduhan yang belum tentu benar.
e. Dapat membawa kepada pertumpahan darah.
Siapa Umumnya Yang Suka Suuzdzon?
a. orang-orang yang mempunyai jabatan dan orang-orang yang terkemuka
b. orang-orang yang kaya dan suka bersenang-senang
c. orang yang bersharikat dalam suatu pekerjaan
d. antara keluarga dan karabat serta antara sejawat
Kecuali memang orang-orang yang mempunyai rasa taqwa dan takut kepada Allah SWT, dan mendapatkan kurnia-Nya. Yang paling berbahaya kalau seseorang bersuuzdon kepada para ulama, atau para wali-wali Allah dan orang-orang yang soleh.
Tentang Banil Mustaliq
Suatu hari datanglah suatu delegasi Yahudi dari suku Banil Mustaliq yang menyatakan diri masuk Islam, dan mereka berjanji akan membawa zakat setelah setahun. Setelah setahun lewat, maka Nabi (S) mengutus salah seorang shahabat untuk mengumpulkan zakat dari mereka. Berangkatlah shahabat tsb. Namun ditengah jalan –mungkin dibisikan oleh shaitan- shahabat itu kembali ke Madinah dan menyampaikan kepada Nabi (S) bahwa Banil Mustaliq tidak mau membayar zakat, dan malah mereka mengamcam untuk membunuhku. Nabipun marah, karena orang-orang Yahudi itu telah masuk Islam dengan suka rela, mereka datang sendiri ke Madinah, maka mengapa sekarang tiba-tiba mereka memusuhi Islam?
Dikirimnya subuah pasukan dibawah pimpinan Khalid bin Walid. Namun Nabi (S) menyeruh khalid agar datang kepada mereka dimalam hari, dan tunggu sampai fajar. Kalau terdengar suara adzan, maka jangan diserang. Ketika fajar Khalid dan pasukanya mendengar suara adzan dari perkampungan Banil Mustaliq itu. Dan ketika khalid bertemu dengan pemimpin merka Al-Harith, dia berkata, "Kami sedang manunggu utusan Rasulullah yang akan mengumpulkan zakat, tapi tidak ada yang datang."
Setelah peristiwa itu turunlah ayat 12 dari surat al-Hujuraat, yang berbunyi: "Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu."
Bayangkan kalau Nabi (S) tidak menyuruh khalid RA untuk melakukan 'tabayun', investigasi pasti akan terjadi peperangan, dan akan memakan jiwa yang banyak.
Tajasus dan Ghibah Mengapa ayat diatas setelah berbicara masalah suuzdon, langsung berbiara masalah 'tajasus' (memata-mati) dan ghibah (mengupat)? Karena umumnya kalau orang sudah suuzdzon, suka ingin tahu, benar atau tidak sangkaan buruknya itu. Maka dia akan mengadakan tajasus. Dan kalau hasil tajasusnya itu benar, maka dia akan menceritakannya kepada orang lain, maka dengan demikian dia telah bebuat 'ghibah' yang dilarang dengan keras oleh Islam.
Solusi Jadi bagaimana solusinya kalau tiba-tiba kita mempunyai sangkaan buruk pada seseorang? Jawabannya kita harus berusaha dulu untuk mencari seribu macam alasan, demikian kata Nabi SAW.
Ghosip Misalnya seorang istri menerima telepon dari seseorang tentang suaminya: "Hai hati-hati lo, suamimu punya hubungan dengan perempuan lain." Maka sebagai istri yang baik seharusnya jangan langsung percaya, atau mengadakan investigasi. Malah sebaiknya dijawab, dengan kata-kata seperti: "saya tidak akan buruk sangka sama suami saya, saya akan memohon kepada Allah SWT untuk melindungi suami saya yang tercinta. Ah mungkin teman saya salah sangka. Perempuan yang bebicara dengan suami saya itu adalah castomernya."
Dengan demikian maka hati si istri akan merasa lega. Kalau tidak maka, suasana kekeluargaan pasti akan keruh. Semua tingkah laku suami akan dicurigai. Setiap suami pulang terlambat, atau menelepon seseorang, si istri langsung akan curiga. Akhirnya si istri hidupnya menderita, dan tidak bahagia lagi.
Anak Pulang Lambat
Suatu hari seorang ibu agak gelisah karena anaknya yang perempuan pulang kerja agak terlembat. Daripada curiga atau suuzdzon, si ibu malah solat dan berdo'a: "Ya Allah! Engkau yang Maha Mengetahui segala sesuatu, segala rahasia yang ada dialam ini. Engkau tahu apa yang terjadi pada anak saya. Saya tidak mau buruk sangka, maka, ya Allah jagalah dia, janganlah saya dipisahkan denganya."
Baru saja selesai si ibu itu berdo'a, terdengar suara telepon mendering, "Ibu maaf saya hari ini pulangnya agak lambat, karena ada lembur (overtime), sebentar lagi saya pulang bu!." Demikian terdengar suara anaknya. Itulah yang disebut dengan suara hati atau kontak batin. Siapa yang menghubungkan parasaan ibu yang gelisah itu kepada anaknya? Adalah Allah yang mendengar do'a ibunya yang tidak suuzdzon itu. Itulah diantara keuntungan berhusnuzdzon (baik sangka) kepada Allah dan kepada orang lain.
Tetangga Atau kita punya tetangga yang mengadakan hajatan (kenduri) dan kita tidak diundang, jangan langsung bersuuzdzon (buruk sangka). "Ah mungkin dia sudah tidak senang lagi sama saya." Jangan, hibur hati kita dengan mencari berbagai macam alasan.
a. mungkin dia menganggap saya sudah seperti saudara, jadi tidak perlu diundang lagi.
b. atau mungkin dia sudah mengundang saya, tapi saya lupa
c. atau mungkin, waktu dia mengundang saya tidak ada dirumah, istri atau anak saya lupa untuk menyampaikannya.
d. Dll
Atau tetangga membagi-bagikan hadiah, kalau kita tidak dikasih jangan marah, mungkin kita dianggap orang punya, dan tidak perlu.
Atau kita dengar bahwa teman kita mengupat tentang kita, jangan langsung percaya.. Anggap saja mungkin orang yang menyampaikannya itu salah dengar. Jadi tetap berhusnuzdzon. Karena kalau kita bersuuzdzon maka kita akan jauh dari pertolongan Allah SWT. Karena kalau benar, nanti Allah yang akan memberikan tahu kepada kita benar tidaknya.
Rapat
Kalau dalam rapat teman kita terlambat, atau ngantuk, jangan kotori hati kita, tapi cari alasan "oh mungkin jalan macet (traffic jam), atau mungkin tadi malam dia kurang tidur karena anaknya sakit."
Pernah suatu ketika dalam suatu rapat, seorang boss marah kepada salah seorang pegawainya yang agak ngantuk dalam rapat: "Kamu tidak tahu diri, sudah datang terlambat, ngantuk lagi. Ini kan rapat penting!" kata si bos. Orang lain yang hadir rapatpun meliriknya dengan mata sinis.
Lalu orang itu berkata:"Maaf saya datang agak terlambat, dan agak ngantuk, karena sejak sore kemarin sampai tadi pagi saya tidak tidur menemani istri saya yang melahirkan dirumah sakit. Sebetulnya saya tidak mau datang, tapi karena, bos tadi menelepon, dan bos bilang rapat ini penting, maka saya datang juga, jadi please maafkan saya."Maka bos dan yang lain, mulai saling memandang dengan mata kesihan, dan menyesal karena telah bersuuzdzon kepadanya.
Penutup
Mari kita bersihkan hati kita dari suuzdzon, hasud, dengki dan semua penyakit hati. Karena maskipun kita memakai pakaian yang bagus dan bersih, tapi hati kita selau curiga dan kotor, maka tidak ada gunanya. Kita akan hidup menderita, cape dan selalu gelisah. Akhirnya kita rugi didunia dan di akhirat. Penulis jawaban Mayang Maharani.
18 April 2008
KELEMAHAN HATI vs KATA HATI
Pembelajaran tentang hati, memang tidak akan pernah kering untuk ditimba, bahkan ada orang yang berpendapat "selama ada kehendak di dalam hati seseorang, selama itu pulalah pendapat tentang hati senantiasa bergelombang secara rithmis mengikuti amplitudo kehidupan manusia".
"Setiap dari kita selalu memiliki kelemahan dalam hatinya, paling tidak TIGA hal yaitu ; berburuk sangka kepada orang lain, berlaku menghasut dan berkecil hati" demikian sabda Rosulullah SAW. Lalu bagaimana cara mencegahnya agar hal itu tidak terjadi?.
Di bawah ini disajikan beberapa tips sebagai solusi pencegahan dari refleksi tiga kelemahan hati tersebut di atas.
1. Berburuk sangka : Sebenarnya berburuk sangka tidak selamanya bersumber dari diri (hati) kita, dan hal ini dapat di analisa melalui UJI KATA HATI (HATI NURANI). Apabila kita sudah melakukan UJI KATA HATI terhadap "esensi permasalahan yang dapat dikatagorikan Buruk Sangka", maka sudah separuh dari tahap pencarian solusi kita dapati. Tinggal sekarang kita melakukan analisis terhadap KATA HATI dengan cara membiarkannya berproses secara alamiah. Singkirkan atau jauhkan proses analisis KATA HATI dari intervensi BISIKAN SETAN.
Ikuti hasil analisis KATA HATI (HATI NURANI)yang tidak pernah salah, dan jangan keliru mengikuti BISIKAN SETAN. Manakala rongga dada kita terasa longgar, bernafaslah dalam-dalam dan mengucap SYUKUR kehadirat ALLAH SWT, karena kita telah menemukan diri kita yang sebenarnya yaitu HATI NURANI.
Sebaliknya manakala rongga dada kita terasa sesak, bahkan disertai perasaan tergesa-gesa untuk melakukan "sesuatu" tanpa analisis KATA HATI, waspadalah....bukan tidak mungkin hal itu adalah BISIKAN SETAN!.
2.Berlaku Menghasut : Menghasut bisa berimplikasi menjerumuskan orang lain atau mengadu domba orang lain. Keduanya akan membawa resiko permusuhan baik kepada pihak yang diadu domba maupun dengan kita yang menjadi sumber hasutan. Manakala kita sadari implikasi negatif dari perilaku menghasut ini, maka SEGERALAH MEMBUANG JAUH-JAUH pikiran menghasut tersebut. Setidaknya menekan dalam-dalam sehingga tidak pernah dan tidak akan pernah terjadi hasutan yang berasal dari diri kita. Jangan tergesa-gesa puas saat kita merasa sukses menghindari kejaran hasutan tersebut, karena pembawa hasutan itu adalah SETAN, yang tidak pernah puas menggoda serta menjerumuskan kita. Kalau begitu waspadalah.... karena hasutan tersebut tidak lain adalah SETAN ITU SENDIRI!.
3.Kecil Hati bisa juga disebut Pesimistis, yang bersumber dari kehilangan rasa percaya diri untuk dapat melakukan atau menyelesaikan sesuatu tanggung jawab. Lawan dari Pesimis adalah Optimis yaitu rasa percaya diri mampu melakukan dan menyelesaikan sesuatu yang menjadi tanggung jawabnya. Kedua hal tersebut memang ada di dalam diri kita, namun masih berada di dalam batas "normatif" manakala tidak berlebihan dan kita merasa mampu mengendalikannya. Pesimis yang berada di dalam batas normal, dapat kita kelola menjadi positif manakala diseimbangkan dengan rasa Optimis yang normal, sehingga muncul rasa percaya diri (self confidence)dan berujung pada keyakinan MAMPU MENYELESAIKAN SESUATU YANG MENJADI TANGGUNG JAWABNYA. Optimisme yang berlebihan dapat menyebabkan rasa percaya diri yang juga berlebihan (over confidence), dan hal ini dapat menjerumuskan kita ke dalam jurang KESOMBONGAN karena lepas kendali dari analisis KATA HATI (lost control).
Janganlah khawatir berlebihan manakala muncul rasa pesimistis di dalam hati kita, yakinkan bahwa diri kita tidak sendiri, ada tempat berlindung dan tempat meminta (petunjuk) yang tidak pernah salah yaitu ALLAH SWT, melalui konsultasi KATA HATI.
Semoga tips di atas bermanfaat membantu kita di dalam mengelola (memenej) KATA HATI/HATI NURANI/QOLBU menuju ke tujuan akhir PELABUHAN CINTA SANG PENCIPTA.
Amien.
Cizantoeng, 17 April 2008
Pagi disaat hati mencari tempat berlabuh,
Darsana Setiawan,
TUGAS UNTUK MAHASISWA SEMESTER 2 FTK BI DAN PAI UIN JAKARTA 2008 (TULIS DI DALAM BLOG MAHASISWA, SETELAH SELESAI KIRIM e-MAIL KE
darssetia@yahoo.co.id).
1. Tuliskan tiga istilah PENYAKIT HATI yang Anda ketahui, dan berikan TIPS solusinya untuk survive dari BISIKAN SETAN!.
2. Berikan uraian singkat tentang cara mengajarkan (metode) solusi untuk survive terhadap satu PENYAKIT HATI (yang belum tercantum pada nomor 1 di atas) kepada peserta didik di sekolah.
"Setiap dari kita selalu memiliki kelemahan dalam hatinya, paling tidak TIGA hal yaitu ; berburuk sangka kepada orang lain, berlaku menghasut dan berkecil hati" demikian sabda Rosulullah SAW. Lalu bagaimana cara mencegahnya agar hal itu tidak terjadi?.
Di bawah ini disajikan beberapa tips sebagai solusi pencegahan dari refleksi tiga kelemahan hati tersebut di atas.
1. Berburuk sangka : Sebenarnya berburuk sangka tidak selamanya bersumber dari diri (hati) kita, dan hal ini dapat di analisa melalui UJI KATA HATI (HATI NURANI). Apabila kita sudah melakukan UJI KATA HATI terhadap "esensi permasalahan yang dapat dikatagorikan Buruk Sangka", maka sudah separuh dari tahap pencarian solusi kita dapati. Tinggal sekarang kita melakukan analisis terhadap KATA HATI dengan cara membiarkannya berproses secara alamiah. Singkirkan atau jauhkan proses analisis KATA HATI dari intervensi BISIKAN SETAN.
Ikuti hasil analisis KATA HATI (HATI NURANI)yang tidak pernah salah, dan jangan keliru mengikuti BISIKAN SETAN. Manakala rongga dada kita terasa longgar, bernafaslah dalam-dalam dan mengucap SYUKUR kehadirat ALLAH SWT, karena kita telah menemukan diri kita yang sebenarnya yaitu HATI NURANI.
Sebaliknya manakala rongga dada kita terasa sesak, bahkan disertai perasaan tergesa-gesa untuk melakukan "sesuatu" tanpa analisis KATA HATI, waspadalah....bukan tidak mungkin hal itu adalah BISIKAN SETAN!.
2.Berlaku Menghasut : Menghasut bisa berimplikasi menjerumuskan orang lain atau mengadu domba orang lain. Keduanya akan membawa resiko permusuhan baik kepada pihak yang diadu domba maupun dengan kita yang menjadi sumber hasutan. Manakala kita sadari implikasi negatif dari perilaku menghasut ini, maka SEGERALAH MEMBUANG JAUH-JAUH pikiran menghasut tersebut. Setidaknya menekan dalam-dalam sehingga tidak pernah dan tidak akan pernah terjadi hasutan yang berasal dari diri kita. Jangan tergesa-gesa puas saat kita merasa sukses menghindari kejaran hasutan tersebut, karena pembawa hasutan itu adalah SETAN, yang tidak pernah puas menggoda serta menjerumuskan kita. Kalau begitu waspadalah.... karena hasutan tersebut tidak lain adalah SETAN ITU SENDIRI!.
3.Kecil Hati bisa juga disebut Pesimistis, yang bersumber dari kehilangan rasa percaya diri untuk dapat melakukan atau menyelesaikan sesuatu tanggung jawab. Lawan dari Pesimis adalah Optimis yaitu rasa percaya diri mampu melakukan dan menyelesaikan sesuatu yang menjadi tanggung jawabnya. Kedua hal tersebut memang ada di dalam diri kita, namun masih berada di dalam batas "normatif" manakala tidak berlebihan dan kita merasa mampu mengendalikannya. Pesimis yang berada di dalam batas normal, dapat kita kelola menjadi positif manakala diseimbangkan dengan rasa Optimis yang normal, sehingga muncul rasa percaya diri (self confidence)dan berujung pada keyakinan MAMPU MENYELESAIKAN SESUATU YANG MENJADI TANGGUNG JAWABNYA. Optimisme yang berlebihan dapat menyebabkan rasa percaya diri yang juga berlebihan (over confidence), dan hal ini dapat menjerumuskan kita ke dalam jurang KESOMBONGAN karena lepas kendali dari analisis KATA HATI (lost control).
Janganlah khawatir berlebihan manakala muncul rasa pesimistis di dalam hati kita, yakinkan bahwa diri kita tidak sendiri, ada tempat berlindung dan tempat meminta (petunjuk) yang tidak pernah salah yaitu ALLAH SWT, melalui konsultasi KATA HATI.
Semoga tips di atas bermanfaat membantu kita di dalam mengelola (memenej) KATA HATI/HATI NURANI/QOLBU menuju ke tujuan akhir PELABUHAN CINTA SANG PENCIPTA.
Amien.
Cizantoeng, 17 April 2008
Pagi disaat hati mencari tempat berlabuh,
Darsana Setiawan,
TUGAS UNTUK MAHASISWA SEMESTER 2 FTK BI DAN PAI UIN JAKARTA 2008 (TULIS DI DALAM BLOG MAHASISWA, SETELAH SELESAI KIRIM e-MAIL KE
darssetia@yahoo.co.id).
1. Tuliskan tiga istilah PENYAKIT HATI yang Anda ketahui, dan berikan TIPS solusinya untuk survive dari BISIKAN SETAN!.
2. Berikan uraian singkat tentang cara mengajarkan (metode) solusi untuk survive terhadap satu PENYAKIT HATI (yang belum tercantum pada nomor 1 di atas) kepada peserta didik di sekolah.
Label:
PSIKOLOGI AGAMA/PENDIDIKAN
12 April 2008
DASAR FONDAMENTAL/LANDASAN BIMBINGAN KONSELING dan TUGAS KONSELOR SEKOLAH
Terdapat 4 aspek pokok yang mendasari pengembangan layanan bimbingan dan konseling yaitu ; 1.landasanfilosofis, 2.landasan psikologis, 3.landasan sosial-budaya,4.landasan ilmu pengetahuan (ilmiah) dan teknologi.
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam bimbingan dan konseling LEBIH DIARAHKAN pada upaya mencari jawaban yang hakiki atas pertanyaan filosofis tentang : apakah manusia itu ? .
Dari berbagai aliran filsafat yang ada, para penulis Barat seperti .(Victor Frankl, Patterson, Alblaster & Lukes, Thompson & Rudolph, dalam Prayitno, 2003) telah mendeskripsikan tentang hakikat manusia sebagai berikut :
• Manusia adalah makhluk rasional yang mampu berfikir dan mempergunakan ilmu untuk meningkatkan perkembangan dirinya.
• Manusia dapat belajar mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya apabila dia berusaha memanfaatkan kemampuan-kemampuan yang ada pada dirinya.
• Manusia berusaha terus-menerus memperkembangkan dan menjadikan dirinya sendiri khususnya melalui pendidikan.
• Manusia dilahirkan dengan potensi untuk menjadi baik dan buruk dan hidup berarti upaya untuk mewujudkan kebaikan dan menghindarkan atau setidak-tidaknya mengontrol keburukan.
• Manusia memiliki dimensi fisik, psikologis dan spiritual yang harus dikaji secara mendalam.
• Manusia akan menjalani tugas-tugas kehidupannya dan kebahagiaan manusia terwujud melalui pemenuhan tugas-tugas kehidupannya sendiri.
• Manusia adalah unik dalam arti manusia itu mengarahkan kehidupannya sendiri.
• Manusia adalah bebas merdeka dalam berbagai keterbatasannya untuk membuat pilihan-pilihan yang menyangkut perikehidupannya sendiri. Kebebasan ini memungkinkan manusia berubah dan menentukan siapa sebenarnya diri manusia itu adan akan menjadi apa manusia itu.
• Manusia pada hakikatnya positif, yang pada setiap saat dan dalam suasana apapun, manusia berada dalam keadaan terbaik untuk menjadi sadar dan berkemampuan untuk melakukan sesuatu.
Dengan memahami hakikat manusia, maka setiap upaya bimbingan dan konseling diharapkan tidak menyimpang dari hakikat serta harkat kemanusiaan peserta didik, sekaligus tidak akan pula menyimpang dari prinsip-prinsip HAK AZASI MANUSIA.
Seorang konselor dalam berinteraksi dengan klien-nya/konseli-nya harus mampu melihat dan memperlakukan kliennya sebagai sosok utuh manusia dengan berbagai dimensinya.
2. Landasan Psikologis
Landasan psikologis merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman bagi konselor tentang perilaku individu yang menjadi sasaran layanan (klien). Untuk kepentingan bimbingan dan konseling, beberapa kajian psikologi yang perlu dikuasai oleh konselor antara lain : (a) motif dan motivasi; (b) pembawaan dan lingkungan, (c) perkembangan individu; (d) belajar; dan (e) kepribadian.
a. Motif dan Motivasi
Motif dan motivasi berkaitan dengan suatu dorongan yang menggerakkan seseorang berperilaku baik pada motif primer yaitu motif yang didasari oleh kebutuhan asli yang dimiliki oleh individu semenjak dia lahir, seperti : rasa lapar, bernafas dan sejenisnya maupun motif sekunder yang terbentuk dari hasil belajar, seperti rekreasi, memperoleh pengetahuan atau keterampilan tertentu dan sejenisnya.
Selanjutnya motif-motif tersebut diaktifkan dan digerakkan,(bisa) dari dalam diri individu (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik, sehingga menjadi bentuk aktivitas perilaku yang mengarah pada suatu tujuan.
b. Pembawaan dan Lingkungan
Pembawaan yaitu segala sesuatu yang dibawa sejak lahir (hasil dari keturunan melalui sifat menurun yang dibawa oleh GEN/ADN/DNA -Deoxyribo Nucelic Acid), yang mencakup aspek psiko-fisik, seperti struktur otot, warna kulit, golongan darah, bakat, kecerdasan, atau ciri-ciri-kepribadian tertentu. Pembawaan pada dasarnya bersifat potensial yang perlu dikembangkan sehingga dapat dioptimalkan. Perwujudan dan optomalisasi pembawaan sangat bergantung/dipengaruhi oleh lingkungan dimana individu itu berada. Dengan demikian penampilan/performace/phenotype (yang ditentukan oleh pembawaan dan lingkungan) dari setiap individu pasti berbeda-beda. Ada individu yang memiliki performace yang tinggi dan ada pula yang sedang atau bahkan rendah. Misalnya dalam kecerdasan, ada yang sangat tinggi (jenius), normal atau bahkan sangat kurang (debil, embisil atau idiot).
Lingkungan merupakan habitat (tempat tinggal dengan seluruh aktivitas kehidupan seseorang). Ada individu yang dibesarkan dalam lingkungan yang kondusif dengan sarana dan prasarana yang memadai, sehingga segenap potensi bawaan yang dimilikinya dapat berkembang secara optimal. Namun ada pula individu yang hidup dan berada dalam lingkungan yang kurang kondusif dengan sarana dan prasarana yang serba terbatas, sehingga segenap potensi bawaan yang dimilikinya tidak dapat berkembang dengan baik, bahkan menjadi tersia-siakan.
c. Perkembangan Individu
Perkembangan individu berkenaan dengan proses tumbuh dan berkembangnya individu yang merentang sejak masa konsepsi (pembuahan), masa embryo di dalam kandungan (pra natal) hingga akhir hayatnya, diantaranya meliputi aspek fisik dan psikomotorik, bahasa dan kognitif/kecerdasan, moral dan sosial.
Beberapa teori tentang perkembangan individu yang dapat dijadikan sebagai rujukan, diantaranya Teori dari:
(1) McCandless tentang pentingnya dorongan biologis dan kultural dalam perkembangan individu ; (2) Freud tentang dorongan seksual; (3) Erickson tentang perkembangan psiko-sosial;(4) Piaget tentang perkembangan kognitif; (5) Kohlberg tentang perkembangan moral;(6) Zunker tentang perkembangan karier; (7) Buhler tentang perkembangan sosial; dan (8) Havighurst tentang tugas-tugas perkembangan individu semenjak masa bayi sampai dengan masa dewasa.
Dalam menjalankan tugas-tugasnya, konselor harus memahami berbagai aspek perkembangan individu yang dilayaninya sekaligus dapat melihat arah perkembangan individu itu di masa depan, serta keterkaitannya dengan faktor pembawaan dan lingkungan.
d. Belajar
Belajar merupakan salah satu konsep yang amat mendasar dari psikologi. Manusia belajar untuk dapat tetap bertahan hidup, melalui suatu kompetisi terbuka (Natural Selection from Charles Robert Darwin). Tanpa belajar, seseorang tidak akan dapat mempertahankan dan mengembangkan dirinya, dan dengan belajar manusia mampu berbudaya untuk mengembangkan harkat kemanusiaannya. Inti perbuatan belajar adalah upaya untuk menguasai sesuatu yang baru dengan memanfaatkan yang sudah ada pada diri individu (explorasi internal. Penguasaan yang baru (pengembangan daya pikir, pengambangan kebiasaan bertingkah laku, serta pengembangan keterampilan) itulah tujuan dan pencapaian belajar dengan aspek kognitif, afektif maupun psikomotor-nya.
Untuk terjadinya proses belajar diperlukan prasyarat belajar, baik berupa prasyarat psiko-fisik yang dihasilkan dari kematangan atau pun hasil belajar sebelumnya, maupun fasilitasi belajar yang bersifat eksternal (di luar diri pebelajar).
Untuk memahami tentang hal-hal yang berkaitan dengan belajar terdapat beberapa teori belajar yang bisa dijadikan rujukan, diantaranya adalah :
(1) Teori Belajar Behaviorisme; (2) Teori Belajar Kognitif atau Teori Pemrosesan Informasi; (3) Teori Belajar Gestalt. (4) Teori belajar alternatif Konstruktivisme.
e. Kepribadian
Hingga saat ini para ahli tampaknya masih belum menemukan rumusan tentang kepribadian secara bulat dan komprehensif. Dalam suatu penelitian kepustakaan yang dilakukan oleh Gordon W. Allport dalam (Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, 2005) ditemukan hampir 50 definisi tentang kepribadian yang berbeda-beda. Berangkat dari studi yang dilakukannya, akhirnya ditemukan satu rumusan tentang kepribadian yang dianggap lebih lengkap. Menurut pendapat Gordon W. Allport ;kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.
Kata kunci dari pengertian kepribadian adalah penyesuaian diri/adaptasi.
Scheneider dalam Syamsu Yusuf (2003) mengartikan penyesuaian diri sebagai “suatu proses respons individu baik yang bersifat behavioral maupun mental dalam upaya mengatasi kebutuhan-kebutuhan dari dalam diri, ketegangan emosional, frustrasi dan konflik, serta memelihara keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan tersebut dengan tuntutan (norma) lingkungan”..
Sedangkan yang dimaksud dengan unik adalah kualitas perilaku yang khas sehingga dapat dibedakan antara individu satu dengan individu lainnya. Keunikannya itu didukung oleh keadaan struktur psiko-fisiknya, misalnya konstitusi dan kondisi fisik, tampang, hormon, kecerdasan, perilaku, keterampilan yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, sehingga menentukan kualitas tindakan atau perilaku individu yang bersangkutan dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Untuk menjelaskan tentang kepribadian individu, terdapat beberapa teori kepribadian yang sudah banyak dikenal, diantaranya : Teori Psikoanalisa dari Sigmund Freud, Teori Analitik dari Carl Gustav Jung, Teori Sosial Psikologis dari Adler, Fromm, Horney dan Sullivan, teori Personologi dari Murray, Teori Medan dari Kurt Lewin, Teori Psikologi Individual dari Allport, Teori Stimulus-Respons dari Throndike, Hull, Watson, Teori The Self dari Carl Rogers dan sebagainya.
Abin Syamsuddin (2003) mengemukakan tentang aspek-aspek kepribadian, yang mencakup :
• Karakter; yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, konsiten tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.
• Temperamen; yaitu disposisi reaktif seorang, atau cepat lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan.
• Sikap; sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif atau ambivalen.
• Stabilitas emosi; yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dari lingkungan. Seperti mudah tidaknya tersinggung, sedih, atau putus asa.
• Responsibilitas (tanggung jawab), kesiapan untuk menerima resiko dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Seperti mau menerima resiko secara wajar, cuci tangan, atau melarikan diri dari resiko yang dihadapi.
• Sosiabilitas; yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Seperti: sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.
PENUTUP (TUGAS KONSELOR SEKOLAH)
1. Untuk kepentingan layanan bimbingan dan konseling dan dalam upaya memahami dan mengembangkan perilaku individu yang dilayani (klien/konseli) maka seorang konselor harus dapat memahami dan mengembangkan setiap motif dan motivasi yang melatarbelakangi perilaku individu yang dilayaninya (klien/konseli).
2. Seorang konselor harus dapat mengidentifikasi aspek-aspek potensi bawaan dan menjadikannya sebagai modal untuk memperoleh kesuksesan dan kebahagian hidup kliennya.
3. Seorang konselor sedapat mungkin mampu menyediakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan segenap potensi bawaan klien/konseli-nya.
4. Terkait dengan upaya pengembangan belajar klien, seorang konselor dituntut untuk memahami tentang aspek-aspek dalam belajar serta berbagai teori belajar yang mendasarinya.
5. Berkenaan dengan upaya pengembangan kepribadian klien, seorang konselor kiranya perlu memahami tentang karakteristik dan keunikan kepribadian klien/konseli-nya.
Oleh karena itu, seorang konselor harus benar-benar menguasai landasan psikologis dengan baik, antara lain ; bidang psikologi umum, psikologi perkembangan, psikologi belajar atau psikologi pendidikan dan psikologi kepribadian.
TUGAS MAHASISWA :(MATA KULIAH BK UNTUK JURUSAN BI DAN PAI FTP UIN JAKARTA)
Jawaban TUGAS sudah ditulis di dalam blog mahasiswa paling lambat tanggal 1 Mei 2008
1. Carilah informasi tentang LANDASAN SOSIAL BUDAYA dan LANDASAN IPTEK bagi aktivitas BIMBINGAN KARIER.
2. Jelaskan teori yang harus dikuasai terkait dengan layanan Bimbingan Karier;
a. Teori Belajar BEHAVIORISM
b. Teori Belajar Kognitif (teori Pemrosessan Informasi)
c. Teori Belajar Gestalt
d. Teori Belajar KONSTRUKTIVISM
3. Buatlah suatu instrumen wawancara/daftar pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui;
MOTIF dan MOTIVASI klien/KONSELI/siswa dalam belajar.
POTENSI BAWAAN klien/KONSELI/siswa dalam meraih kesuksessan dan kebahagiaan hidupnya.
PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR klien/KONSELI/siswa.
KEUNIKKAN PRIBADI klien/KONSELI/siswa.
Sumber :utama *
AACE. (2003). Competencies in Assessment and Evaluation for School Counselor. http://aace.ncat.edu
Akhmad Sudrajat.* (2008). Landasan Bimbingan dan konseling, http://akhmad sudrajat.wordpress.com
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia. (2007). Penataan Pendidikan Profesional Konselor. Naskah Akademik ABKIN (dalam proses finalisasi).
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia. (2005). Standar Kompetensi Konselor Indonesia. Bandung: ABKIN
BSNP dan PUSBANGKURANDIK, Balitbang Diknas. (2006). Panduan Pengembangan Diri: Pedoman untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Draft. Jakarta: BSNP dan PUSBANGKURANDIK, Depsiknas.
Cobia, Debra C. & Henderson, Donna A. (2003). Handbook of School Counseling. New Jersey, Merrill Prentice Hall
Corey, G. (2001). The Art of Integrative Counseling. Belomont, CA: Brooks/Cole.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Pendidikan Tinggi. (2003). Dasar Standardisasi Profesionalisasi Konselor. Jakarta: Direktorat Pembinaan .
Engels, D.W dan J.D. Dameron, (Eds). (2005). The Professional Counselor Competencies: Performance Guidelines and Assessment. Alexandria, VA: AACD.
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam bimbingan dan konseling LEBIH DIARAHKAN pada upaya mencari jawaban yang hakiki atas pertanyaan filosofis tentang : apakah manusia itu ? .
Dari berbagai aliran filsafat yang ada, para penulis Barat seperti .(Victor Frankl, Patterson, Alblaster & Lukes, Thompson & Rudolph, dalam Prayitno, 2003) telah mendeskripsikan tentang hakikat manusia sebagai berikut :
• Manusia adalah makhluk rasional yang mampu berfikir dan mempergunakan ilmu untuk meningkatkan perkembangan dirinya.
• Manusia dapat belajar mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya apabila dia berusaha memanfaatkan kemampuan-kemampuan yang ada pada dirinya.
• Manusia berusaha terus-menerus memperkembangkan dan menjadikan dirinya sendiri khususnya melalui pendidikan.
• Manusia dilahirkan dengan potensi untuk menjadi baik dan buruk dan hidup berarti upaya untuk mewujudkan kebaikan dan menghindarkan atau setidak-tidaknya mengontrol keburukan.
• Manusia memiliki dimensi fisik, psikologis dan spiritual yang harus dikaji secara mendalam.
• Manusia akan menjalani tugas-tugas kehidupannya dan kebahagiaan manusia terwujud melalui pemenuhan tugas-tugas kehidupannya sendiri.
• Manusia adalah unik dalam arti manusia itu mengarahkan kehidupannya sendiri.
• Manusia adalah bebas merdeka dalam berbagai keterbatasannya untuk membuat pilihan-pilihan yang menyangkut perikehidupannya sendiri. Kebebasan ini memungkinkan manusia berubah dan menentukan siapa sebenarnya diri manusia itu adan akan menjadi apa manusia itu.
• Manusia pada hakikatnya positif, yang pada setiap saat dan dalam suasana apapun, manusia berada dalam keadaan terbaik untuk menjadi sadar dan berkemampuan untuk melakukan sesuatu.
Dengan memahami hakikat manusia, maka setiap upaya bimbingan dan konseling diharapkan tidak menyimpang dari hakikat serta harkat kemanusiaan peserta didik, sekaligus tidak akan pula menyimpang dari prinsip-prinsip HAK AZASI MANUSIA.
Seorang konselor dalam berinteraksi dengan klien-nya/konseli-nya harus mampu melihat dan memperlakukan kliennya sebagai sosok utuh manusia dengan berbagai dimensinya.
2. Landasan Psikologis
Landasan psikologis merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman bagi konselor tentang perilaku individu yang menjadi sasaran layanan (klien). Untuk kepentingan bimbingan dan konseling, beberapa kajian psikologi yang perlu dikuasai oleh konselor antara lain : (a) motif dan motivasi; (b) pembawaan dan lingkungan, (c) perkembangan individu; (d) belajar; dan (e) kepribadian.
a. Motif dan Motivasi
Motif dan motivasi berkaitan dengan suatu dorongan yang menggerakkan seseorang berperilaku baik pada motif primer yaitu motif yang didasari oleh kebutuhan asli yang dimiliki oleh individu semenjak dia lahir, seperti : rasa lapar, bernafas dan sejenisnya maupun motif sekunder yang terbentuk dari hasil belajar, seperti rekreasi, memperoleh pengetahuan atau keterampilan tertentu dan sejenisnya.
Selanjutnya motif-motif tersebut diaktifkan dan digerakkan,(bisa) dari dalam diri individu (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik, sehingga menjadi bentuk aktivitas perilaku yang mengarah pada suatu tujuan.
b. Pembawaan dan Lingkungan
Pembawaan yaitu segala sesuatu yang dibawa sejak lahir (hasil dari keturunan melalui sifat menurun yang dibawa oleh GEN/ADN/DNA -Deoxyribo Nucelic Acid), yang mencakup aspek psiko-fisik, seperti struktur otot, warna kulit, golongan darah, bakat, kecerdasan, atau ciri-ciri-kepribadian tertentu. Pembawaan pada dasarnya bersifat potensial yang perlu dikembangkan sehingga dapat dioptimalkan. Perwujudan dan optomalisasi pembawaan sangat bergantung/dipengaruhi oleh lingkungan dimana individu itu berada. Dengan demikian penampilan/performace/phenotype (yang ditentukan oleh pembawaan dan lingkungan) dari setiap individu pasti berbeda-beda. Ada individu yang memiliki performace yang tinggi dan ada pula yang sedang atau bahkan rendah. Misalnya dalam kecerdasan, ada yang sangat tinggi (jenius), normal atau bahkan sangat kurang (debil, embisil atau idiot).
Lingkungan merupakan habitat (tempat tinggal dengan seluruh aktivitas kehidupan seseorang). Ada individu yang dibesarkan dalam lingkungan yang kondusif dengan sarana dan prasarana yang memadai, sehingga segenap potensi bawaan yang dimilikinya dapat berkembang secara optimal. Namun ada pula individu yang hidup dan berada dalam lingkungan yang kurang kondusif dengan sarana dan prasarana yang serba terbatas, sehingga segenap potensi bawaan yang dimilikinya tidak dapat berkembang dengan baik, bahkan menjadi tersia-siakan.
c. Perkembangan Individu
Perkembangan individu berkenaan dengan proses tumbuh dan berkembangnya individu yang merentang sejak masa konsepsi (pembuahan), masa embryo di dalam kandungan (pra natal) hingga akhir hayatnya, diantaranya meliputi aspek fisik dan psikomotorik, bahasa dan kognitif/kecerdasan, moral dan sosial.
Beberapa teori tentang perkembangan individu yang dapat dijadikan sebagai rujukan, diantaranya Teori dari:
(1) McCandless tentang pentingnya dorongan biologis dan kultural dalam perkembangan individu ; (2) Freud tentang dorongan seksual; (3) Erickson tentang perkembangan psiko-sosial;(4) Piaget tentang perkembangan kognitif; (5) Kohlberg tentang perkembangan moral;(6) Zunker tentang perkembangan karier; (7) Buhler tentang perkembangan sosial; dan (8) Havighurst tentang tugas-tugas perkembangan individu semenjak masa bayi sampai dengan masa dewasa.
Dalam menjalankan tugas-tugasnya, konselor harus memahami berbagai aspek perkembangan individu yang dilayaninya sekaligus dapat melihat arah perkembangan individu itu di masa depan, serta keterkaitannya dengan faktor pembawaan dan lingkungan.
d. Belajar
Belajar merupakan salah satu konsep yang amat mendasar dari psikologi. Manusia belajar untuk dapat tetap bertahan hidup, melalui suatu kompetisi terbuka (Natural Selection from Charles Robert Darwin). Tanpa belajar, seseorang tidak akan dapat mempertahankan dan mengembangkan dirinya, dan dengan belajar manusia mampu berbudaya untuk mengembangkan harkat kemanusiaannya. Inti perbuatan belajar adalah upaya untuk menguasai sesuatu yang baru dengan memanfaatkan yang sudah ada pada diri individu (explorasi internal. Penguasaan yang baru (pengembangan daya pikir, pengambangan kebiasaan bertingkah laku, serta pengembangan keterampilan) itulah tujuan dan pencapaian belajar dengan aspek kognitif, afektif maupun psikomotor-nya.
Untuk terjadinya proses belajar diperlukan prasyarat belajar, baik berupa prasyarat psiko-fisik yang dihasilkan dari kematangan atau pun hasil belajar sebelumnya, maupun fasilitasi belajar yang bersifat eksternal (di luar diri pebelajar).
Untuk memahami tentang hal-hal yang berkaitan dengan belajar terdapat beberapa teori belajar yang bisa dijadikan rujukan, diantaranya adalah :
(1) Teori Belajar Behaviorisme; (2) Teori Belajar Kognitif atau Teori Pemrosesan Informasi; (3) Teori Belajar Gestalt. (4) Teori belajar alternatif Konstruktivisme.
e. Kepribadian
Hingga saat ini para ahli tampaknya masih belum menemukan rumusan tentang kepribadian secara bulat dan komprehensif. Dalam suatu penelitian kepustakaan yang dilakukan oleh Gordon W. Allport dalam (Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, 2005) ditemukan hampir 50 definisi tentang kepribadian yang berbeda-beda. Berangkat dari studi yang dilakukannya, akhirnya ditemukan satu rumusan tentang kepribadian yang dianggap lebih lengkap. Menurut pendapat Gordon W. Allport ;kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.
Kata kunci dari pengertian kepribadian adalah penyesuaian diri/adaptasi.
Scheneider dalam Syamsu Yusuf (2003) mengartikan penyesuaian diri sebagai “suatu proses respons individu baik yang bersifat behavioral maupun mental dalam upaya mengatasi kebutuhan-kebutuhan dari dalam diri, ketegangan emosional, frustrasi dan konflik, serta memelihara keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan tersebut dengan tuntutan (norma) lingkungan”..
Sedangkan yang dimaksud dengan unik adalah kualitas perilaku yang khas sehingga dapat dibedakan antara individu satu dengan individu lainnya. Keunikannya itu didukung oleh keadaan struktur psiko-fisiknya, misalnya konstitusi dan kondisi fisik, tampang, hormon, kecerdasan, perilaku, keterampilan yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, sehingga menentukan kualitas tindakan atau perilaku individu yang bersangkutan dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Untuk menjelaskan tentang kepribadian individu, terdapat beberapa teori kepribadian yang sudah banyak dikenal, diantaranya : Teori Psikoanalisa dari Sigmund Freud, Teori Analitik dari Carl Gustav Jung, Teori Sosial Psikologis dari Adler, Fromm, Horney dan Sullivan, teori Personologi dari Murray, Teori Medan dari Kurt Lewin, Teori Psikologi Individual dari Allport, Teori Stimulus-Respons dari Throndike, Hull, Watson, Teori The Self dari Carl Rogers dan sebagainya.
Abin Syamsuddin (2003) mengemukakan tentang aspek-aspek kepribadian, yang mencakup :
• Karakter; yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, konsiten tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.
• Temperamen; yaitu disposisi reaktif seorang, atau cepat lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan.
• Sikap; sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif atau ambivalen.
• Stabilitas emosi; yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dari lingkungan. Seperti mudah tidaknya tersinggung, sedih, atau putus asa.
• Responsibilitas (tanggung jawab), kesiapan untuk menerima resiko dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Seperti mau menerima resiko secara wajar, cuci tangan, atau melarikan diri dari resiko yang dihadapi.
• Sosiabilitas; yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Seperti: sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.
PENUTUP (TUGAS KONSELOR SEKOLAH)
1. Untuk kepentingan layanan bimbingan dan konseling dan dalam upaya memahami dan mengembangkan perilaku individu yang dilayani (klien/konseli) maka seorang konselor harus dapat memahami dan mengembangkan setiap motif dan motivasi yang melatarbelakangi perilaku individu yang dilayaninya (klien/konseli).
2. Seorang konselor harus dapat mengidentifikasi aspek-aspek potensi bawaan dan menjadikannya sebagai modal untuk memperoleh kesuksesan dan kebahagian hidup kliennya.
3. Seorang konselor sedapat mungkin mampu menyediakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan segenap potensi bawaan klien/konseli-nya.
4. Terkait dengan upaya pengembangan belajar klien, seorang konselor dituntut untuk memahami tentang aspek-aspek dalam belajar serta berbagai teori belajar yang mendasarinya.
5. Berkenaan dengan upaya pengembangan kepribadian klien, seorang konselor kiranya perlu memahami tentang karakteristik dan keunikan kepribadian klien/konseli-nya.
Oleh karena itu, seorang konselor harus benar-benar menguasai landasan psikologis dengan baik, antara lain ; bidang psikologi umum, psikologi perkembangan, psikologi belajar atau psikologi pendidikan dan psikologi kepribadian.
TUGAS MAHASISWA :(MATA KULIAH BK UNTUK JURUSAN BI DAN PAI FTP UIN JAKARTA)
Jawaban TUGAS sudah ditulis di dalam blog mahasiswa paling lambat tanggal 1 Mei 2008
1. Carilah informasi tentang LANDASAN SOSIAL BUDAYA dan LANDASAN IPTEK bagi aktivitas BIMBINGAN KARIER.
2. Jelaskan teori yang harus dikuasai terkait dengan layanan Bimbingan Karier;
a. Teori Belajar BEHAVIORISM
b. Teori Belajar Kognitif (teori Pemrosessan Informasi)
c. Teori Belajar Gestalt
d. Teori Belajar KONSTRUKTIVISM
3. Buatlah suatu instrumen wawancara/daftar pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui;
MOTIF dan MOTIVASI klien/KONSELI/siswa dalam belajar.
POTENSI BAWAAN klien/KONSELI/siswa dalam meraih kesuksessan dan kebahagiaan hidupnya.
PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR klien/KONSELI/siswa.
KEUNIKKAN PRIBADI klien/KONSELI/siswa.
Sumber :utama *
AACE. (2003). Competencies in Assessment and Evaluation for School Counselor. http://aace.ncat.edu
Akhmad Sudrajat.* (2008). Landasan Bimbingan dan konseling, http://akhmad sudrajat.wordpress.com
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia. (2007). Penataan Pendidikan Profesional Konselor. Naskah Akademik ABKIN (dalam proses finalisasi).
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia. (2005). Standar Kompetensi Konselor Indonesia. Bandung: ABKIN
BSNP dan PUSBANGKURANDIK, Balitbang Diknas. (2006). Panduan Pengembangan Diri: Pedoman untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Draft. Jakarta: BSNP dan PUSBANGKURANDIK, Depsiknas.
Cobia, Debra C. & Henderson, Donna A. (2003). Handbook of School Counseling. New Jersey, Merrill Prentice Hall
Corey, G. (2001). The Art of Integrative Counseling. Belomont, CA: Brooks/Cole.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Pendidikan Tinggi. (2003). Dasar Standardisasi Profesionalisasi Konselor. Jakarta: Direktorat Pembinaan .
Engels, D.W dan J.D. Dameron, (Eds). (2005). The Professional Counselor Competencies: Performance Guidelines and Assessment. Alexandria, VA: AACD.
03 April 2008
DISKUSI MATERI KULIAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN
PERAN PSIKOLOGI BAGI GURU,
DALAM PEMBELAJARAN SKOLASTIK
KULIAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN, April 2008 bersama DARSANA SETIAWAN
Di bawah ini diberikan tips untuk seorang Guru, saat melakukan pembelajaran di kelas, terkait dengan layanan yang senantiasa berhubungan dengan perkembangan Psikologi peserta didik.
1.Guru memberikan fasilitasi belajar yang berorientasi pada; AKTIVITAS PEMBELAJAR ITU SENDIRI. Sehingga tugas Guru sebenarnya tidak untuk memberikan ikan-nya tetapi memberikan kail (sarana) serta cara menggunakannya, sehingga pembelajar dapat memanfaatkan untuk menangkap ikan disaat diperlukan, dan dimana mereka berada.
2.Guru tidak memberikan materi akademik dan non akademik melalui proses TRANSFEER KNOWLEDGE yaitu memindahkan seluruh pengetahuan "isi batok kepala" Guru, tentang sains dan teknologi kepada para pembelajar, akan tetapi terlebih kepada bagaimana cara mengeksplorasi pemahaman konsep-konsep pengetahuan dan teknologi (aspek Kognisi) tersebut dapat diperoleh, sehingga aspek Psikomotor ikut tergali bersamaan dengan aspek internalisasi dirinya, dalam wujud menguatnya rasa percaya diri (Self Confidence) serta eskalasi mental lainnya (aspek Afeksi). Dengan demikian tugas Guru lebih fokus pada upaya memfasilitasi pembelajar tentang cara-cara bagaimana berpikir ilmiah dalam menyelesaiakan masalah yang dihadapi, serta membiasakan diri peduli serta tanggap terhadap kondisi lingkungan hidupnya.
3.Guru harus senantiasa berupaya agar pembelajar memiliki keyakinan diri bahwa mereka mampu menyelesaikan Tugas-tugas Perkembangan (Psikologi) yang dialami, sehingga muncul kesadaran diri akan Potensi Kecerdasan yang dimilikinya. Seharusnya seorang Guru selalu mengamati ekspresi pembelajar saat menemukan “sesuatu yang baru” di dalam pikiran mereka. Hendaknya seorang Guru jangan pernah menunjukkan bahwa dirinya memang pintar atau cerdas, hanya karena ingin dianggap “super” serta takut kehilangan wibawa di hadapan peserta didiknya.
4.Learn How to Learn.
Orientasi Guru lebih pada Bagaimana Pembelajar Belajar, dan hal itu antara lain dapat diperoleh melalui upaya “mencari dan menemukan sendiri” (Inquary methode). JAUH LEBIH PENTING MENGETAHUI BAGAIMANA CARA SISWA BERPIKIR, DIBANDING SEKEDAR TAHU HASIL BERPIKIRNYA SAJA. Sehingga tidak selayaknya Guru mediktekan keinginannya, apalagi berdasar pengalaman pribadi Guru di masa lampau, karena pembelajar akan menggali pengalaman belajarnya sendiri(Experience Learning) di saat ini, untuk menggapai cita-citanya di masa depan. Betapa pentingnya seorang Guru MAMPU MEMBERIKAN PELUANG PENGALAMAN BELAJAR BAGI PESERTA DIDIKNYA, sehingga pembelajar tersebut dapat terus berkembang sendiri dengan seluruh potensi dirinya. Dalam hal pengalaman belajar, seorang Guru menjumpai masalah besar menyangkut waktu kejadian belajar (saat ini) dengan realitas kebutuhann peserta didik (di masa datang), apabila sang guru TIDAK MAMPU menjembataninya!.
Penelitian Johnson,dkk (2001) dan Newman(2001) menyimpulkan besarnya pengaruh pengalaman belajar Guru dengan keberhasilan belajar peserta didik, sehingga ke depan riset-riset Psikologi akan menjadi bagian yang penting di dalam implementasi kependidikan.
Hal ini juga dapat dilihat pada besarnya pengaruh proses Psikologi seperti "motivasi", "perasaan", "ingatan", "fantasi", "perhatian", "pengamatan","tanggapan", maupun penelitian dari Schunk & Ertner (2000)tentang "kecakapan diri" (self efficasy).
ISTILAH PENTING:
PSKOLOGI adalah studi ilmiah tentang perilaku dan proses mental seseorang.
PSIKOLOGI PENDIDIKAN adalah bagian dari ilmu Psikologi yang mengkhususkan diri pada cara-cara untuk memahami proses pengajaran dan pembelajaran di dalam lingkup pendidikan.
SELF EFFICACCY adalah keyakinan seseorang dapat menguasai situasi dan mengatasi persoalan,sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang positif.
TUGAS MAHASISWA (FTK BI dan PAI SEMESETER 2 UIN JAKARTA, 2008
Jawaban tugas sudah ditulis di dalam BLOG MAHASISWA sebelum tanggal 1 Mei 2008.
1.JELASKAN MENGAPA Psikologi Pendidikan menjadi sangat penting untuk difahami dan diterapkan oleh Guru, saat memfasilitasi proses pembelajarannya?.
2. Berikan informasi lebih lengkap tentang proses Psikologi yang berpengaruh pada proses belajar, seperti "motivasi", "perasaan", "ingatan", "fantasi", "perhatian", "pengamatan","tanggapan" . JELASKAN PENGERTIANNYA MASING-MASING!.
3.Cari informasi lengkap tentang pakar Psikologi Pendidikan di awal perkembangannya, seperti ; a. William James, b. John Dewey c. L.Thorndike.
Sampai dengan tanggal 2 Mei 2008 ADA 22 JAWABAN YANG DIKIRIM OLEH MAHASISWA FITK BI SEMESTER II UIN JAKARTA. Terima Kasih atas perhatiannya, dan siapa menyusul?
DALAM PEMBELAJARAN SKOLASTIK
KULIAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN, April 2008 bersama DARSANA SETIAWAN
Di bawah ini diberikan tips untuk seorang Guru, saat melakukan pembelajaran di kelas, terkait dengan layanan yang senantiasa berhubungan dengan perkembangan Psikologi peserta didik.
1.Guru memberikan fasilitasi belajar yang berorientasi pada; AKTIVITAS PEMBELAJAR ITU SENDIRI. Sehingga tugas Guru sebenarnya tidak untuk memberikan ikan-nya tetapi memberikan kail (sarana) serta cara menggunakannya, sehingga pembelajar dapat memanfaatkan untuk menangkap ikan disaat diperlukan, dan dimana mereka berada.
2.Guru tidak memberikan materi akademik dan non akademik melalui proses TRANSFEER KNOWLEDGE yaitu memindahkan seluruh pengetahuan "isi batok kepala" Guru, tentang sains dan teknologi kepada para pembelajar, akan tetapi terlebih kepada bagaimana cara mengeksplorasi pemahaman konsep-konsep pengetahuan dan teknologi (aspek Kognisi) tersebut dapat diperoleh, sehingga aspek Psikomotor ikut tergali bersamaan dengan aspek internalisasi dirinya, dalam wujud menguatnya rasa percaya diri (Self Confidence) serta eskalasi mental lainnya (aspek Afeksi). Dengan demikian tugas Guru lebih fokus pada upaya memfasilitasi pembelajar tentang cara-cara bagaimana berpikir ilmiah dalam menyelesaiakan masalah yang dihadapi, serta membiasakan diri peduli serta tanggap terhadap kondisi lingkungan hidupnya.
3.Guru harus senantiasa berupaya agar pembelajar memiliki keyakinan diri bahwa mereka mampu menyelesaikan Tugas-tugas Perkembangan (Psikologi) yang dialami, sehingga muncul kesadaran diri akan Potensi Kecerdasan yang dimilikinya. Seharusnya seorang Guru selalu mengamati ekspresi pembelajar saat menemukan “sesuatu yang baru” di dalam pikiran mereka. Hendaknya seorang Guru jangan pernah menunjukkan bahwa dirinya memang pintar atau cerdas, hanya karena ingin dianggap “super” serta takut kehilangan wibawa di hadapan peserta didiknya.
4.Learn How to Learn.
Orientasi Guru lebih pada Bagaimana Pembelajar Belajar, dan hal itu antara lain dapat diperoleh melalui upaya “mencari dan menemukan sendiri” (Inquary methode). JAUH LEBIH PENTING MENGETAHUI BAGAIMANA CARA SISWA BERPIKIR, DIBANDING SEKEDAR TAHU HASIL BERPIKIRNYA SAJA. Sehingga tidak selayaknya Guru mediktekan keinginannya, apalagi berdasar pengalaman pribadi Guru di masa lampau, karena pembelajar akan menggali pengalaman belajarnya sendiri(Experience Learning) di saat ini, untuk menggapai cita-citanya di masa depan. Betapa pentingnya seorang Guru MAMPU MEMBERIKAN PELUANG PENGALAMAN BELAJAR BAGI PESERTA DIDIKNYA, sehingga pembelajar tersebut dapat terus berkembang sendiri dengan seluruh potensi dirinya. Dalam hal pengalaman belajar, seorang Guru menjumpai masalah besar menyangkut waktu kejadian belajar (saat ini) dengan realitas kebutuhann peserta didik (di masa datang), apabila sang guru TIDAK MAMPU menjembataninya!.
Penelitian Johnson,dkk (2001) dan Newman(2001) menyimpulkan besarnya pengaruh pengalaman belajar Guru dengan keberhasilan belajar peserta didik, sehingga ke depan riset-riset Psikologi akan menjadi bagian yang penting di dalam implementasi kependidikan.
Hal ini juga dapat dilihat pada besarnya pengaruh proses Psikologi seperti "motivasi", "perasaan", "ingatan", "fantasi", "perhatian", "pengamatan","tanggapan", maupun penelitian dari Schunk & Ertner (2000)tentang "kecakapan diri" (self efficasy).
ISTILAH PENTING:
PSKOLOGI adalah studi ilmiah tentang perilaku dan proses mental seseorang.
PSIKOLOGI PENDIDIKAN adalah bagian dari ilmu Psikologi yang mengkhususkan diri pada cara-cara untuk memahami proses pengajaran dan pembelajaran di dalam lingkup pendidikan.
SELF EFFICACCY adalah keyakinan seseorang dapat menguasai situasi dan mengatasi persoalan,sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang positif.
TUGAS MAHASISWA (FTK BI dan PAI SEMESETER 2 UIN JAKARTA, 2008
Jawaban tugas sudah ditulis di dalam BLOG MAHASISWA sebelum tanggal 1 Mei 2008.
1.JELASKAN MENGAPA Psikologi Pendidikan menjadi sangat penting untuk difahami dan diterapkan oleh Guru, saat memfasilitasi proses pembelajarannya?.
2. Berikan informasi lebih lengkap tentang proses Psikologi yang berpengaruh pada proses belajar, seperti "motivasi", "perasaan", "ingatan", "fantasi", "perhatian", "pengamatan","tanggapan" . JELASKAN PENGERTIANNYA MASING-MASING!.
3.Cari informasi lengkap tentang pakar Psikologi Pendidikan di awal perkembangannya, seperti ; a. William James, b. John Dewey c. L.Thorndike.
Sampai dengan tanggal 2 Mei 2008 ADA 22 JAWABAN YANG DIKIRIM OLEH MAHASISWA FITK BI SEMESTER II UIN JAKARTA. Terima Kasih atas perhatiannya, dan siapa menyusul?
01 April 2008
kuliah dan tugas diskusi virtual (e-discussion)
Untuk Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fak. Tarbiyah & Keguruan Jurusan BI semester 2a, 2b, dan semester 4 serta Jurusan PAI 2e dan semester 4 (mata kuliah BK dengan dosen Pak Darsana S)
Silahkan meraih nilai point tugas dengan klik pada mata kuliah yang sesuai di kolom kiri (Forum diskusi bersama dosen dan mahasiswa)
Untuk mahasiswa UNINDRA JAKARTA SEMESTER 2a DAN 2b, SILAHKAN SEGERA KLIK TUGAS ANDA DI FORUM DISKUSI BERSAMA DOSEN DAN MAHASISWA (pada kolom sebelah kiri).
Ingat jawaban anda langsung di dalam forum diskusi virtual blog ini, IKUTI empat langkah klik dalam petunjuknya. Selamat berdiskusi.
Untuk Mahasiswa Unindra Jakarta semester 4 dan 6 Silahkan meraih nilai tugas dengan klik pada mata kuliah yang sesuai di kolom kiri (Forum diskusi bersama dosen dan mahasiswa)
JANGAN PERNAH MEMBIARKAN DIRI ANDA DI DALAM (KETIDAK MENGERTI-AN) DAN TERUS MERUGI KARENA BENAR-BENAR TIDAK PERNAH MAU MENGERTI.
Selamat Berdiskusi!. Sukses untuk Anda, karena "AKU BISA!"
Silahkan meraih nilai point tugas dengan klik pada mata kuliah yang sesuai di kolom kiri (Forum diskusi bersama dosen dan mahasiswa)
Untuk mahasiswa UNINDRA JAKARTA SEMESTER 2a DAN 2b, SILAHKAN SEGERA KLIK TUGAS ANDA DI FORUM DISKUSI BERSAMA DOSEN DAN MAHASISWA (pada kolom sebelah kiri).
Ingat jawaban anda langsung di dalam forum diskusi virtual blog ini, IKUTI empat langkah klik dalam petunjuknya. Selamat berdiskusi.
Untuk Mahasiswa Unindra Jakarta semester 4 dan 6 Silahkan meraih nilai tugas dengan klik pada mata kuliah yang sesuai di kolom kiri (Forum diskusi bersama dosen dan mahasiswa)
JANGAN PERNAH MEMBIARKAN DIRI ANDA DI DALAM (KETIDAK MENGERTI-AN) DAN TERUS MERUGI KARENA BENAR-BENAR TIDAK PERNAH MAU MENGERTI.
Selamat Berdiskusi!. Sukses untuk Anda, karena "AKU BISA!"
Langganan:
Postingan (Atom)